TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Alkohol Menyebabkan Mabuk?

Makin tinggi alkohol, makin parah efeknya

ilustrasi seseorang mabuk (pexels.com/Mahrael Boutros)

Mabuk mengacu pada serangkaian gejala yang muncul akibat terlalu banyak minum minuman beralkohol. Gejala khasnya termasuk kelelahan, kelemahan, haus, sakit kepala, nyeri otot, mual, sakit perut, vertigo, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, kecemasan, lekas marah, berkeringat, dan peningkatan tekanan darah. Namun, gejala mabuk dapat bervariasi dari orang ke orang.

Kamu sendiri mungkin bertanya-tanya, kenapa alkohol bisa memicu mabuk? Ini karena proses metabolisme alkohol memicu berbagai gejala pada tubuh. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.

1. Produk sampingan yang disebut congener

ilustrasi minuman beralkohol (pexels.com/Tim Erben)

Banyak orang merasa bahwa jenis alkohol tertentu memicu mabuk yang lebih parah daripada yang lain. Anggapan ini mungkin benar. Diterangkan laman Britannica, proses fermentasi alkohol menghasilkan produk sampingan yang disebut congener. Tubuh tidak menyukainya karena mengandung bahan kimia yang dianggap beracun oleh tubuh.

Congener sendiri merupakan zat yang berkontribusi pada rasa dan bau khas minuman beralkohol. Minuman beralkohol yang lebih gelap, cenderung memiliki tingkat congener yang lebih tinggi daripada minuman beralkohol bening. Tingginya congener bisa memperburuk gejala mabuk bagi sebagian orang.

2. Efek sistem kekebalan tubuh

ilustrasi minuman beralkohol (pexels.com/Isabella Mendes)

Minum alkohol dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Diterangkan dalam laman Healthline, ini selanjutnya memicu berbagai gejala khas mabuk, seperti mual, nafsu makan menurun, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.

Semua gejala tersebut mungkin terkait dengan perubahan sementara pada fungsi sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh alkohol.

Baca Juga: Apa Saja Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang dari Minum Alkohol?

3. Dehidrasi ringan

ilustrasi dehidrasi (freepik.com/cookie_studio)

Alkohol menekan pelepasan vasopresin, dikutip dari National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Ini adalah hormon yang diproduksi oleh otak yang mengirimkan sinyal ke ginjal yang menyebabkan tubuh menahan cairan.

Akibatnya, alkohol meningkatkan frekuensi buang air kecil dan kehilangan cairan berlebih. Dehidrasi ringan yang diakibatkannya kemungkinan besar berkontribusi pada gejala mabuk, seperti haus, kelelahan, dan sakit kepala.

4. Gejala putus alkohol

ilustrasi minum alkohol (freepik.com/freepic.diller)

Saat minum alkohol, kamu mungkin merasa lebih tenang, rileks, dan bahkan euforia. Namun, otak dengan cepat menyesuaikan diri dengan efek positif tersebut saat mencoba menjaga keseimbangan, dikutip dari National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism.

Konsumsi alkohol menekan sistem saraf pusat. Saat alkohol ditarik, ini dapat memicu kondisi hiperaktif yang tidak seimbang, yang kemudian menyebabkan tremor dan detak jantung yang cepat terkait dengan mabuk. Terkadang, gejala mabuk tumpang tindih dengan gejala putus (withdrawal) alkohol.

5. Gula darah rendah

ilustrasi minuman beralkohol (pixabay.com/pologi)

Diterangkan dalam laman Verywell Mind, konsumsi alkohol dapat menghambat produksi glukosa dan menguras cadangan glukosa yang tersimpan di hati. Glukosa sendiri adalah sumber energi utama otak. Jadi, gula darah rendah berkontribusi pada kelelahan, kelemahan, pusing, dan lekas marah, yang merupakan gejala khas mabuk.

6. Paparan asetaldehida

ilustrasi mabuk alkohol (freepik.com/Racool_studio)

Mengutip Britannica, bukan alkohol yang membuat kamu merasa pusing, melainkan karena tubuh mengubah alkohol menjadi asetaldehida. Bahan kimia ini diyakini 30 kali lebih beracun daripada alkohol.

Metabolisme alkohol, utamanya oleh hati, menghasilkan senyawa asetaldehida, produk sampingan yang beracun dan berumur pendek. Produk ini berkontribusi terhadap peradangan di hati, pankreas, otak, saluran pencernaan, dan organ lainnya. Sistem kekebalan tubuh tiap individu yang berbeda-beda merupakan alasan kenapa asetaldehida memengaruhi sebagian orang lebih buruk daripada yang lain.

Baca Juga: Mengapa Minuman Beralkohol Merusak Organ Hati?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya