TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Siang, Mitos atau Fakta?

Tidur yang cukup sangat penting, termasuk bagi bumil

ilustrasi bumil tidur siang (freepik.com/pvproductions)

Istirahat yang cukup merupakan hal yang penting, termasuk bagi ibu hamil. Bisa dibilang, mencukupi kebutuhan tidur sama pentingnya dengan mengonsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik. Kalau kurang tidur, biasanya tubuh akan terasa lelah keesokan harinya. 

Selain tidur pada malam hari, tidur sebentar pada siang hari juga memberi manfaat. Ini dapat membuat tubuh lebih segar setelah melakukan banyak aktivitas pada pagi harinya, di luar manfaat tidur siang lainnya.

Akan tetapi, beberapa orang menganggap tidur siang sebagai pantangan bagi ibu hamil. Benarkah demikian?

1. Anggapan bahwa ibu hamil tidak boleh tidur siang

ilustrasi bumil (pexels.com/Leah Kelley)

Kabarnya, perempuan hamil tidak boleh tidur siang. Sebagian orang menyakini bahwa tidur siang saat hamil dapat menyebabkan bayi besar. Akibatnya, perempuan tersebut menjadi sulit melahirkan.

Anggapan tersebut mungkin saja dipercaya sebagian perempuan hamil sehingga mereka enggan tidur siang. Padahal, anggapan tersebut tidak benar.

Baca Juga: Studi: Diet Mediterania Cegah Preeklamsia pada Ibu Hamil

2. Jadi, mitos atau fakta?

ilustrasi wanita hamil mengantuk (freepik.com/Freepik)

Kabar yang menyebutkan bahwa ibu hamil tidak boleh tidur siang termasuk disinformasi alias hoaks, seperti dijelaskan di laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tidak ada larangan tidru siang bagi ibu hamil.

Disebutkan bahwa idealnya, bumil disarankan untuk tidur siang setiap hari. Ini penting terutama saat trisemester pertama dan ketiga, ketika kelelahan mencapai puncaknya.

3. Selama kehamilan, tubuh menjadi lebih lelah

ilustrasi bumil kelelahan (freepik.com/Freepik)

Mayo Clinic menjelaskan, bahwa saat awal kehamilan, jumlah hormon progesteron naik dan metabolisme meningkat. Adanya perubahan tersebut menyebabkan kelelahan dan rasa kantuk pada siang hari. Apabila sudah memiliki anak, maka bumil bisa jadi lebih lelah lagi.

National Health Service (NHS) juga menjelaskan hal yang sama, bahwa rasa lelah selama kehamilan, terutama 12 minggu pertama, merupakan hal yang normal. Sebab, adanya perubahan hormon saat periode tersebut membuat bumil merasa lelah dan emosional. Oleh sebab itu, bumil perlu lebih banyak beristirahat.

Tidak hanya awal kehamilan saja, bumil juga menjadi lebih lelah saat akhir kehamilannya. Sebab, kandungan yang makin membesar membuat bumil lebih lelah. Bukan itu saja, perut yang makin membesar juga membuat tidur malam menjadi kurang nyenyak. Selain itu, bumil juga lebih sering berkemih sehingga lebih sering terbangun pada malam hari.

4. Pentingnya mencukupi kebutuhan tidur selama kehamilan

ilustrasi bumil (freepik.com/drobotdean)

Mengutip laman Sleep Foundation, penelitian menunjukkan bahwa bumil yang kurang tidur atau terlalu banyak tidur pada awal kehamilannya lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi saat trisemester ketiga. Selain itu, kurang tidur yang parah saat awal kehamilan juga dapat meningkatkan risiko preeklamsia.

Hal senada juga dijelaskan American Academy of Family Physicians, bahwa kurang tidur selama kehamilan meningkatkan risiko masalah serius. Kurang tidur juga dapat memengaruhi persalinan.

Dalam sebuah studi, perempuan hamil yang tidur kurang dari 6 jam saat malam hari pada akhir kehamilannya mengalami persalinan lebih lama dan lebih mungkin mengalami persalinan sesar.

Baca Juga: Studi: Minum Alkohol saat Hamil bisa Mengubah Struktur Otak Janin

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya