TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Berat Badan Tak Kunjung Turun setelah Melahirkan

Salah satunya karena faktor genetik  

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Andreas Ayrton)

Salah satu pengaruh kehamilan yang paling membuat banyak perempuan frustrasi adalah penambahan berat badan. Memang, penambahan berat badan adalah hal yang penting saat hamil, tetapi kebanyakan perempuan tentunya ingin agar berat badan segera kembali normal setelah bayi lahir.

Ada beberapa orang yang tampaknya tidak perlu banyak usaha untuk mengembalikan berat badan setelah melahirkan. Ada pula yang merasa sangat sulit menurunkan berat badan meskipun telah melakukan usaha maksimal.

Kalau kamu termasuk golongan yang sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, kamu mungkin bertanya-tanya, apa penyebabnya? Nah, di bawah ini akan dipaparkan jawabannya yang telah dirangkum dari laman Aaptiv dan Firstcry Parenting.

1. Tubuh masih dalam proses penyembuhan  

ilustrasi melahirkan (pixabay.com/Sanjasy)

Setelah persalinan, kamu harus lebih fokus mengurus bayi dan pemulihan diri sendiri. Kamu juga memiliki lebih sedikit waktu untuk berolahraga, merawat diri, dan umumnya kurang tidur.

Semua kesibukan mengurus bayi dan pemulihan membuat kamu sulit menjalani program penurunan berat badan. Alih-alih memikirkan bagaimana menurunkan berat badan, di saat seperti ini kamu harus lebih fokus menjaga pola makan yang baik untuk diri sendiri dan bayi.

Jika setelah beberapa bulan berat badan belum juga mengalami penurunan, kamu bisa mempertimbangkan untuk mendapatkan bantuan profesional.

Baca Juga: 7 Tips Ampuh Kembali Langsing 3 Bulan setelah Melahirkan

2. Stres dan kurang tidur  

ilustrasi ibu tidur dengan bayi (pexels.com/RODNAE Productions)

Setelah melahirkan, dinamika keluarga berubah, perempuan memiliki tanggung jawab ekstra seiring kedatangan anggota keluarga baru. Tugas ekstra ini dapat menimbulkan stres fisik dan emosional, membuat kamu lebih tergoda untuk mencari makanan yang menenangkan daripada memilih makanan yang sehat.

Selain itu, stres dan semua kesibukan mengurus bayi membuat ibu cenderung susah tidur. Kurangnya tidur menyebabkan peningkatan hormon kortisol, yang berdampak negatif pada metabolisme.

Solusinya, kamu mungkin perlu mendapatkan bantuan dari anggota keluarga lain untuk mengerjakan tugas-tugas rumah agar kamu bisa lebih banyak beristirahat.

3. Masalah tiroid

ilustrasi masalah tiroid (pexels.com/Kindel Media)

Masalah tiroid benar-benar sangat menentukan bagaimana kemampuan seseorang menurunkan berat badan. Masalah tiroid dapat mengganggu metabolisme tubuh, hormon seks, suasana hati, dan kemampuan untuk membangun otot, sehingga menyebabkan penurunan berat badan menjadi lebih lambat.

Ini terutama dirasakan setelah kehamilan, di mana tubuh mengalami badai hormon, sehingga masalah berat badan ini menjadi lebih parah. Jika kamu curiga sulitnya menurunkan berat badan ini disebabkan oleh masalah tiroid, kamu harus berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan serangkaian tes.

4. Genetik

ilustrasi keluarga (pexels.com/Migs Reyes)

Faktor genetik bisa menjadi penyebab sulitnya menurunkan berat badan. Meskipun begitu, bukan berarti kamu tidak akan pernah bisa menurunkan berat badan. Hanya saja, kamu perlu membuat pilihan gaya hidup dan diet yang berbeda.

Berkonsultasi dengan ahli gizi dan menjalani rencana diet yang disusun untuk kamu akan membantu kesuksesan penurunan berat badan. Ini juga akan membantu kamu membuat pilihan yang tepat untuk anak yang mewarisi susunan genetiknya dari kamu dan suami.

Baca Juga: 8 Hal Ini Tidak Boleh Dilakukan setelah Melahirkan, Bun!

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya