TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Apoteker Sedunia, 7 Pertanyaan yang Bisa Diajukan ke Apoteker

Penting untuk mengetahui beberapa hal terkait obat

ilustrasi apoteker menjelaskan obat (freepik.com/gpointstudio)

Hari Apoteker Sedunia atau World Pharmacists Day diperingati setiap tanggal 25 September. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, apoteker juga berperan penting dalam menjaga kesehatan, salah satunya dengan memberikan informasi terkait pengobatan. Bukan hanya di apotek, apoteker di rumah sakit, klinik, dan puskesmas juga dapat memberikan informasi terkait pengobatan. 

Ketika membeli atau menebus obat, apoteker di layanan kefarmasian akan menjelaskan beberapa hal terkait obat. Namun, ada kalanya beberapa orang masih belum mengerti penjelasan yang diberikan atau masih ingin mengetahui hal lainnya terkait obat.

Berikut pertanyaan yang dapat disampaikan kepada apoteker terkait obat, dihimpun dari laman Healthdirect, Healthline, dan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan.

1. Apa nama dan kandungan obat?

ilustrasi obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Apoteker dapat menjelaskan tentang kandungan pada obat yang digunakan. Beberapa obat termasuk obat generik berlogo, ada pula obat generik bermerek, dan sebagian lainnya merupakan obat paten.

Mengutip penjelasan laman Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Ditjen Farmalkes), dengan mengetahui kandungan obat, diharapkan masyarakat memahami bahwa khasiat obat ditentukan oleh bahan aktif atau kandungan obat di dalamnya, bukan ditentukan oleh mereknya.

Selain itu, beberapa obat hanya mengandung satu bahan aktif berkhasiat, sementara sebagian lainnya merupakan obat kombinasi yang memiliki beberapa bahan aktif berkhasiat.

Mengutip penjelasan NIH National Institute on Aging, mengetahui kandungan obat bermanfaat untuk mencegah menggunakan obat dengan kandungan yang sama. Misalnya, beberapa obat flu sudah mengandung parasetamol di dalamnya, sehingga tidak perlu lagi menggunakan obat pereda nyeri yang mengandung parasetamol.

2. Apa manfaat atau khasiat obat?

ilustrasi bertanya tentang obat (pexels.com/cottonbro)

Apoteker dapat menjelaskan tujuan atau manfaat dari pengobatan. Mengetahui tujuan pengobatan merupakan hal yang penting karena obat-obatan memiliki tujuan penggunaan yang berbeda-beda.

Beberapa obat dapat mengurangi keluhan dari suatu penyakit, misalnya obat antihistamin yang digunakan untuk mengendalikan keluhan alergi. Ada pula obat yang yang digunakan untuk mencegah penyakit atau komplikasi dari penyakit tertentu.

Baca Juga: Amiloride: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

3. Bagaimana cara menggunakan obat?

ilustrasi minum obat (unsplash.com/Bermix Studio)

Terdapat bermacam-macam bentuk sediaan obat, mulai dari tablet, kapsul, serbuk, sirop, inhalasi, supositoria, dan lainnya. Semua obat memiliki cara penggunaan yang tentunya juga berbeda.

Selain itu, frekuensi penggunaan obat juga tidak sama, ada yang digunakan sekali sehari, dua kali sehari, dan lainnya. Ada pula obat yang digunakan setelah makan, sementara yang lainnya digunakan sebelum atau bersama makanan.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara penggunaan obat. Jangan ragu apabila masih belum memahami penjelasan yang telah diberikan. Apoteker akan dengan senang hati akan menjawab pertanyaan kamu hingga kamu memahaminya.

4. Berapa dosis obat?

ilustrasi bertanya tentang obat (pexels.com/cottonbro)

Agar memberikan manfaat, maka obat harus digunakan sesuai dosis. Kamu bisa menanyakan informasi ini kepada apoteker.

Ditjen Farmalkes menjelaskan, apabila digunakan dengan dosis berlebih, maka obat dapat melampaui batas keamanannya. Sebaliknya, jika obat yang digunakan dosisnya kurang dari seharusnya bisa membuat khasiat obat berkurang. Maka dari itu, jangan ragu untuk menanyakan dosis obat kepada apoteker jika masih belum paham sepenuhnya.

5. Apa efek samping dari obat?

ilustrasi mengantuk (pexels.com/William Fortunato)

Efek samping adalah efek yang tidak diharapkan dari suatu obat. Namun, tidak perlu khawatir karena tidak semua orang akan mengalami efek samping saat menggunakan obat.

Semua obat dapat menimbulkan efek samping, tetapi tidak semua efek samping bersifat serius. Efek samping yang umum terjadi biasanya masih bisa ditoleransi, misalnya jenis obat antimabuk dengan kandungan tertentu memiliki efek samping mengantuk.

Penting untuk mengetahui efek samping dari obat sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan jika sampai mengalaminya, dan bisa segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

6. Berapa lama menggunakan obat?

ilustrasi obat (unsplash.com/Melany @ tuinfosalud.com)

Sebagian obat digunakan dalam jangka waktu singkat, misalnya obat pereda nyeri. Namun, ada pula obat yang harus digunakan dalam satu periode pengobatan, misalnya antibiotik. Meskipun sudah merasa lebih baik, tetapi antibiotik tetap harus digunakan sampai habis dalam satu periode pengobatan untuk mencegah bakteri menjadi kebal obat.

Ada juga obat tertentu yang digunakan untuk seumur hidup. Maka dari itu, tanyakan kepada apoteker berapa lama obat harus digunakan sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai.

Baca Juga: ACE Inhibitor: Manfaat, Peringatan, Interaksi, dan Efek Samping 

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya