TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tidak Banyak yang Tahu, Ini 5 Manfaat Daun Ketapang bagi Kesehatan

Pohon ini banyak ditemukan di Indonesia

pixabay.com/Tuan86

Tanaman ketapang banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia. Bagi pehobi ikan, daun dari tanaman ketapang kerap digunakan untuk merawat kesehatan ikan. Namun, ternyata daun ini juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan, lho.

Penasaran apa saja manfaat daun ketapang bagi kesehatan kita? Yuk, simak pembahasan berikut ini.

1. Antibakteri

pixabay.com/photosforyou

Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Pharmacology & Pharmacy dilakukan dengan mengevaluasi ekstrak metanol, aseton, dan N, N-dimetilformamida dari daun ketapang untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan antijamurnya. Gentamisin dan piperasilin digunakan sebagai standar untuk uji antibakteri, sedangkan nistatin dan flukanazol digunakan sebagai standar untuk uji antijamur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri lebih menonjol terhadap bakteri dibandingkan strain jamur. Selain itu, bakteri gram positif tampak lebih rentan dibandingkan dengan bakteri gram negatif.

Ekstrak metanol menunjukkan aktivitas antibakteri yang lebih tinggi. Kesimpulannya, ekstrak daun ketapang menunjukkan aktivitas antibakteri yang signifikan, tidak seperti antibiotik yang digunakan secara komersial.

Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Daun Seledri, Sering Dikira Cuma Hiasan!

2. Memiliki sifat antioksidan

pixabay.com/sarangib

Sebuah penelitian dalam Journal of Food Quality mengevaluasi sifat antioksidan daun ketapang menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH), kandungan fenolik total dan uji daya reduksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ketapang menunjukkan aksi antioksidannya dengan membersihkan radikal DPPH, serta dengan jumlah fenol yang wajar dan aktivitas pengurangannya secara bersamaan.

Studi tersebut sekaligus mendukung bahwa daun ketapang dapat digunakan sebagai sumber alami untuk mengelola dan menangani kondisi kesehatan terkait stres oksidatif.

3. Sifat antinosiseptif

pixabay.com/TuanAnhNgo

Antinosisepfit adalah proses memblokir deteksi stimulus yang merugikan atau menyakitkan oleh neuron sensorik. Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Phytochemical and Clinical Therapeutics dilakukan dengan mempelajari aktivitas antinosiseptif ekstrak air daun ketapang pada tikus albino.

Hasilnya, ekstrak ketapang menghasilkan penghambatan nyeri perut pada tikus. Ekstrak air daun ketapang juga diketahui mengandung sifat analgesik yang dapat dimediasi melalui mekanisme sentral dan perifer.

4. Antiinflamasi

pixabay.com/Tuan86

Penelitian dalam The American Journal of Chinese Medicine mengevaluasi efek antiinflamasi punicalagin dan edema kaki belakang yang diinduksi punicalin karagenan pada tikus.

Punicalin dan punicalagin diisolasi dari daun ketapang. Setelah memeriksa efek antiinflamasi, tingkat edema meningkat karena pemberian karagenan, tetapi berkurang karena pengobatan obat.

Setelah 4 jam pemberian karagenan, kelompok perlakuan punicalagin (10 mg/kg) ternyata menunjukkan efek terbaik dengan laju penghambatan 58,15 persen. Yang kedua adalah kelompok perlakuan punicalagin (5 mg/kg) dan kelompok ini menunjukkan tingkat penghambatan yang rendah yaitu 39,15 persen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik punicalin maupun punicalagin memiliki sifat antiinflamasi. Namun, perlu dicatat bahwa pengobatan dengan dosis yang lebih besar dari punicalin kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan sel.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Manfaat Daun Mangga bagi Kesehatan

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya