TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Tips agar Luka Terbuka Cepat Sembuh, Rawat dengan Benar

Luka ringan bisa diobati di rumah dengan cara ini

ilustrasi tips agar luka cepat sembuh (pexels.com/RODNAE Productions)

Luka adalah cedera yang memotong atau merusak kulit. Meskipun sebagian besar luka sembuh secara alami seiring waktu, tetapi ada beberapa cara untuk mempercepat proses penyembuhannya.

Adanya luka membuat jaringan internal tubuh terpapar pada lingkungan eksternal. Kamu bisa mengobati luka ringan di rumah. Namun, cari bantuan medis jika mengalami cedera yang lebih parah yang melibatkan patah tulang atau perdarahan berlebihan.

Luka terbuka adalah cedera yang mencakup kerusakan eksternal atau internal pada jaringan tubuh, biasanya kulit. Hampir, setiap orang mengalami luka terbuka pada beberapa titik dalam hidup. Sebagian besar, luka berukuran kecil dan dapat diobati dengan pengobatan rumahan. Luka terbuka bisa berupa:

  • Sayatan: Disebabkan oleh benda tajam yang mengiris kulit, seperti pisau atau selama operasi.
  • Laserasi: Trauma tumpul yang membelah kulit seperti dipukul dengan benda berat.
  • Abrasi atau lecet: Ini disebabkan oleh gesekan atau penggoresan epidermis (lapisan permukaan kulit), terutama lutut, tulang kering, pergelangan kaki, dan siku.

Sebagian besar, luka sayat ringan yang sederhana tidak butuh jahitan untuk penyembuhannya. Luka-luka ini dibiarkan terbuka untuk disembuhkan. Luka yang menyebabkan robekan kulit mungkin memerlukan perawatan khusus dengan perban atau pembalut yang menjaga dasar luka tetap lembap tanpa menempel pada luka. Luka yang menyebabkan laserasi dan lecet yang dalam mungkin perlu ditutup dengan menggunakan jahitan, staples, atau perekat.

Pengobatan pertama luka terbuka

Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC), kalau kamu mengalami luka terbuka, ikuti langkah-langkah ini:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
  • Lepas perhiasan dan pakaian di sekitar luka.
  • Beri tekanan pada luka untuk menghentikan pendarahan.
  • Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir dan cairan saline saat pendarahan telah berhenti.
  • Periksa luka jika ada benda asing dan kotoran.
  • Jika ada, aplikasikan salep antibiotik ke luka untuk mencegah infeksi.
  • Keringkan luka dengan menepuknya lembut dengan lap bersih.
  • Tutup luka dengan plester atau kasa steril.

Selain itu, cek luka setiap 24 jam. Ini termasuk mengganti plester dan cek apabila ada tanda infeksi. Setelah itu, lakukan disinfeksi terhadap luka, keringkan, dan aplikasikan plester atau kasa steril.

Luka tertutup yang tidak steril dapat menjebak bakteri dan dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut. Oleh karena itu, jika kamu punya luka yang kotor atau luka yang terinfeksi, biarkan luka tetap terbuka hingga dibersihkan atau infeksi hilang. 

Setelah luka diobati, beberapa metode dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhannya. Kamu bisa mengikuti tips di bawah ini.

1. Salep antibakteri

ilustrasi pemberian salep di kulit (pexels.com/Moose Photos)

Kamu bisa mengobati luka dengan salep antibakteri yang dijual bebas yang bisa membantu mencegah infeksi. Salep ini juga bisa membantu luka sembuh dengan cepat.

Sebuah studi hewan menunjukkan bahwa perawatan antibakteri memainkan peran positif dalam membantu menyembuhkan luka lebih cepat. Namun, tinjauan tersebut mencatat bahwa ada risiko bias yang tinggi dalam temuan tersebut (PLOS One, 2019).

Banyak orang menggunakan salep antibakteri yang dijual bebas untuk luka ringan, tetapi mungkin tidak diperlukan. Kamu bisa pakai petroleum jelly, yang bertindak sebagai penghalang untuk melindungi luka di luar perban tahan air.

2. Lidah buaya

Lidah buaya merupakan tanaman yang mengandung zat yang kaya akan vitamin dan mineral. Tanaman ini mengandung glukomanan, zat yang membantu regenerasi sel dan menyebabkan tubuh memproduksi kolagen. Zat ini adalah protein yang mendorong penyembuhan luka.

Sebuah tinjauan sistematis menyatakan bahwa lidah buaya dan senyawanya dapat meningkatkan penyembuhan luka. Bukti keseluruhan menunjukkan itu mungkin efektif untuk penyembuhan luka bakar tingkat pertama dan kedua (Iranian Journal of Medical Sciences, 2019).

Tinjauan tersebut juga menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu mempertahankan kelembapan dan integritas kulit sambil mengurangi peradangan dan mencegah borok.

Kamu dapat mengoleskan gel lidah buaya tipis-tipis ke area luka. Ini juga dapat membalut luka dengan perban yang direndam dalam gel lidah buaya untuk membantu penyembuhan.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbuka

3. Madu

ilustrasi madu (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Madu memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi. Madu telah lama digunakan untuk penyembuhan luka secara tradisional untuk waktu yang lama.

Sebuah tinjauan ilmiah menemukan bahwa studi laboratorium menunjukkan bahwa madu secara signifikan meningkatkan tingkat penyembuhan luka pada hewan. Studi ini juga mengatakan bahwa terdapat pengurangan pembentukan bekas luka dan menghambat pertumbuhan bakteri pada luka akut dan luka bakar (Advances in Wound Care, 2016).

Dalam studi lain, madu tampaknya menyembuhkan luka ketebalan parsial lebih baik daripada perawatan lain, tetapi menyebabkan lebih banyak infeksi pada luka pascaoperasi daripada perawatan biasa, (Cochrane Database of Systematic Reviews, 2015).

Seseorang perlu menggunakan madu medis untuk luka ringan dan besar setelah mendiskusikannya dengan dokter.

4. Kunyit

Kunyit mengandung kurkumin yang memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antiinflamasi. Sebuah tinjauan ilmiah menunjukkan bahwa kunyit bisa efektif membantu luka sembuh lebih cepat (Current Pharmaceutical Biotechnology, 2016). Ini menunjukkan bahwa kurkumin merangsang produksi faktor pertumbuhan yang terlibat dalam proses penyembuhan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kurkumin mempercepat pengelolaan restorasi luka.

Studi lainnya juga menemukan bahwa kurkumin dalam kunyit dapat meningkatkan produksi kolagen di tempat luka. Ini juga menyatakan bahwa kurkumin mempromosikan diferensiasi fibroblas menjadi miofibroblas, yang memulai proses penyembuhan dan membantu luka sembuh lebih cepat (Nutrients, 2019).

Kamu bisa mencampur bubuk kunyit dengan air hangat untuk dijadikan pasta. Oleskan pasta ke luka dan tutupi dengan perban bersih. Kalau ingin mencoba kunyit untuk mempercepat penyembuhan luka, batasi penggunaannya pada luka kecil yang tertutup. Untuk luka terbuka, bicarakan opsi ini terlebih dulu dengan dokter.

5. Bawang putih

ilustrasi bawang putih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bawang putih mengandung senyawa allicin, yang memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Menurut studi, beberapa uji klinis telah menunjukkan bawang putih dalam pengobatan luka (Antioxidants, 2020). Disebutkan bahwa dalam studi praklinis, ekstrak bawang putih tua menunjukkan potensi penyembuhan luka, tergantung dosisnya.

Dilansir Medical News Today, studi tahun 2018 mengamati penggunaan bawah putih untuk mengobati luka pada tikus. Ini menunjukkan bahwa salep yang mengandung 30 persen bawang putih mempromosikan fibroblas yang lebih berkembang biak bila dibandingkan dengan petroleum jelly.

Fibroblas merupakan bagian integral dari perbaikan jaringan, oleh karena itu penggunaan bawang putih memiliki efek positif dan membantu luka lebih cepat sembuh.

6. Minyak kelapa

Minyak kelapa mengandung zat monolaurin, asam lemak dengan sifat antimikroba. Asam lemak yang ditemukan dalam minyak nabati dianggap berperan besar dalam membantu penyembuhan luka. Kamu bisa memakai minyak kelapa pada luka untuk membantu mengurangi risiko infeksi.

Penelitian menyebutkan bahwa minyak kelapa murni dapat membantu luka pada tikus untuk sembuh lebih cepat daripada yang tidak menggunakan minyak tersebut (Skin Pharmacology and Physiology, 2010). Kamu mungkin bisa menggunakannya pada luka sebagai penghalang untuk membantu mengurangi risiko infeksi.

Baca Juga: Benarkah Luka Lebih Cepat Sembuh Jika Tidak Ditutup Plester?

7. Makan sayuran

ilustrasi sayur dan buah (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dilansir Healthshots, sayuran menyediakan berbagai vitamin dan mineral penting untuk membantu proses penyembuhan tubuh. Mereka juga mengandung karbohidrat, yang memberi energi dan mencegah kerusakan otot.

Sayuran kaya akan vitamin A, C, dan serat yang dapat membantu mencegah sembelit, yang merupakan efek samping umum dari obat pereda nyeri dan mengurangi mobilitas. Tambahkan sayuran seperti kembang kol, wortel, brokoli, paprika, kentang, kubis, dan kecambah ke dalam pola makan sehari-hari untuk proses penyembuhan luka yang lebih baik.

8. Menjaga kebersihan

Mengutip laman R3 Wound Care and Hyperbarics, luka yang bersih merupakan awal yang penting untuk penyembuhan luka yang optimal. Bersihkan luka dari kotoran atau benda asing yang terlihat untuk mencegah infeksi. 

Selain itu, rutinlah dalam mengganti perban yang digunakan untuk menutup luka hingga dokter menyarankan untuk berhenti, meskipun luka sudah tampak membaik.

Baca Juga: Mempercepat Penyembuhan Luka dengan Terapi Belatung, Tenyata Ampuh!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya