TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak Demam Berhari-hari, Ini 5 Langkah Penting Sebelum Terlambat

Perhatikan tanda bahaya yang mungkin muncul, ya!

ilustrasi anak sakit (unsplash.com/VitoldaKlein)

Kalau anak sudah mulai rewel dan badannya teraba hangat, sebagai orang tua pasti merasa cemas bukan? Apalagi di suasana pandemik yang belum juga berakhir dan cuaca yang tidak menentu ini. Awalnya pasti berpikir demam biasa, besok juga turun, eh tapi sudah dikasih obat belum turun juga demamnya, harus apa ya kira-kira? 

Nah, berikut langkah-langkah yang perlu Ayah dan Bunda lakukan jika si kecil demam berhari-hari. Simak yuk!

1. Ukur suhu tubuh anak

Ilustrasi pengukuran suhu (unsplash.com/KristineWook)

Langkah pertama adalah ukur suhu tubuh anak. Pengukuran suhu tubuh ini berguna untuk mengetahui tren demam si kecil, cenderung naik, turun, atau justru naik turun.

Pengukuran yang dianjurkan adalah menggunakan termometer aksila yang diletakan di lipatan ketiak anak. Anak dikatakan demam jika suhu 38 derajat celcius atau lebih. 

Baca Juga: Jamur Gurun Bisa Menyebabkan Demam? Ketahui 5 Fakta Demam Valley 

2. Tangani demam dengan kompres dan obat

ilustrasi obat (unsplash.com/BrettJordan)

Langkah berikutnya ketika sudah mengetahui berapa suhu anak adalah lakukan kompres dan berikan obat penurun demam. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan anak dapat diberikan obat penurun panas (antipiretik) seperti parasetamol atau ibuprofen, tetapi disarankan untuk tidak memberikan kombinasi kedua obat tersebut, jadi Ayah atau Bunda bisa pilih salah satu saja ya. 

Kemudian untuk meningkatkan kenyamanan anak, bisa juga dilakukan kompres hangat di dahi, lipatan paha bagian dalam, dan lipatan ketiak anak untuk membantu menurunkan demam. 

3. Pantau tanda bahaya saat anak demam

ilustrasi anak menutup wajah (unsplash.com/CalebWoods)

Dilansir NHS (National Health Service) UK, tanda bahaya pada anak yang demam di antaranya anak demam tinggi disertai kaki dan tangannya teraba dingin, demam tinggi tidak turun setelah pemberian parasetamol atau ibuprofen, nafas anak tampak lebih cepat, anak tampak lesu dan tidak mau menyusu atau minum, dan disertai muntah. Tambahan gejala lainnya yang mungkin muncul adalah bintik-bintik merah di area kulit, batuk, pilek, dan diare. 

Sebisa mungkin orang tua waspada dengan tanda-tanda di atas dan dicatat kapan munculnya dan detail gejala karena informasi tersebut sangat berguna untuk penanganan demam anak.

4. Pastikan anak tetap minum

ilustrasi ibu menyusui (unsplash.com/TimothyMeinberg)

Selama anak mengalami demam, anak akan kehilangan cairan melalui panas tubuh yang meningkat. Cairan tersebut perlu diganti dengan asupan air yang cukup.

Jika anak masih menyusu, tingkatkan intensitas menyusui agar anak tidak dehidrasi. Jika anak sudah dapat minum sendiri, pastikan ia minum air putih lebih banyak dari biasanya. 

Baca Juga: Demam Q: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Writer

Dyvia Mega

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya