TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Risiko Kesehatan Menikah dengan Sepupu Sendiri, Jangan Menyesalinya

Kamu yang punya ketertarikan dengan sepupu, baca dulu deh!

dollarsandsense.sg

Rasa tertarik pada orang lain tidak bisa dihindari. Karenanya, tidak menutup kemungkinan seseorang bisa jatuh cinta pada orang dengan hubungan darah, misalnya sepupu. Sering kali hubungan “saudara sepupu” bisa berubah menjadi “suami-istri”.

Dalam ilmu pengetahuan, pernikahan dengan saudara disebut dengan consanguineous marriage. Salah satu tokoh terkenal yang melakukannya adalah Albert Einstein dan Elsa Einstein. Ibu mereka bersaudara sehingga hubungan Einstein dan istrinya sebetulnya cukup dekat.

Selain dianggap tabu, pernikahan sepupu diklaim memiliki sejumlah risiko terhadap kesehatan, terutama pada anak dari hubungan tersebut. Risiko-risiko kesehatan ini sudah terbukti secara ilmiah melalui berbagai riset.

Apa saja risiko menikah dengan sepupu sendiri? Berikut penjelasannya!

1. Keturunan berisiko mengalami kelainan genetik

wp.com

Menurut ilmu medis, pernikahan antara dua orang yang masih memiliki hubungan darah bisa meningkatkan risiko kelainan genetik pada keturunan. Dilansir dari BBC, risiko tersebut bisa meningkat 13 kali lipat. Sebab, pasangan sepupu terutama yang hubungannya cukup dekat punya kekurangan dan kelebihan genetik yang mirip.

2. Bagaimana kelainan genetik itu bisa terjadi?

mirror.co.uk

Sepupu pertama (anak dari saudara ayah atau ibu) memiliki 12,5 persen DNA yang sama dengan kita. Ini akan menjadi masalah untuk keturunan. Jika terdapat unsur genetik yang buruk dari ibu, biasanya bisa ditangani oleh unsur genetik ayah.

Masalahnya, saat unsur genetik orang tua memiliki banyak kemiripan, keduanya akan memperburuk keadaan. Dilansir dari Popular Science, empat hingga tujuh persen anak dari pernikahan sepupu akan mengalami kecacatan lahir.

Baca Juga: 6 Fakta Minyak Ikan, Asupan Penting nan Bermanfaat bagi Ibu Hamil

3. Meningkatkan penyakit keturunan

abcnews.go.com

Pernikahan sepupu dapat meningkatkan potensi penurunan penyakit genetik dari keluarga. Misalnya thalasemia, hidrosefalus, kerdil, organ menyatu, cystic fibrosis, albino, dan lain-lain. Terdapat tiga kemungkinan untuk hal ini. Pertama, anak akan mengidap penyakit tersebut (kemungkinan 25 persen), menjadi carrier penyakit (sebesar 50 persen), atau anak sehat dan tidak menjadi carrier penyakit (sebesar 25 persen).

4. Kegagalan proses melahirkan

cafemomstatic.com

Pernikahan dengan sepupu juga bisa meningkatkan risiko masalah dalam melahirkan. Risiko tersebut sama dengan yang dihadapi oleh ibu yang melahirkan di usia 40-an. Proses kelahiran tersebut bisa membahayakan kedua pihak, baik ibu maupun anak.

5. Meningkatkan risiko kematian pada bayi

sciencenews.org

Dilansir dari The Independent, pernikahan tersebut juga bisa meningkatkan risiko kematian bayi sebesar 4,4 persen. Baik kematian setelah dilahirkan maupun kematian saat bayi keluar dari rahim sang ibu.

6. Risiko di atas sangat mungkin terjadi saat kamu menikah dengan sepupu pertama

jdmagicbox.com

Menikah dengan sepupu jauh ternyata lebih “aman”. Sepupu kedua hanya memiliki 6,25 persen gen yang sama. Sedangkan sepupu ketiga hanya sebesar 3 persen. Semakin rendah tingkat gen tersebut, semakin rendah pula risiko kesehatan yang mengancam.

Baca Juga: 5 Fakta Thalassemia, Penyakit Kelainan Sel Darah Merah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya