TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Catat! 5 Zat Gizi Mikro yang Penting untuk Tumbuh Kembang Janin

Pastikan asupannya selalu terpenuhi, ya!

ilustrasi pola makan sehat pada ibu hamil (nhs.uk)

Berdasarkan keterangan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), perkembangan dan pertumbuhan janin bergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi sang ibu. Status gizi ibu hamil berdampak langsung pada kesehatan anak saat ia dewasa.

Selain itu, terdapat hubungan langsung antara berat badan lahir rendah dengan kerentanan terhadap sejumlah penyakit di kemudian hari, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.

Memenuhi kebutuhan nutrisi penting setiap harinya adalah salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mendukung kesehatan janin dan menurunkan risiko komplikasi kehamilan seperti anemia, diabetes gestasional, dan preeklamsia.

Berikut ini adalah lima zat gizi mikro atau mikronutrien yang harus dipenuhi perempuan selama masa kehamilan.

1. Asam folat

sumber makanan asam folat atau vitamin B9 (herbfacts.co.uk)

Asam folat atau vitamin B9 yang sangat penting untuk ibu hamil dalam membantu perkembangan otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu, asam folat membantu pembentukan sel darah yang berperan sebagai pembentukan DNA dan membantu pembentukan jantung bayi serta sistem peredaran darah. Konsumsi asam folat pada awal kehamilan juga penting untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf.

Dilansir What to Expect, sebagian besar cacat lahir berkembang dalam beberapa minggu pertama kehamilan. Menjaga asupan asam folat sangat penting karena mikronutrien ini membantu perkembangan sistem utama dalam tubuh bayi dan menurunkan risiko kelahiran prematur, diabetes, dan kelainan jantung.

Kebutuhan asam folat adalah 400 sampai 1.000 mg sehari selama kehamilan dan 3 bulan sebelum pembuahan. Kebutuhan asam folat yang meningkat selama kehamilan adalah karena sel-sel yang membelah dengan cepat yang berkaitan dengan pertumbuhan janin.

Sumber asam folat yang baik meliputi sereal, sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, dan sebagainya. 

Baca Juga: Amankah Ibu Hamil Bersepeda? Ini Tips Aman Melakukannya

2. Zat besi

ilustrasi makanan tinggi zat besi (foodmatters.com)

Zat besi adalah mineral penting yang menjadi bagian protein hemoglobin yang dapat ditemukan pada sel darah. Hemoglobin bertugas mengikat oksigen dan mengedarkan ke seluruh tubuh. Zat besi berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, fungsi sel, dan pembentukan hormon serta jaringan ikat.

Selama masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan dua kali lipat zat besi untuk memasok lebih banyak oksigen ke bayi. Jika simpanan zat besi dalam tubuh tidak memadai, maka selama kehamilan perempuan berisiko mengalami anemia defisiensi zat besi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

Kebutuhan zat besi dalam sehari yaitu 27 mg. Untuk membantu penyerapan zat besi, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi zat besi dengan makanan tinggi vitamin C. Hindari mengonsumsi teh, kopi, atau susu saat atau setelah makan karena itu dapat menghambat penyerapan zat besi.

Sumber zat besi yang paling baik yaitu produk hewani seperti hati, telur, ikan dan daging. Zat besi juga bisa didapat dari produk hewani seperti sayuran dan kacang-kacangan.

3. Vitamin D

ilustrasi makanan yang mengandung vitamin D (diabetes.co.uk)

Vitamin D adalah salah satu vitamin larut lemak yang diproduksi dalam kulit melalui sinar ultraviolet. Menghabiskan waktu di luar rumah penting untuk membantu pembentukan vitamin D. Selain itu, vitamin D banyak ditemukan di produk susu, telur, dan minyak ikan.

Dilansir What to Expect, vitamin D membantu tubuh dalam penyerapan kalsium sehingga akan membantu pembentukan tulang bayi selama kehamilan. Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat mengakibatkan rakitis (pelunakan tulang), penyakit otot, dan kejang pada bayi baru lahir.

4. Kalsium

illustrasi makanan yang mengandung kalsium (frieslandcampinainstitute.com)

Kalsium adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan selama kehamilan dengan vitamin dan mineral yang lainnya. Kebutuhan kalsium setiap orang berbeda menurut umur.

Selama kehamilan, perempuan membutuhkan lebih banyak kalsium untuk perkembangan bayi dalam janin. Bayi yang sedang berkembang butuh banyak kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium merupakan nutrisi penting untuk jantung, otot, saraf, dan hormon bayi.

Dilansir Verywell Family, kekurangan kalsium menyebabkan komplikasi seperti tekanan darah tinggi, lahir prematur, berat badan lahir rendah, pertumbuhan bayi lambat, jantung, kram otot, dan kaki serta peningkatan risiko patah tulang.

Ibu hamil membutuhkan sekitar 1.000 mg kalsium dalam sehari. Sumber makanan yang tinggi kalsium meliputi susu, yoghurt, keju, ikan salmon dan sarden, dan sebagainya.

Baca Juga: Cekit-cekit! 8 Fakta soal Sakit Pinggang saat Hamil Muda

Writer

iga rahmawati

IG : @igaaarhma_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya