Jamur Gurun Bisa Menyebabkan Demam? Ketahui 5 Fakta Demam Valley 

Hati-hati saat traveling! 

Demam Valley atau demam lembah adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur yang tumbuh subur di tanah gurun yang kering. Meskipun di Indonesia jarang terjadi, tetapi kasus ini umum di beberapa area di Amerika Serikat, seperti Arizona, New Mexico Barat Daya, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Washington Timur.

Ini adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai ketika kamu berkunjung atau traveling ke daerah-daerah yang berpotensi menyebarkan jamur tersebut. Gejala yang muncul biasanya batuk, demam, ruam, dan kelelahan beberapa minggu setelah terinfeksi jamur.

Nah, untuk mewaspadainya, yuk, ketahui beberapa fakta medis demam Valley atau demam lembah, termasuk gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan dan pencegahannya.

1. Penyebab demam Valley

Jamur Gurun Bisa Menyebabkan Demam? Ketahui 5 Fakta Demam Valley ilustrasi jamur Coccidioides (phil.cdc.gov/Dr. Libero Ajello)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, demam Valley terjadi akibat infeksi jamur yang hidup di gurun, yang disebut Coccidioides. Karena penyebab inilah, demam Valley juga sering dikenal sebagai coccidioidomycosis atau koksidioidomikosis atau disingkat menjadi Cocci. Nama lainnya yaitu demam Lembah San Joaquin atau reumatik gurun.

Seseorang dapat terserang koksidioidomikosis ketika menghirup spora jamur yang berterbangan di udara, yang menyebar melalui badai debu, konstruksi, atau saat mengemudi di jalan tanah.

Spora jamur Coccidioides berukuran sangat kecil dan ringan, bahkan tak terlihat oleh mata, sehingga mudah diterbangkan oleh pergerakan udara sekecil apa pun. Mereka masuk ke tubuh manusia dan menyebabkan infeksi pada beberapa orang.

2. Gejala yang muncul ketika terkena demam Valley 

Jamur Gurun Bisa Menyebabkan Demam? Ketahui 5 Fakta Demam Valley ilustrasi gejala demam Valley (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Infeksi jamur Coccidioides dapat menyebabkan gejala ringan hingga serius. Gejala ringan biasanya mirip flu atau bahkan tanpa gejala. Sementara itu, gejala yang serius dapat menyebabkan koksidioidomikosis kronis dan diseminata. Gejala ini biasanya muncul sekitar 1-3 minggu setelah infeksi.

Gejala umum demam Valley meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Sakit kepala
  • Panas dingin
  • Keringat malam
  • Nyeri sendi dan nyeri otot
  • Ruam merah, jerawatan, terutama di kaki bagian bawah, dada, lengan, dan punggung

Demam Valley yang tidak sepenuhnya sembuh dapat berkembang menjadi bentuk pneumonia kronis, berikut gejalanya:

  • Demam ringan
  • Penurunan berat badan
  • Batuk
  • Sakit dada
  • Batuk berdarah
  • Nodul di paru-paru

Koksidioidomikosis diseminata adalah bentuk demam Valley yang paling serius. Meski jarang terjadi, berikut gejalanya yang harus diwaspadai:

  • Nodul, borok, dan lesi kulit yang serius daripada ruam biasanya
  • Lesi kulit menyakitkan di tengkorak, tulang belakang, atau tulang lainnya
  • Sendi nyeri dan bengkak, terutama di lutut dan pergelangan kaki
  • Meningitis atau infeksi selaput dan cairan otak

Tak hanya manusia, anjing adalah mamalia yang juga paling umum terpengaruh oleh demam Valley. Berang-berang laut dan lumba-lumba juga telah dikonfirmasi dapat mengalami jenis demam ini.

Baca Juga: Muncul Infeksi Jamur Aspergilosis pada Pasien COVID-19 India, Apa Itu?

3. Siapa saja yang berisiko mengalami demam Valley? 

Jamur Gurun Bisa Menyebabkan Demam? Ketahui 5 Fakta Demam Valley ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Daryl Wilkerson Jr)

Siapa saja dapat mengalami demam Valley. Namun, ada beberapa kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan penyakit ini, yaitu:

  • Ibu hamil pada trimester ketiga
  • Pekerja yang bekerja di tempat yang terpapar debu, misalnya konstruksi, pertanian, arkeolog, personel militer dalam latihan
  • Berusia lebih dari 60 tahun
  • Memiliki diabetes
  • Ras Afrika-Amerika dan Asia. Namun, ini masih belum dipahami dengan baik
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti orang dengan HIV/AIDS, pernah menjalani transplantasi organ, atau mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid

4. Diagnosis demam Valley 

Jamur Gurun Bisa Menyebabkan Demam? Ketahui 5 Fakta Demam Valley ilustrasi pemeriksaan laboratorium (unsplash.com/CDC)

Untuk mengetahui seseorang mengalami demam Valley atau tidak, diperlukan beberapa pemeriksaan, seperti riwayat kesehatan dan gejala yang dialami pasien. Namun, pemeriksaan gejala biasanya sulit untuk menegakkan diagnosis karena gejalanya kebanyakan mirip dengan penyakit lain.

Dokter mungkin akan memesan beberapa tes untuk mengonfirmasi temuan lebih lanjut, seperti:

  • Sputum smear atau kultur untuk memeriksa keberadaan jamur Coccidioides pada sampel batuk atau dahak
  • Tes darah untuk memeriksa antibodi terhadap jamur penyebab penyakit
  • Tes pencitraan seperti rontgen dada atau CT, untuk mencari pneumonia demam Valley
  • Tes kulit untuk membantu mengetahui apakah pasien pernah mengalami demam lembah di masa lalu dan mengembangkan sistem kekebalan

5. Pengobatan untuk demam Valley

Jamur Gurun Bisa Menyebabkan Demam? Ketahui 5 Fakta Demam Valley ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada beberapa kasus ringan, demam Valley bisa sembuh dengan sendirinya dengan istirahat atau minum banyak cairan. Namun, jika gejala berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tidak membaik, penanganan lebih lanjut dibutuhkan.

Dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur seperti flukonazol. Perawatan biasanya membutuhkan waktu selama 3-6 bulan, bahkan seumur hidup jika gejala berkembang menjadi meningitis.

Beberapa efek samping seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare, mungkin dialami pasien setelah menerima obat antijamur. Namun, ini bisa hilang ketika pengobatan dihentikan.

Itulah beberapa fakta medis demam Valley yang sebaiknya kamu ketahui. Karena penyakit ini menyebar melalui debu di udara, sebaiknya hindari terkena paparan debu, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi, ya! Kamu bisa tetap berada di rumah atau menggunakan masker saat keluar rumah, terutama di musim panas yang dapat menyebabkan banyak debu.

Baca Juga: Mengenal Candidiasis, Ini 7 Fakta Infeksi Jamur yang Menyerang Kulit

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya