TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Dilakukan Sistem Pencernaan saat Kita Berpuasa Ramadan

Mereka punya tugas lain selain mencerna makanan

ilustrasi pencernaan sehat (freepik.com/wayhomestudio)

Tidak makan dan minum selama puasa Ramadan pastinya akan memberikan dampak bagi tubuh. Perubahan kebiasaan ini memaksa tubuh untuk beradaptasi dari pola makan normal ke pola makan yang mungkin sangat berbeda.

Saat berpuasa, sistem pencernaan pun tak bekerja ekstra. Namun menariknya, hal ini justru bisa memberikan dampak positif bagi tubuh. Berdasarkan manfaat yang diberikan itulah, belakangan ini kita juga mengenal istilah intermittent fasting sebagai salah satu metode diet yang cukup ampuh dengan cara berpuasa.

Lalu, sebenarnya apa saja, sih, yang dilakukan oleh sistem pencernaan ketika tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke perut? Untuk mengetahuinya, yuk, cari tau jawabannya di ulasan berikut ini seperti dilansir Medical News Today dan Intermittent Dieter.

1. Saat berpuasa, sistem pencernaan akan beristirahat

ilustrasi pencernaan sehat (freepik.com/katemangostar)

Energi tubuh akan banyak terpakai untuk mencerna makanan selepas kita makan di hari-hari biasa. Namun, lain halnya ketika kita sedang berpuasa.

Tanpa makan dan minum selama puasa, artinya bahan bakar yang harus dicerna oleh tubuh juga akan berkurang sama sekali. Ini artinya, puasa dapat membantu sistem pencernaan untuk bisa beristirahat sejenak.

Baca Juga: 7 Bakteri Baik bagi Tubuh dan Sistem Pencernaan

2. Menyimpan energi dan membantu regenerasi sel 

ilustrasi sel darah merah (unsplash.com/ANIRADH)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, saat berpuasa, sistem pencernaan tidak memerlukan energi yang terlalu besar. Oleh sebab itu, energi yang seharusnya berguna dalam mencerna makanan dapat dimanfaatkan untuk hal lain.

Salah satu aktivitas yang dilakukan adalah membantu proses regenerasi sel. Proses ini sangat penting untuk menjaga agar tidak ada jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.

3. Sistem pencernaan akan mencari sumber energi lain

ilustrasi sistem pencernaan (freepik.com/brgfx)

Meskipun dapat beristirahat, bukan berarti organ pencernaan tidak melakukan apa-apa, lho! Ketika perut kosong, organ-organ ini tetap bekerja melakukan pembakaran lemak yang merupakan sumber energi cadangan.

Proses pembakaran ini tentunya dapat memberikan dampak lain bagi tubuh, seperti menurunnya berat badan dan kolesterol, serta kadar glukosa yang lebih terkendali. Selain itu, berkurangnya lemak juga bisa membantu untuk mempertahankan massa otot.

4. Mekanisme serupa juga memicu pencernaan untuk membuang toksin

ilustrasi detoksifikasi oleh pencernaan (pexels.com/Pixabay)

Puasa menjadi salah satu faktor pemicu tubuh dalam melakukan detoksifikasi. Hal ini bisa terjadi karena toksin dapat tersimpan di dalam lemak, sehingga ketika proses pembakaran terjadi, toksin akan ikut melebur dan keluar dari tubuh melalui sistem pencernaan.

Tak hanya itu, kondisi tersebut juga memungkinkan sel-sel imun yang rusak untuk ikut terbuang. Dengan demikian, proses regenerasi sel bisa jadi akan lebih cepat.

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Bau Mulut dan Mencegahnya saat Puasa

Verified Writer

Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya