TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Tubuh Kekurangan Dopamin, Segera Sadari

Kamu jadi sering gelisah dan malas beraktivitas

ilustrasi tanda tubuh kekurangan dopamin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dopamin adalah neurotransmiter atau zat kimia yang mengirimkan sinyal dari saraf satu ke saraf lainnya. Zat kimia ini memberi tahu sel target bagaimana harus merespons atau berperilaku.

Dopamin berfungsi membantu mengatur pembuluh darah dan fungsi ginjal, memproses rasa sakit, mengontrol gerakan, dan mengatur tidur, suasana hati, serta perhatian.

Kadar dopamin yang cukup akan memicu peningkatkan motivasi, mempelajari berbagai hal, fokus, dan tetap terinspirasi. Sebaliknya, kekurangan dopamin dapat meredam semangat hidup dan memicu depresi. Ini juga dikaitkan dengan ADHD dan penyakit Parkinson.

Karena alasan ini, penting untuk menyadari tanda kekurangan dopamin dan segera mencari cara untuk mengembalikannya ke level normal.

1. Tremor

ilustrasi tremor (microbiomepost.com)

Tremor mengacu pada goncangan atau getaran yang mungkin dialami seseorang. Ini sering dimulai di tangan, tetapi bisa dimulai di kaki atau rahang. Tremor paling jelas tampak saat istirahat atau saat sedang stres. Mungkin juga hilang saat tidur.

Rendahnya kadar dopamin menjadi salah satu penyebab tremor. Ini karena kadar dopamin yang terlalu rendah bisa mengganggu jalur nigrostriatal dan menyebabkan pola saraf abnormal, yang memicu masalah gerakan. National Institutes of Health  melaporkan mayoritas orang dengan penyakit Parkinson kehilangan 60–80 persen sel penghasil dopamin di substansia nigra pada saat mereka menunjukkan gejala tremor.

2. Sering gelisah

ilustrasi perempuan sedang gelisah (freepik.com/freepik)

Gelisah merupakan salah satu cara yang digunakan tubuh untuk mengenali dan merespons bahaya. Ini membantu melindungi kita dari ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan. Namun, ketika kamu memiliki tingkat dopamin yang terlalu tinggi ataupun rendah, ini dapat menyebabkan tubuh cenderung gelisah dan takut, bahkan tidak mampu melakukan fungsi sehari-hari yang paling dasar.

Lebih lanjut, dijelaskan dalam laman Medical News Today, gangguan kecemasan ini dapat meningkatkan stres oksidatif, menyebabkan kerusakan DNA dan penyakit seperti gangguan peradangan, penyakit Alzheimer, sindrom kelelahan kronis, dan kanker.

Baca Juga: 5 Tanaman Herbal untuk Seimbangkan Hormon Tubuh

3. Sindrom kaki gelisah

ilustrasi sindrom kaki gelisah (pixabay.com/yogaphysique)

Dopamin bertindak sebagai pembawa pesan antara otak dan sistem saraf yang membantu otak mengatur dan mengoordinasikan gerakan. Mengutip dari National Health Service, adanya kerusakan pada sel saraf rusak menyebabkan jumlah dopamin di otak berkurang, yang memicu kejang otot dan sulit mengendalikan gerakan.

Secara alami, tingkat dopamin mengalami penurunan menjelang penghujung hari. Ini mungkin menjelaskan mengapa gejala sindrom kaki gelisah sering kali memburuk pada sore dan malam hari.

4. Sulit fokus

ilustrasi sulit fokus saat bekerja (Pexels.com/jcomp)

Dopamin bukan hanya meningkatkan motivasi, tetapi juga membantu mempertajam konsentrasi. Pada gilirannya, ini meningkatkan kemampuan untuk berfungsi.

Misalnya, jika kamu tidak dapat berpikir jernih, akan sulit bagimu untuk melakukan analisis mendalam dari tugas tertentu. Jika kadar dopamin dalam tubuhmu rendah, kamu cenderung lebih fokus pada upaya yang harus dilakukan daripada pada hadiahnya.

5. Perubahan suasana hati

ilustrasi perempuan mengalami perubahan suasana hati (pexels.com/cottonbro studio)

Saat sedang tidak mood, kamu jadi tidak ingin melakukan sesuatu pada waktu tertentu. Namun, kamu mungkin masih memiliki mental yang stabil secara umum. Nah, perubahan suasana hati seperti ini adalah kondisi yang umum.

Namun, ini harus menjadi perhatian jika kamu sering mengalami perubahan suasana hati. Terlebih, jika ini membuatmu memiliki perilaku yang tidak menentu yang selanjutnya membuatmu merasa tidak memiliki kendali atas hidup. Itu juga bisa membuat orang menjauh darimu. Bahkan, menurut Mayo Clinic, masalah suasana hati yang ekstrem bisa berujung pada pikiran bunuh diri.

6. Malas

ilustrasi seorang sedang bermalas-malasan (pexels.com/George Milton)

Dopamin yang terlalu sedikit bisa memicu kehilangan motivasi untuk melakukan apa pun, dijelaskan laman Higher Dose. Kamu terus-menerus merasa berat untuk bangun dari tempat tidur setiap hari. Di tempat kerja, kamu hampir tidak berusaha untuk bekerja dengan baik.

Di luar kehidupan kerja, kamu tidak berminat melakukan apa pun. Bahkan, mungkin, dalam banyak kasus, kamu cenderung tidak peduli dengan apa pun di sekitarmu.

Baca Juga: Mengenal Hormon Kortisol, Lebih dari Sekadar Hormon Stres

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya