TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Emotional Wellness, Aspek Penting untuk Jaga Kesehatan Mental

Yuk, jaga kesehatan emosional dengan baik!

ilustrasi perempuan berdamai dengan diri sendiri (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Emotional wellness (kesehatan emosional) atau emotional health atau emotional wellbeing diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengatur emosi yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, emotional wellness menitikberatkan pada pemahaman yang dimiliki seseorang mengenai emosinya. Hal ini juga termasuk kemampuan dalam mengelola dan merespons berbagai peristiwa dalam hidup.

Kesulitan mengelola emotional wellness dapat berakibat negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Dengan demikian, perlu kesadaran penuh akan pengelolaan emotional wellness dalam kehidupan. Yuk, intip fakta menarik tentang emotional wellness berikut ini.

1. Cikal bakal gagasan

ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut laporan Global Wellness Institute, konsep kesehatan diperkirakan muncul dan menjadi perhatian publik pada 1950-an. Meskipun metode pengobatan kesehatan kuno, seperti Ayurveda dan pengobatan tradisional China telah teridentifikasi terlebih dahulu, budaya Barat belum mengajinya secara proaktif mengenai konsep kesehatan sampai zaman yang lebih modern.

Pada intinya tidak ada pencetus pasti mengenai gagasan emotional wellness. Namun, korelasi antara kehidupan yang sehat dan memuaskan dengan kesehatan emosional yang prima telah berkembang dalam dekade terakhir. Gagasan ini pun mulai digandrungi oleh berbagai kalangan, mulai dari figur publik, tokoh masyarakat, hingga peneliti. Di samping itu, sudah banyak gerakan terkait emotional wellness yang digencarkan di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: 5 Tanda kalau Kamu Masih Punya Luka Emosional yang Belum Tuntas

2. Tanda kesehatan emosional 

ilustrasi perempuan dengan kedamaian (pexels.com/Daniel Reche)

Dilansir laman Verywell Mind dijelaskan mengenai tanda-tanda seseorang memiliki kesehatan emosional yang baik. Tanda tersebut di antaranya:

  • Memiliki kemampuan dan keberanian membicarakan persoalan masalah emosional dan berbagi perasaan dengan orang lain.
  • Tidak ragu mengatakan "tidak" tanpa merasa bersalah pada orang lain.
  • Merasa puas dan bersyukur menjalani kehidupan.
  • Mampu menikmati momen bersantai.
  • Mampu mendefinisikan diri sendiri secara positif.
  • Merasa memiliki dukungan kuat, yakni orang-orang sekitar yang peduli.

3. Mengapa kesehatan emosional penting?

ilustrasi perempuan duduk menikmati keindahan alam (pexels.com/Pixabay)

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5010231/

Mengutip dari laman National Institutes of Health, emotional wellness merupakan aspek penting yang dapat memengaruhi keberfungsian individu dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Hal ini berhubungan dengan kemampuan menangani situasi, menghadapi tantangan yang penuh tekanan, merespons peristiwa kehidupan, serta adaptasi dengan perubahan.

Studi dalam Journal of Hypertension tahun 2016 menjelaskan, emotional wellness juga berkorelasi terhadap kesehatan fisik. Singkatnya, jika kesehatan emosional buruk dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, risiko peningkatan penyakit, dan sistem kekebalan tubuh melemah.

4. Manfaat memiliki kesehatan emosional 

ilustrasi perempuan menikmati secangkir teh hangat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, kesehatan emosional yang buruk dapat berdampak negatif pada tubuh. Di samping itu, konsekuensi lain adalah bisa mendatangkan masalah pada hubungan interpersonal, kesulitan di tempat kerja, sampai masalah konsentrasi.

Menimbang emotional wellness sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kesehatan emosional yang kuat bisa membantu seseorang berkembang. Manfaat lainnya adalah:

  • Membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
  • Emotional wellness yang kuat dapat membantu mengurangi stres, mengurangi risiko kemunculan penyakit, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Ketika emosi dirasa stabil, maka terjadilah peningkatkan produktivitas untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup.

Baca Juga: Seperti Apa Kondisi Psikologis Orang Tua yang Kehilangan Anaknya?

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya