TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Heteroseksual? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Salah satu orientasi seksual di dunia

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Gustavo Fring)

Heteroseksual mungkin jadi istilah paling populer di antara sebutan gender dan identitas seksual lain. Di Indonesia, jenis ketertarikan ini paling banyak dianut secara sosial.

Lantas, apa itu heteroseksual? Yuk, scroll terus buat tahu mitos dan fakta seputar jenis ketertarikan satu ini.

Apa itu heteroseksual?

Merujuk penjelasan terverifikasi di WebMD, heteroseksual adalah istilah bagi mereka yang tertarik secara seksual atau romantis pada identitas gender lainnya daripada dirinya sendiri. Jadi, laki-laki dengan perempuan atau sebaliknya. 

Sebutan heteroseksual berdasar pada kata ‘hetero’ dalam bahasa Yunani yang artinya lainnya, yang dua, dan berbeda. Penggunaan kata hetero merujuk pada ketertarikan pada individu yang memiliki jenis kelamin atau identitas gender berbeda.

Dilansir Our History, kata heteroseksual (plus homoseksual) dicetuskan pada 1868 oleh Karl-Maria Kertbeny, seorang penulis Austro-Hongaria. Lahirnya istilah ini sebagai bentuk protes terhadap undang-undang sodomi Prusia yang diskriminatif, karena mengkriminalisasi tindakan seks laki-laki dan laki-laki.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Revenge Porn, Dampak, dan Ancaman Hukumnya

Apa bedanya heteroseksual, heteroromantis, dan heteronormatif?

ilustrasi pasangan (pexels.com/@pnw production)

Dari ketiganya, penggunaan kata ‘hetero’ merujuk pada ketertarikan individu pada individu lain yang berbeda identitas gender. Namun, akhiran ketiganya menunjukkan perbedaan yang mencolok.

Jika heteroseksual berarti tertarik seksual, heteroromantis berarti tertarik secara romantis. Keduanya bisa saja terpisah. Namun, ada pula orang yang tertarik secara seksual dan romantis pada individu lain gender. Umumnya, mereka disebut sebagai straight.

Adapun heteronormatif merupakan istilah merujuk pada pandangan dunia dalam mempromosikan heteroseksualitas sebagai norma yang lebih disukai daripada orientasi lain. Pandangan ini berpendapat bahwa hubungan seksual dan perkawinan yang paling ‘sesuai’ untuk manusia adalah hubungan antar lawan jenis. 

Termasuk keyakinan bahwa hanya ada dua identitas gender, sebagaimana jenis kelamin saat lahir, perempuan dan laki-laki atau cisgender. Istilah ini lekat dengan heteroseksisme atau homofobia yang merupakan pandangan diskriminasi pada orientasi selain heteroseksual.

Mitos dan miskonsepsi seputar heteroseksual

Mengetahui apa itu heteroseksual sepertinya belum maksimal tanpa menyimak mitos dan miskonsepsinya. Beberapa pandangan seputar heteroseksual berikut beredar di kalangan masyarakat.

Di kawasan yang termasuk heteronormatif, poin-poin berikut bisa jadi sepenuhnya relevan. Namun, tentu kembali pada nilai yang berlaku di lingkungan sosial.

1. Transgender gak disebut heteroseksual

ilustrasi transgender (pexels.com/Greta Hoffman)

Sebagian besar pandangan heteroseksual mengutamakan identitas gender hanya laki-laki dan perempuan, alias orang cisgender. Namun, sejatinya transgender pun bisa menggunakan istilah yang sama. 

Heteroseksual gak merujuk pada jenis kelamin saat lahir saja. Seorang transgender juga dinyatakan heteroseksual apabila tertarik secara seksual pada individu yang memiliki identitas gender lain.

2. Orientasi heteroseksual gak bisa berganti

ilustrasi lgbtq+ (unsplash.com/james a. molnar)

Sama seperti orientasi seksual lainnya, heteroseksual pun memiliki kemungkinan berubah alias not fluid. Sifat ini membuat siapa pun mengubah pandangan terkait ketertarikan seksual. Pasalnya, peneliti mempercayai seksualitas adalah spektrum, dan orientasi bisa berubah seiring waktu, melansir Good Therapy.

Baca Juga: Mengenal Panseksual, Orientasi Seksual yang Gak Memandang Gender

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya