TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Mengantuk setelah Olahraga, Bahayakah Ini?

Normalnya, olahraga membuat kita lebih bersemangat

ilustrasi lelah dan mengantuk setelah olahraga (pexels.com/Andreas Ayrton)

Banyak informasi yang menyebutkan bahwa melakukan aktivitas fisik atau olahraga dapat meningkatkan energi. Alasannya, olahraga meningkatkan detak jantung dan aliran darah, yang membuatmu menjadi lebih waspada. Ini merupakan salah satu dari banyak manfaat berolahraga.

Namun, kamu sendiri pasti pernah merasakan yang sebaliknya, yaitu justru merasa lelah dan mengantuk selepas berolahraga. Terutama setelah kamu melakukan latihan intensitas tinggi.

Kamu pasti bertanya-tanya, kenapa kamu justru merasa mengantuk setelah berolahraga alih-alih bersemangat? Temukan jawabannya di bawah ini, ya!

1. Kurang tidur

ilustrasi orang sedang tidur (pexels.com/SHVETS production)

Kita semua pasti suka dan ingin mendapatkan tidur yang cukup dan nyenyak setiap hari. Sayangnya, kebanyakan dari kita tidak mendapatkannya, dan ini bisa menjadi masalah serius.

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada berbagai bagian kehidupan dan kesehatan, termasuk memperlambat metabolisme dan membuatmu mudah lelah, dikutip dari Purewow.

Metabolisme kitalah yang membuat semua sel tetap berfungsi. Artinya, jantung, otak, aliran darah, organ, semuanya bergantung pada fungsi metabolisme untuk membuatmu tetap hidup.

2. Penipisan glikogen

ilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Glikogen disimpan di otot dan hati dan menjadi sumber bahan bakar utama tubuh. Jaringan otot yang aktif terbakar melalui simpanan glikogen dengan kecepatan yang relatif cepat, terutama selama olahraga berat dan intensitas tinggi. Menurut penelitian, kadar glikogen otot yang rendah dikaitkan dengan penurunan kinerja dan kelelahan akibat olahraga (The Journal of Physiology, 2013).

Memulihkan glikogen melalui makanan akan mengisi bahan bakar tubuh dan melawan kelelahan. Caranya, kamu perlu mengonsumsi campuran karbohidrat sederhana dan kompleks dalam waktu 30 menit hingga dua jam setelah berolahraga untuk memastikan pelepasan energi yang stabil.

Baca Juga: 4 Minuman yang Harus Dihindari saat Panas Terik, biar Gak Dehidrasi

3. Kamu mengalami dehidrasi

ilustrasi dehidrasi (freepik.com/wayhomestudio)

Selama berolahraga, kamu perlu meningkatkan asupan cairan untuk membuat tubuh tetap terhidrasi. Jika kamu tidak mencukupi kebutuhan cairan selama berolahraga, kamu akan merasa sangat lelah setelahnya.

Sebuah penelitian kecil menguji suasana hati, konsentrasi, dan keterampilan mental pada 25 perempuan yang diberi cukup cairan agar tetap terhidrasi secara optimal dan yang mengalami dehidrasi ringan. Tim peneliti menemukan bahwa dehidrasi menyebabkan gejala sakit kepala, kehilangan fokus, rasa lelah, dan suasana hati yang buruk baik saat istirahat maupun saat berolahraga (Journal of Nutrition, 2012).

4. Respons alami tubuh terhadap aktivitas fisik

ilustrasi olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dijelaskan dalam laman Healthline, selama berolahraga, otot berkontraksi berulang kali. Otot menggunakan adenosin trifosfat (ATP) untuk menghasilkan kontraksi ini. ATP merupakan molekul yang menyediakan energi untuk sel.

Tingkat ATP menurun saat kamu terus berolahraga. Hal ini mengurangi kemampuan otot untuk berfungsi, sehingga menyebabkan kelelahan otot yang dikenal sebagai kelelahan perifer.

Sistem saraf pusat (SSP) juga berperan. Selama berolahraga, SSP berulang kali mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan otot. Namun, daya tembaknya akan berkurang seiring lamanya kamu berolahraga. Semua hal yang dialami otot ini membuat kamu mungkin merasa lelah dan ingin tidur setelah berolahraga.

5. Overtraining syndrome

ilustrasi olahraga (unsplash.com/bruce mars)

Jika kamu terus-menerus melakukan latihan intensitas tinggi dalam rutinitas olahraga tanpa istirahat yang cukup, kamu berisiko mengalami overtraining syndrome, yang dapat memperburuk kelelahan dan membuatmu mengantuk setelah berolahraga.

Overtraining syndrome dapat terjadi saat olahraga dilakukan secara ekstrem dan dikombinasikan dengan pemicu stres tambahan. Menurut studi, overtraining syndrome terjadi akibat peradangan sistemik dan efek selanjutnya pada SSP, seperti perubahan mood, kelelahan sentral, dan perubahan neurohormonal (Sports Health, 2012).

6. Kamu tidak makan dengan tepat

ilustrasi makan (pexels.com/Helena Lopes)

Makanan berfungsi sebagai bahan bakar yang membantu tubuh memecah lemak dan gula menjadi energi, dikutip dari Purewow.

Jika kamu mengisi tubuh dengan makanan olahan yang rendah nutrisi, kamu mungkin akan merasa kurang fit setelah berolahraga, karena menghilangkan energi yang berasal dari makan makanan yang tepat.

Baca Juga: Keringat Berlebih (Hiperhidrosis): Penyebab, Komplikasi, Pengobatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya