TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Celana Dalam antikentut, 7 Fakta Aneh tapi Kocak tentang Kentut 

Valid, gak, nih?

ilustrasi seseorang tidak nyaman dengan bau yang ada (okwhatever.org)

Kentut merupakan mekanisme alami tubuh untuk membuang gas yang dihasilkan dari proses penguraian makanan dalam sistem pencernaan. Walaupun sebagai senjata yang bisa menciptakan konflik karena kemampuan yang silent killer, kentut bisa menjadi tanda bahwa tubuh berfungsi dengan baik.

Karena semua manusia khususnya mengalami kentut, maka ada beberapa fakta aneh tapi cukup kocak dari kentut. Cari tahu bareng, yuk!

1. Rata-rata orang kentut 12 kali sehari

ilustrasi seseorang merasa terkejut (Pexels.com/AndreaPiacquadio)

Sebelum melakukan protes terlalu banyak karena temanmu kebanyakan kentut, 12 kali adalah jumlah kentut yang benar-benar normal bagi kebanyakan orang.

Ini bisa saja lebih kalo kamu suka makan kacang-kacangan, kubis, kol, yang mana notabenenya makanan ini semuanya merupakan produsen gas bagi tubuh.

Kalau kamu tidak mengkonsumsinya namun kamu lebih dari 20 kali  kentut dalam sehari, bagaimanapun, bisa menjadi tanda masalah GI lain, seperti intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus, atau GERD.

2. Senyawa kecil belerang yang membuat kentut jadi bau

ilustrasi seseorang tidak nyaman dengan bau yang ada (okwhatever.org)

Sebagian besar gas yang tubuh manusia keluarkan adalah campuran uap yang tidak berbau seperti karbon dioksida, oksigen, nitrogen, hidrogen, dan terkadang metana.

Tetapi ketika bakteri di usus besar manusia memiliki hubungan dengan kandungan karbohidrat (seperti gula, pati, dan serat) yang tidak diserap di usus kecil atau perut, ia akan melepaskan sejumlah kecil senyawa belerang. Nah, senyawa inilah yang akhirnya mengeluarkan bau busuk yang besar.

Baca Juga: Bila Kentut Disertai 6 Gejala Ini, Kamu Mesti Waspada!

3. Ada, lho, celana dalam peredam aroma kentut

ilustrasi celana dalam peredam kentut (sadanduseless.com)

Yup, walaupun konyol tapi benda ini memang ada. Sebuah perusahaan di Inggris merancang boxer dan celana dalam ini dengan panel belakang karbon aktif yang konon menyerap semua bau perut kembung dan menetralisir bau.

Meski terdengar aneh, ada ilmu penelitian di baliknya: sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Gastroenterology menemukan bahwa celana dalam yang terbuat dari serat karbon efektif dalam menyerap gas dubur, dan pembalut menghilangkan hingga 77 persen bau.

4. Mengunyah permen karet bikin kentut

ilustrasi makan permen karet (pexels.com/cottonbro)

Kok, bisa? Sebenarnya logikanya sangatlah sederhana. Tindakan mengunyah permen karet menyebabkan kamu menelan lebih banyak udara.

Terkadang memang kamu akan bersendawa; di waktu yang sama gas sedang bekerja dengan cara turun ke usus dan keluar dari ujung yang lain yaitu anus.

Plus, permen karet itu dimaniskan secara artifisial dengan sorbitol, xylitol, atau jenis gula alkohol lainnya yang tidak dapat diserap tubuh. Saat gula yang tidak dapat dicerna ini dipecah, gas diproduksi, kembung terjadi, dan kentut pun terjadi.

5. Ketinggian mempengaruhi kuantitas kentut

ilustrasi liburan bareng sahabat (pexels.com/MinAn)

Ada nama ilmiah untuk fenomena unik ini, yaitu HAFE atau High Altitude Flatus Expulsion—istilah yang digunakan oleh para peneliti yang menemukan bahwa pendaki gunung akan kentut lebih banyak di ketinggian yang lebih tinggi.

Hal yang sama mungkin terjadi di pesawat: Perubahan tekanan kabin dapat menyebabkan udara di usus mengembang, membuat kembung dan penuh gas. Bagian terburuknya: Sekitar 50 persen udara kabin didaur ulang, sehingga bau busuk kemungkinan akan bertahan lama.

6. Lewat kentut, beberapa orang libidonya bisa naik

ilustrasi seseorang menutup hidung (Pexels.com/Monstera)

Istilah untuk fenomena ini adalah eproctophilia. Dalam berita lain yang agak mengejutkan, penelitian menunjukkan bahwa mengeluarkan kentut saat berhubungan seks ternyata tidak signifikan membunuh mood dalam berhubungan seks.

Sebuah survei dari University of California San Francisco-East Bay menemukan 43 persen wanita melaporkan bahwa mereka mengalami "inkontinensia datar" yakni ketidakmampuan untuk mengontrol aliran gas, tetapi itu tidak menghentikan mereka untuk berhubungan seks.

Verified Writer

Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya