TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suka Makan Pasta? 5 Efek Buruk yang Menanti jika Makan Terlalu Banyak

Siapa yang doyan banget makan pasta?

ilustrasi pasta (pexels.com/KlausNielsen)

Makan terlalu banyak pasta bisa menyebabkan masalah kesehatan bukan karena pasta itu adalah makanan yang tidak sehat. Pasta pada dasarnya mengandung protein, karbohidrat, serat, dan nutrisi lainnya. Akan tetapi, konsumsi pasta yang berlebihan akan membuat asupan kalori yang masuk ke tubuh terlalu banyak, sehingga itulah yang akan menyebabkan masalah.

Kuncinya memang adalah memperhatikan jumlah yang kamu makan, jangan sampai melebihi porsi yang disarankan. Berikut ini akan dijelaskan tentang efek buruk yang akan kamu alami bisa terlalu banyak makan pasta.

1. Meningkatkan risiko terserang diabetes

ilustrasi cek gula darah diabetes (sparrow.org)

Ada banyak faktor yang berperan dalam perkembangan diabetes, termasuk riwayat keluarga dan pilihan gaya hidup. Bicara tentang gaya hidup, apa yang kamu makan sehari-hari sangat berpengaruh.

Menurut beberapa penelitian, pola makan tinggi karbohidrat telah dihubungkan dengan peningkatan risiko mengembangkan diabetes, menurut laporan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2015.

Mengingat pasta tradisional (yang terbuat dari tepung putih) adalah sumber karbohidrat simpleks, mengonsumsi porsi besar secara rutin bisa membebanimu dengan terlalu banyak karbohidrat, dan ini bisa membahayakan.

Baca Juga: 10 Makanan Sumber Karbohidrat Kompleks, Bisa Jadi Pengganti Nasi Putih

2. Kekurangan nutrisi penting

ilustrasi sedang memasak pasta (pexels.com/KaterinaHolmes)

Bila kamu makan pasta untuk makan besar beberapa kali seminggu, mungkin kamu akan kekurangan variasi nutrisi lewat pola makan. Ini bisa membuat kebutuhan nutrisimu tidak tercukupi.

Daripada makan pasta dan pasta lagi, baiknya gantikan dengan variasi makanan lain untuk memastikan tubuhmu mendapatkan berbagai makronutrien dan mikronutrien. Sekarang bahan pembuat pasta sudah banyak yang sehat, lo. Misalnya pasta yang terbuat dari polong-polongan dan biji-bijian, yang mana memberikan lebih banyak serat dan protein.

3. Dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung

ilustrasi pasta dengan krim dan keju (unsplash.com/Alex Motoc)

Bila pasta yang kamu makan adalah pasta putih atau pasta rafinasi atau olahan, seperti yang banyak dijual di pasaran, kamu mungkin akan meningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung bila memakannya terlalu banyak atau terlalu sering.

Menurut satu penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology tahun 2013, pola makan tinggi karbohidrat, terutama dari biji-bijian olahan, ditemukan berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

4. Tekanan darah bisa naik

ilustrasi memeriksa tekanan darah (pexels.com/cottonbro)

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Metabolism tahun 2009, kebiasaan makan karbohidrat olahan, seperti pasta olahan, ditemukan berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. 

Kalau kamu sudah punya tekanan darah tinggi atau hipertensi, ini tentu akan berisiko memunculkan komplikasi terkait hipertensi seperti penyakit jantung. Baiknya pasta berbahan biji-bijian olahan dibatasi konsumsinya, makan cuma sesekali saja, agar tekanan darah tetap terkendali.

Baca Juga: 8 Cara Mudah Membakar Kalori saat Tidur, Berat Badan Pasti Turun!

Verified Writer

Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya