TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sisi Positif dan Negatif Keringat bagi Kesehatan Kulitmu

Benar bisa bunuh bakteri jahat?

ilustrasi keringat dingin (unsplash.com/Hansreniers)

Baik setelah olahraga, berada di bawah sinar matahari, ataupun ketika cuaca sedang panas-panasnya, tubuh kita pasti akan mengeluarkan peluh atau keringat. Berkeringat merupakan cara alami tubuh untuk menurunkan temperatur. Berkeringat juga jadi salah satu tanda kalau tubuhmu sehat dan berfungsi secara normal. Namun pernahkan kamu berpikir apakah keringat punya efek positif dan negatifnya bagi kesehatan kulitmu?

Ternyata keringat memang punya sisi positif dan negatifnya, lho! Simak, deh, lima sisi positif dan negatif keringat bagi kesehatan kulitmu berikut ini!

1. Melembapkan kulit

freepik.com/pressfoto

Seorang ahli dermatologi asal New York, Dr. Neal Schultz, MD, mengungkapkan pada Refinery29 kalau salah satunya keringat bisa bekerja sebagai pelembap. Menurut Healthline, keringat memang terdiri dari air dan beberapa zat kimia seperti amonia, urea, garam, dan gula. Ketika temperatur tubuhmu meningkat, kelenjar keringat akan melepas air ke permukaan kulit. Air yang menguap akan mendinginkan kulit dan darah di balik kulitmu.

Tentu saja ini bukan berarti kamu boleh melewatkan pelembap! Efek melembapkan ini hanya sementara dan harus segera kamu bersihkan, walaupun cukup membantu bagi pemilik kulit kering selagi mereka menghidrasi kulit.

Baca Juga: Keluar Banyak Keringat Bukan Tanda Olahraga Kamu Efektif, Jangan Salah

2. Membunuh bakteri jahat

freepik.com/drobotdean

Seorang ahli dermatologi bernama Whitney Bowe mengatakan pada laman The Thirty bahwa keringat gak cuma bantu menurunkan temperatur tubuh. Selain amonia, urea, garam, dan gula, keringat juga mengandung dermcidin yang bekerja layaknya antibiotik. Dermcidin merupakan sejenis peptide antimikroba yang akan keluar lewat kelenjar keringat dan menyelimuti kulit. Ini menjadi semacam lapisan perlindungan bagi kulit dari infeksi akibat serangan mikroba dan kuman berbahaya.

Biarpun begitu, penting buatmu untuk tidak membiarkan kulit berkeringatmu terlalu lama. Ada beberapa dampak negatif yang menanti kalau kamu malas atau mengulur-ngulur waktu untuk membersihkan kulit berkeringatmu.

3. Bikin breakout

freepik.com/drobotdean

Nah, seperti yang telah kamu ketahui, ketika kamu berkeringat tubuhmu gak cuma mengeluarkan air saja. Selain beberapa zat kimia, Dermatology Consultants of Frisco mengatakan kalau minyak atau sebum dan sel kulit mati juga ikut keluar bersama keringat lewat pori-pori. Bila kamu menunggu terlalu lama untuk membersihkan kulit, pori-porimu itu bisa tersumbat dan mengalami iritasi. Belum lagi kulit yang lembap membuat bakteri mudah berkembang biak. Akhirnya kulit mengalami breakout.

Karena fakta ini, kamu pasti berpikir untuk melakukan scrub pada kulit, terutama wajahmu. Namun ahli dermatologi Bowe menyarankan lewat The Thirty kalau mencuci wajah dengan gentle cleanser saja sudah cukup. Selain itu, gunakan produk kecantikan yang ringan, oil-free, dan non-comedogenic saat olahraga atau aktivitas yang membuatmu berkeringat supaya tidak menyumbat pori-pori.

4. Memperburuk kondisi kulit seperti eksim

freepik.com/freepik

Kamu yang punya kondisi kulit seperti eksim perlu senantiasa menjaga kebersihan kulit, terutama setelah berkeringat.

Menurut The Thirty, kandungan amonia dan urea pada keringat bisa menyebabkan iritasi dan peradangan bila dibiarkan terlalu lama. Kandungan sodium atau garam pada keringat juga bisa merampas kandungan air dari dalam kulit. Kalau begini, kondisi eksimmu bisa jadi parah ketika keringatmu menguap dan kamu tidak segera membersihkan kulit. 

Baca Juga: Tiba-tiba Keringat Dingin? Bukan Cuma Gugup, Kenali 5 Penyebabnya

Verified Writer

Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya