TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perhatikan 7 Aturan Pemakaian Celana Dalam yang Sehat dan Benar

Jangan disepelekan ya~

jonimfisher.com

Saat membeli celana dalam, aspek apa yang paling kamu perhatikan? Apakah warna, bahan, atau modelnya? Terlepas dari semua hal tersebut, yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah celana dalam tersebut baik untuk kesehatan organ vital kita.

Walaupun terdengar sepele, memperhatikan kesehatan celana dalam itu penting lho. Ini karena organ vital kita sangat sensitif dan rentan terkena iritasi.

Tentu kamu tidak ingin hal itu terjadi kan? Maka dari itu, simak ciri-ciri celana dalam sehat berikut ini.

1. Pilih celana dalam berbahan katun

scarymommy.com

Ada banyak pilihan bahan celana dalam di luar sana. Mulai dari spandex, satin, hingga nilon. Namun bahan celana dalam yang paling baik adalah katun.

Kenapa? Sifat dari katun yang mudah menyerap, ringan, dan memungkinkan organ vital untuk “bernapas” adalah sebabnya. Bahan yang terbuat dari kapas tersebut juga bisa mencegah jamur untuk berkembang di bawah sana. 

2. Gunakan celana dalam yang menyerap keringat saat berolahraga

dlife.com

Tubuh akan mengeluarkan banyak keringat saat berolahraga, tak terkecuali di daerah sekitar organ vital. Keringat akan membuat area tersebut menjadi lembap sehingga jamur bisa berkembang dengan mudah.

Dilansir dari Health Line, bahan celana dalam yang baik untuk digunakan ketika tubuh banyak bergerak adalah polyester dan katun. Keduanya memiliki daya serap yang baik dan ringan sehingga nyaman untuk dipakai.

Baca Juga: Haruskah Mencuci Baju Baru Sebelum Dipakai? Ini Penjelasan Medisnya!

3. Pastikan untuk mengganti celana dalam setiap hari

hindustantimes.com

Celana dalam bisa memerangkap kelembapan di area organ vital. Ini bukanlah jenis kelembapan yang baik untuk tubuhmu. Jamur dan bakteri senang berada di area yang hangat dan lembap seperti itu.

Oleh karenanya kamu harus mengganti celana dalam paling tidak sehari sekali. Jika kamu merasa tidak nyaman karena celana dalam yang lembap, segera ambil yang baru dari dalam lemarimu. 

4. Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat

staticflickr.com

Ukuran dari celana dalam juga harus diperhatikan. Jangan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat karena akan mengakibatkan iritasi pada organ vital. Khususnya pada wanita yang telah menopause. Dilansir dari Huffington Post, bahan yang terlalu ketat bisa menggesek kulit dan berpotensi menyebabkan luka. Ini juga berlaku pada celana dalam yang terlalu longgar.

5. Hindari penggunaan thong

cloudfront.net

Thong adalah jenis celana dalam dengan kain yang kecil di bagian belakangnya. Biasanya wanita menggunakan ini untuk berjemur dan menghindari garis celana yang terlihat dari balik baju. Namun ternyata thong tidak baik untuk kesehatan organ kewanitaan. 

Dilansir dari jurnal yang dipublikasikan oleh Obstetrics and Gynecology di tahun 2018, thong bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (UTI), vaginosis bakteri, dan vaginitis. Penelitian juga menyebutkan bahwa kondisi tersebut akan terjadi terutama jika pengguna tidak memperhatikan kebersihan. Sebenarnya tidak apa-apa menggunakan thong sesekali, asalkan tidak dipakai setiap hari.

6. Gunakan deterjen yang aman untuk kulit

onecms.io

Celana dalam sebenarnya tidak bisa diperlakukan sama dengan jenis baju lainnya. Ini karena mereka bertugas untuk melindungi organ vital yang sangat sensitif. Oleh karena itu kamu harus menggunakan bahan kimia yang aman untuk mencucinya. 

Dilansir dari Health.com, para ahli merekomendasikan deterjen hipoalergenik yang ringan dan lembut. Bahan kimia tersebut akan mencegah iritasi, reaksi alergi, dan gatal-gatal. 

Baca Juga: Kesehatan Miss V Dapat Dikenali Dengan Aromanya yang Khas Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya