TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa, sih, Bisa Muncul Stretch Mark di Kulit?

Beberapa orang menganggap ini mengganggu penampilan

ilustrasi stretch mark (pexels.com/Andres Ayrton)

Bagi kebanyakan orang, stretch mark mungkin bukan hal yang asing. Pada umumnya, stretch mark memiliki warna yang sedikit berbeda dengan kulit sekitarnya sehingga sering kali dapat terlihat oleh mata. Biasanya, stretch mark muncul di bagian tubuh tertentu, misalnya daerah panggul. 

Stretch mark merupakan hal yang normal terjadi sehingga tidak perlu penanganan khusus. Mengapa bisa muncul stretch mark di kulit? Berikut penjelasannya.

1. Stretch mark

ilustrasi stretch mark (freepik.com/jcomp)

Stretch mark tampak seperti garis atau guratan di kulit. Stretch mark biasa muncul di perut, payudara, dada, lengan atas, kaki, punggung, atau bagian tubuh lainnya. 

Stretch mark merupakan hal yang sangat umum terjadi dan tidak berbahaya. Akan tetapi, beberapa orang menganggap adanya stretch mark mengganggu penampilan sehingga berupaya untuk menghilangkannya.

Baca Juga: 13 Tips Mencegah Stretch Mark, Praktikkan Mulai Hari Ini

2. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan munculnya stretch mark

ilustrasi bumil (pexels.com/Negative Space)

Dilansir American Academy of Dermatology Association, fluktuasi hormon kemungkinan berperan dalam terjadinya stretch mark. Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko munculnya stretch mark antara lain:

  • Pubertas.
  • Kehamilan.
  • Kenaikan atau penurunan berat badan secara cepat.
  • Memiliki berat badan berlebih.

3. Mengapa bisa muncul stretch mark?

ilustrasi stretch mark (freepik.com/valuavitaly)

Stretch mark adalah jenis bekas luka yang muncul ketika kulit meregang atau menyusut dengan cepat. Perubahan yang terjadi tiba-tiba pada kulit menyebabkan kolagen dan elastin yang menopang kulit menjadi pecah. Ketika kulit sembuh, maka akan muncul stretch mark di area kulit di mana elastin pecah.

Menurut Mayo Clinic, beberapa tingkat keparahan stretch mark dipengaruhi beberapa faktor, termasuk genetik. Selain itu, tingkat hormon kortisol juga kemungkinan berperan. Hormon kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal yang dapat menurunkan elastisitas kulit.

4. Stretch mark bersifat permanen

ilustrasi stretch mark (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sama seperti bekas luka pada umumnya, stretch mark bersifat permanen. National Health Service (NHS) menyebutkan bahwa stretch mark dapat memudar dengan sendirinya, tetapi tidak hilang sepenuhnya.

Selain itu, stretch mark tidak membutuhkan pengobatan. Stretch mark akan memudar dengan sendirinya walaupun tanpa pengobatan.

Baca Juga: Stretch Mark pada Pria: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya