TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Tanaman Kelor, Mitos dan Manfaatnya

Tanaman kelor kaya akan nutrisi

ilustrasi tanaman kelor (pexels.com/Pok Rie)

Agaknya kita kerap menemukan pohon kelor yang tumbuh di pinggir jalan maupun di pinggir rumah. Tanaman ini memang cukup mudah dijumpai terlebih di daerah pedesaan. Kelor atau dikenal pula dengan sebutan merunggai (Moringa oleifera) merupakan sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan cepat, berbunga sepanjang tahun, serta tahan dengan kondisi panas yang ekstrim. Tanaman yang berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan ini memiliki berbagai macam manfaat maupun kegunaan, misalnya dijadikan sebagai bahan pangan maupun obat. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelor atau merunggai, yuk, simak poin-poin berikut!

1. Penjelasan singkat tentang tanaman kelor 

ilustrasi tanaman kelor (pexels.com/Nothing Ahead)

Setiap daerah tentunya memiliki penyebutan yang berbeda terhadap tanaman kelor, termasuk daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, murong (Sumatera), burunggai, kelor (Jawa), marungga, marunggai, mungai, maupun marongghi. Affandi (2019) menjabarkan bahwa kelor tumbuh dalam bentuk pohon dengan tinggi 7–12 m. Kelor memiliki batang berkayu, tegak, serta berbau tajam. Daunnya merupakan daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, serta beranak daun gasal.

Yang menjadi ciri khas dari kelor adalah helai daunnya yang berbentuk bulat telur dengan panjang 1–2 cm dan lebar 1–2 cm, tipis, permukaan halus, serta susunan pertulangan menyirip. Perbanyakan tanaman kelor dapat dilakukan secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tanaman ini tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 1000 mdpl.

Baca Juga: Ekstrak Daun Kelor untuk Perawatan Kulit, Ini Manfaatnya

2. Mitos tentang daun kelor 

ilustrasi tanaman kelor (pexels.com/Shivansh Sharma)

Apakah kamu pernah mendengar mitos tentang daun kelor? Di Indonesia, mitos mengenai daun kelor agaknya cukup kental karena ada sebagian masyarakat yang memercayai mitos ini. Dikatakan bahwa daun kelor memiliki kekuatan ajaib atau kekuatan gaib. Daun kelor dipercaya dapat mengusir roh jahat dan makhluk halus. Karena mitos inilah, sebagian masyarakat acap kali menggantungkan daun kelor di bagian atas rumahnya atau di atas pintu sebagai penolak bala.

Selain itu, daun kelor juga konon bisa membantu menyadarkan orang yang mengalami kerasukan/kesurupan. Tidak hanya di kalangan masyarakat Indonesia saja daun kelor dipercaya memiliki kekuatan, konon masyarakat India juga percaya akan kekuatan gaib yang dimiliki oleh daun kelor.

3. Manfaat kelor telah diteliti sejak awal tahun 1980-an 

ilustrasi tanaman kelor (pexels.com/Rabbi Islam)

Amelia (2020) menjelaskan bahwa penelitian terhadap manfaat tanaman kelor telah diteliti sejak awal tahun 1980-an. Manfaat tersebut meliputi manfaat daun, kulit batang, buah, sampai bijinya. C Senthil Kumar, seorang peneliti dari Tamil Nadu, India, membuktikan bahwa daun kelor memiliki khasiat sebagai hepatoprotektor (pelindung hati).

Tanaman kelor telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di kawasan Etiopia, Somalia, dan Sudah. Kemudian di kawasan Arba Minch dan Konso, tanaman kelor digunakan sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, serta terasering atau sengkedan. Di Indonesia sendiri, tanaman ini memang banyak tumbuh dan dibudidayakan. Masyarakat Indonesia kerap menggunakannya sebagai jamu maupun dijadikan sayur.

4. Kandungan daun kelor 

ilustrasi daun kelor (pexels.com/Đỗ Tâm)

Daun kelor mengandung banyak senyawa, seperti polifenol. Senyawa polifenol utama dalam daun kelor adalah flavonoid dan asam fenolat. Dikatakan bahwa flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara menangkap radikal bebas atau melalui kemampuannya mengelat logam. Studi epidemiologis juga konsisten mengungkapkan bahwa asupan tinggi flavonoid memiliki efek protektif terhadap banyak infeksi dan penyakit degeneratif, misalnya kanker.

Kemudian, Affandi (2019) menjelaskan, daun kelor kering mengandung 19 asam amino, 10 di antaranya sebagai asam amino penting. Asam amino itu terdiri dari treonina, tirosina, metionina, valina, fenilalanina, isoleusina, leusina, histadina, lisina, dan triptofan. Selain itu, daun kelor kering juga mengandung unsur makro, yakni kalsium sebesar 3,65 persen, potasium sebesar 1,50 persen, dan fosfor sebesar 0,30 persen. Kelor merupakan tanaman yang kaya akan sumber protein, zat besi, vitamin C,  dan nutrisi penting lainnya.

Baca Juga: 7 Manfaat Menakjubkan Daun Kelor untuk Ibu Hamil dan Calon Bayi

Verified Writer

Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya