TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Penyebab Merasa Cemas saat Bangun Tidur, Jangan Sering Dibiarkan

Bisa mempengaruhi aktivitas sepanjang hari

pexels.com/Alex Green

Tidur secara langsung memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Mendapatkan tidur nyenyak di malam hari secara instan dapat meningkatkan produktivitas, suasana hati, hingga kebugaran pada esok harinya.

Sayangnya, alih-alih bangun dengan keadaan bugar, kadang-kadang seseorang justru bangun dalam keadaan cemas. Padahal, memulai hari dengan perasaan tersebut bukanlah hal yang baik, bahkan bisa sangat memengaruhi aktivitas sepanjang hari.

Untuk itu, kecemasan di pagi hari perlu dicari tahu penyebabnya dan segera diatasi. Inilah beberapa penyebab umum rasa cemas saat bangun tidur.

1. Tidur yang kurang berkualitas

unsplash.com/Vladislav Muslakov

Umumnya, kecemasan datang dari faktor fisik, hormonal, dan kimiawi. Tidur merupakan salah satu cara terbaik tubuh untuk mengatur aspek fisiologis kesehatan mental kita. 

Dirangkum dari laman Self, selama tidur nyenyak, bahan kimia otak yang berhubungan dengan kesehatan mental diisi kembali. Jadi, jika kamu tidak mendapatkan tidur nyenyak, esok paginya kamu akan bangun dengan perasaan cemas.

Kurang tidur juga membuat tubuh meningkatkan kadar hormon stres. Akhirnya, kamu akan bangun dan memulai hari dengan stres dan kecemasan.

Baca Juga: Tidur Berkualitas, Ini 10 Minuman yang Baik Diminum sebelum Tidur

2. Adanya masalah kesehatan fisik

pexels.com/cottonbro

Gangguan fisik yang kronis dapat membuat seseorang merasa lebih cemas. Meskipun setiap orang akan merespons kondisi kesehatan secara berbeda, seseorang yang memiliki masalah medis yang sedang berlangsung dapat mengalami kecemasan.

Menurut laman Medical News Today, beberapa kondisi kesehatan umum yang dapat memicu kecemasan meliputi diabetes, penyakit jantung, hipertensi, asma, psoriasis, depresi, dan kanker.

3. Terlalu khawatir pada hal yang akan terjadi

unsplash.com/Priscilla Du Preez

Kecemasan di pagi hari dapat dipicu ketika kita dihadapkan pada kekhawatiran akan hal yang akan terjadi esok hari. Ketakutan akan masa depan ini terjadi ketika seseorang terlalu fokus pada masa depan, yang membuat mereka bangun dengan kondisi tersiksa oleh semua hal yang harus mereka lakukan hari itu, melansir Self.

Semua kekhawatiran ini bisa menguras tenaga dan menyebabkan meningkatnya kecemasan saat bangun tidur.

4. Sedang mengalami stres

pexels.com/Andrea Piacquadio

Stres adalah respons alami tubuh terhadap rangsangan yang tidak menyenangkan. Saat sedang merasa stres atau khawatir, tubuh melepaskan kortisol, atau yang juga dikenal sebagai hormon stres.

Menurut sebuah penelitian pada jurnal PLoS One, tubuh melepaskan banyak kortisol di pagi hari saat seseorang mengalami banyak stres. Ketika kortisol membangunkan seseorang, ini disebut juga sebagai cortisol awakening response (CAR).

Umumnya, perasaan cemas saat bangun tidur yang disebabkan oleh stres akan hilang begitu penyebab stres hilang. Jika tidak, individu mungkin perlu berkonsultasi dengan profesional perihal kecemasan yang mereka rasakan.

5. Adanya masalah hubungan

pexels.com/Ketut Subiyanto

Terdapat bukti bahwa hubungan yang dijalani seseorang dapat secara langsung memengaruhi aspek kesehatannya. Ini termasuk pemulihan penyakit dan pola tidur.

Dalam studi skala kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Psychosomatic Medicine, peneliti meminta 29 pasangan untuk mencatat pengalaman hubungan mereka di siang hari dan bagaimana mereka tidur di malam hari.

Hasilnya, peserta perempuan melaporkan saat memiliki interaksi positif dengan pasangan mereka sepanjang hari, mereka dan pasangan bisa tidur lebih baik daripada ketika interaksinya negatif. Hal yang sebaliknya juga berlaku, di mana status hubungan dapat menyebabkan seseorang terbangun dengan perasaan cemas.

Baca Juga: Kenali 8 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya