TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Simak, 7 Gejala yang Menandakan Kamu Kekurangan Magnesium

Di antaranya adalah sering sakit kepala atau migrain

pexels.com/AndreaPiacquadio

Magnesium memiliki peranan yang cukup penting dalam mendukung aktivitas dan fungsi tubuh kita. Mulai dari relaksasi otot yang sakit hingga mengurangi kecemasan.

Walau tidak banyak dibahas seperti vitamin dan mineral lainnya, tetapi perlu diperhatikan bahwa magnesium adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Kekurangan magnesium apalagi dalam jangka panjang tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Menurut laporan dalam Iranian Journal of Kidney Diseases tahun 2010, penyebab seseorang kekurangan magnesium sangat beragam. Mulai dari asupan makanan yang tidak memadai hingga hilangnya magnesium dari tubuh.

Melansir Healthline, beberapa masalah kesehatan yang berhubungan dengan kehilangan magnesium termasuk diabetes, penyerapan yang buruk, diare kronis, penyakit seliak, dan hungry bone syndrome.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang bisa menandakan tubuhmu kekurangan magnesium. Bila mengalaminya, segera tingkatkan asupannya, ya!

1. Sakit kepala atau migrain

pexels.com/AndreaPiacquadio

Kadar magnesium yang rendah dalam tubuh dikaitkan dengan sakit kepala dan migrain. Melansir Healthline, ada satu studi yang menemukan bahwa sekitar 75 persen penduduk Amerika Serikat (AS) tidak mendapat asupan magnesium yang cukup.

Magnesium, terutama magnesium oksida, kadang digunakan untuk mengobati dan mencegah migrain.

Baca Juga: 10 Tanda Tubuhmu Kekurangan Vitamin D, Bisa Berujung pada Kanker lho!

2. Tekanan darah tinggi

freepik.com/rawpixel.com

Beberapa uji coba terhadap hewan, salah satunya dalam jurnal The Lancet tahun 2016, menunjukkan bahwa kekurangan defisiensi magnesium bisa bikin tekanan darah naik sehingga berisiko mengalami tekanan darah tinggi, yang mana ini adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Meskipun kurangnya bukti uji coba terhadap manusia, tetapi beberapa studi observasi menemukan bahwa kurangnya kadar magnesium atau asupan makanan yang buruk mungkin dapat meningkatkan tekanan darah. Salah satunya dimuat dalam American Heart Journal tahun 2010.

Bukti terkuat tentang manfaat magnesium adalah dari studi terkontrol. Ditemukan bahwa suplemen magnesium mungkin bisa menurunkan tekanan darah, khususnya pada orang dewasa dengan tekanan darah tinggi. Salah satu laporannya diterbitkan di jurnal Hypertension tahun 2016.

Sederhananya, defisiensi magnesium mungkin bisa meningkatkan tekanan darah, yang mana ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Meski demikian, perlu penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memahami hubungan antara magnesium dan tekanan darah.

3. Kamu mengalami sembelit

Ilustrasi Anggota Tubuh (Perut) (IDN Times/Mardya Shakti)

Konstipasi atau sembelit bisa juga menjadi gejala tubuhmu kurang magnesium, karena mineral tersebut memiliki efek pencahar jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

Melansir laman Express, ini karena magnesium punya kemampuan untuk menarik air ke dalam kotoran, membuatnya lebih lembut dan lebih mudah dikeluarkan. Jadi, kalau kamu sulit buang air besar, coba cek pola makanmu dan amati apakah kamu sudah memberi tubuhmu asupan magnesium yang memadai atau belum.

4. Gangguan mental

unsplash.com/ Florian Pérennès

Gangguan mental juga merupakan konsekuensi lain dari kekurangan magnesium. Menurut laporan dalam International Journal of Nephrology and Renovascular Disease tahun 2014, ini termasuk sikap apatis, yang ditandai dengan mati rasa secara mental atau kurangnya emosi. Bahkan, defisiensi yang parah bisa menyebabkan delirium atau koma. 

Selain itu, menurut sebuah studi observasional dalam Internal Medicine Journal tahun 2015, ditemukan hubungan antara kadar magnesium yang rendah dengan peningkatan risiko depresi.

Para ilmuwan juga berspekulasi bahwa kekurangan magnesium bisa menyebabkan kecemasan, tetapi masih membutuhkan pembuktian.

5. Otot berkedut dan kram

freepik.com/drobotdean

Beberapa studi menemukan bahwa kedutan, tremor, dan kram otot adalah gejala kekurangan magnesium. Pada kasus defisiensi yang parah, kejang bisa terjadi.

Menurut laporan dalam Annual Review of Neuroscience tahun 1987, para ilmuwan meyakini bahwa gejala-gejala di atas disebabkan oleh aliran kalsium yang lebih besar ke dalam sel-sel saraf, yang membuat saraf otot terlalu bersemangat atau hiperstimulasi.

Meski suplemen mungkin bisa meredakan otot yang berkedut dan kram pada orang dengan defisiensi magnesium, tetapi studi dalam Cochrane Database of Systematic Reviews tahun 2012 menyimpulkan bahwa suplemen magnesium bukan penanganan efektif untuk kram otot pada beberapa orang dewasa. Studi lebih lanjut diperlukan.

Perlu diketahui juga bahwa otot yang mengalami kedutan juga bisa disebabkan hal lainnya, misalnya stres atau konsumsi kafein yang terlalu banyak. Selain itu, bisa juga disebabkan karena efek samping obat-obatan tertentu atau gejala dari penyakit neurologis, seperti neuromiotonia atau penyakit neuron motorik.

Meski sering kali otot yang berkedut itu normal, tetapi sebaiknya periksa ke dokter bila gejala tersebut sering dialami.

6. Tulang keropos

scientificanimations.com

Osteoporosis adalah kelainan yang ditandai dengan tulang yang lemah dan peningkatan risiko patah tulang.

Risiko osteoporosis sebetulnya beragam, termasuk usia yang menua, kurang beraktivitas fisik, serta kekurangan vitamin D dan vitamin K.

Nah, kekurangan magnesium ternyata juga merupakan salah satu faktor risiko osteoporosis. Melansir Healthline, menurut beberapa penelitian, defisiensi magnesium bukan cuma dapat melemahkan tulang secara langsung, tetapi juga menurunkan kadar kalsium dalam darah, bahan penyusun utama tulang.

Studi pada tikus mengonfirmasi bahwa penurunan magnesium menyebabkan berkurangnya massa tulang. Meskipun belum ada penelitian pada manusia, tetapi ada penelitian yang telah mengaitkan asupan magnesium yang buruk dengan kepadatan mineral tulang yang lebih rendah.

Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kamu Kekurangan Asam Folat, Segera Atasi

Verified Writer

Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya