TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meski Kurang Populer, Kopi Hijau Punya 5 Manfaat Kesehatan Ini

Cocok untuk kamu yang sensitif kopi hitam

ilustrasi kopi hijau (pixabay.com/Schmucki)

Kopi hijau adalah biji kopi mentah yang belum digiling. Minuman yang dihasilkannya akan memiliki rasa yang jauh lebih lembut daripada kopi biasa, dengan kandungan kafein yang lebih rendah. Jika kamu bukan penggemar rasa kopi yang "berani" atau sensitif terhadap kafein, kamu mungkin akan lebih bisa menikmati kopi hijau.

Selain itu, kopi hijau mengandung asam klorogenat yang lebih tinggi. Sebagai informasi, proses pemanggangan menghancurkan sebagian besar asam klorogenat dalam biji kopi. Asam klorogenat sendiri dipercaya merupakan mikronutrien kunci yang membuat kopi memiliki banyak manfaat. Dan, karena kopi hijau memiliki lebih banyak asam klorogenat, maka kopi hijau dipercaya menawarkan sejumlah manfaat kesehatan tertentu. Apa saja?

1. Menurunkan berat badan

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Penelitian telah membuktikan bahwa kopi hijau dapat merangsang penurunan berat badan. Satu studi dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa orang yang minum kopi yang diperkaya dengan asam klorogenat—bahan aktif utama dalam kopi hijau—mengalami lebih banyak penurunan berat badan dan lemak perut daripada orang yang minum kopi instan biasa.

Pada akhir penelitian, mereka juga memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil. Ini tentunya juga memberi manfaat bagi kesehatan karena ukuran pinggang yang besar meningkatkan risiko terkena sejumlah penyakit serius, termasuk kanker dan penyakit jantung.

Asam klorogenat juga dapat membantu penurunan berat badan dengan meningkatkan kadar hormon adiponektin. Adiponektin membantu tubuh membakar lemak dan meningkatkan metabolisme. Ini juga mengurangi glukosa darah dan lipid, yang dapat menurunkan risiko terkena diabetes dan penyakit jantung.

Baca Juga: Pernah Dengar Kopi Jamur? Ini 5 Manfaatnya untuk Kesehatan

2. Menurunkan risiko terkena diabetes

ilustrasi tes gula darah (pexels.com/Artem Podrez)

Kopi hijau dapat menurunkan gula darah dan mengurangi risiko terkena diabetes. Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition telah menunjukkan bahwa asam klorogenat membuat tubuh menyerap lebih sedikit karbohidrat dari makanan, yang kemudian mampu mencegah lonjakan gula darah dan meningkatkan penurunan berat badan. Kopi hijau juga mampu menurunkan kortisol, yang dikenal dapat meningkatkan gula darah.

Studi lain dalam jurnal Hindawi menemukan bahwa minum tiga hingga empat cangkir kopi tanpa kafein yang diperkaya dengan asam klorogenat setiap hari mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 30 persen. Oleh sebab itu, minum kopi hijau yang kaya akan asam klorogenat dan rendah kafein dapat menurunkan risiko diabetes secara signifikan.

3. Menurunkan kolesterol

ilustrasi tes darah (unsplash.com/Hush Naidoo)

Ada bukti ilmiah bahwa kopi hijau mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Sebuah penelitian dalam Journal of Nutritional Biochemistry dilakukan dengan memberi tikus ekstrak biji kopi hijau selama tiga minggu untuk menguji pengaruhnya terhadap kadar kolesterol dan trigliserida puasa. Hasilnya cukup dramatis, ekstrak biji kopi hijau terbukti mengurangi kolesterol plasma puasa sebesar 44 persen dan trigliserida sebesar 58 persen.

Karena ekstrak biji kopi hijau cenderung menurunkan kolesterol dan trigliserida secara signifikan, maka konsumsi kopi hijau secara rutin dipercaya dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

4. Menurunkan risiko penyakit Alzheimer

ilustrasi penyakit Alzheimer pada lansia (pixabay.com/Gadini)

Kopi hijau menunjukkan potensi untuk mencegah atau mengurangi gejala kognitif dan neuropsikiatri penyakit Alzheimer. Asam klorogenat memiliki efek stimulasi yang lemah, sekitar sepertiga dari kafein. Namun, minuman ini dapat meningkatkan suasana hati dengan risiko masalah kegugupan atau lekas marah yang lebih kecil.

Menurut studi di Nutritional Neuroscience, sifat antioksidan dari ekstrak kopi hijau membantu mempertahankan metabolisme otak normal pada tikus dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi ekstrak. Sebagai informasi, penurunan metabolisme otak adalah indikator utama risiko penyakit Alzheimer.

Baca Juga: Kenapa Minum Kopi bikin Kebelet Pup? Ini Penjelasan Medis Prosesnya

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya