TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Kamu Mengalami Post Relationship Stress Disorder, Yuk Move On!

Berbahaya untuk kesehatan fisik dan mentalmu, lho!

dramabeans.com

Setiap orang pasti pernah mengalami beberapa kali hubungan asmara dalam hidupnya. Beberapa hubungan mungkin terasa indah dan menyenangkan, namun tak sedikit juga hubungan yang berubah menjadi toxic dan menghancurkan.

Tak jarang seseorang harus mengalami kekerasan fisik, seksual maupun emosional dalam sebuah hubungan yang tak sehat.Banyak yang tak menyadari jika hal tersebut bisa sangat berpengaruh dalam kehidupan kita dalam jangka panjang.

Dalam istilah psikologi, trauma yang disebabkan kekerasan dalam sebuah hubungan disebut sebagai Post-Traumatic Relationship Syndrome (PTRS). Berikut ini adalah tanda-tandanya jika seseorang  mengalami PTRS.

1. Mengalami flashback dan mimpi buruk tentang mantan pasangannya

dramabeans.com

Jika seseorang telah melalui stres relationship yang ekstrem atau mengalami pelecehan dalam bentuk apa pun: fisik, mental atau emosional dalam sebuah hubungan, maka itu dapat memiliki efek jangka panjang pada jiwanya.

Seseorang dalam kondisi tersebut biasanya mengalami flashback, halusinasi dan ingatan yang jelas tentang peristiwa yang memicu trauma seolah-olah mereka mengenangnya kembali. Tak hanya itu, mereka juga mulai mengalami mimpi buruk tentang pasangan mereka yang meneriaki mereka, selingkuh, mengkhianati atau meninggalkan mereka.

2. Mengalami kekhawatiran yang mendalam dan pikiran obsesif

dramabeans.com

Jika seseorang telah menderita pelecehan dalam sebuah hubungan, hal itu bisa mengguncang seluruh pandangannya tentang dunia ini. Mereka akan menganggap jika dunia ini bukanlah tempat yang indah dan adil, menganggap tidak ada laki-laki atau perempuan yang pantas untuknya. 

Ketidakpercayaan dan ketakutan dapat memunculkan kegelisahan dan serangan panik yang terus-menerus. Terkadang orang yang menderita hubungan traumatis juga terjebak dalam lingkaran pikiran obsesif. Mereka terus bertanya-tanya “Apa kesalahan mereka?”, “Apa yang bisa mereka lakukan untuk lebih baik?” Dan mengambil banyak waktu untuk berdamai dan menerima situasi.

Baca Juga: 5 Gejala Fisik Terkait Depresi yang Wajib Diketahui

3. Selalu merasa curiga dan tidak percaya

dramabeans.com

Sebagian besar dari kita akan selalu lengah dalam sebuah hubungan karena kita merasa sangat percaya kepada orang lain untuk menjaga hati kita. Dan ketika kita dilecehkan oleh orang yang sama yang kita percayai dengan sepenuh hati, hal itu menghancurkan fondasi kepercayaan kita.

Mereka yang mengalami PTRS akan cenderung masuk ke dalam mode kewaspadaan yang berlebihan. Mereka tidak akan lagi mudah percaya dan menjadi penuh dengan kecurigaan. 

4. Mengalami gangguan tidur

dramabeans.com

Jika pikiran dan hati kita tidak tenang, hampir tidak mungkin untuk bisa tidur nyenyak. Rasa sakit dan kecemasan bakal berpengaruh lebih besar di malam hari dalam bentuk mimpi buruk dan flashback. Hal ini berdampak cukup serius untuk kesehatan kita karena dapat menghambat siklus tidur seseorang dan mengakibatkan insomnia akut.

5. Berat badan naik atau turun dengan ekstrem

dramabeans.com

Penurunan atau kenaikan berat badan yang ekstrem adalah tanda bahwa tubuh seseorang sedang mengalami trauma. Ketika kamu berada dalam hubungan yang penuh dengan kekasaran, seseorang akan cenderung membutuhkan pelampiasan. Tak sedikit yang melampiaskannya dengan mengonsumsi banyak makanan ataupun hilangnya nafsu makan.

Hal ini pada gilirannya mempengaruhi energi dan sistem kekebalan tubuh dan menghasilkan penurunan ataupun kenaikan berat badan yang ekstrim.

6. Gelisah dan lesu

dramabeans.com

Efek dari depresi dan rasa sakit dapat berwujud dalam bentuk kegelisahan ekstrem. Orang yang menderita PTRS dapat menjadi sangat sedih atau banyak berduka di satu sisi atau mati rasa secara emosional di sisi lain. Mereka akan menutup diri dan perasaan mereka dari orang lain agar tidak bisa tersakiti lagi.

Hal tersebut tentunya sangatlah buruk karena akan membuat penderitanya kesulitan untuk bisa kembali merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

7. Menyalahkan diri sendiri, menangis berlebihan, dan mengurung diri

dramabeans.com

Orang yang telah mengalami stres dalam hubungan cenderung menjadi sangat kritis terhadap diri sendiri. Mereka terus bertanya-tanya apa peran mereka dalam hancurnya hubungan yang dijalin atau kerap berandai-andai untuk bisa melakukan hal berbeda untuk menyelamatkan hubungannya.

Rasa sakit dan luka yang ekstrem dapat menyebabkan periode menangis dan berkabung yang berkelanjutan. Rasa sakit sering disertai dengan perasaan malu dan bersalah dan membuatnya menutup diri dari lingkungan sosial.

Baca Juga: Mengenal Dysthymia, Depresi Ringan yang Menetap Bertahun-tahun

Verified Writer

Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya