TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Penyebab Perut Mulas, tapi Tidak BAB yang Sering Dialami

Apa yang salah, ya?

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Kindel Media)

Rasa mulas di perut kerap dikaitkan dengan BAB. Padahal, ada juga penyebab perut mulas, tapi tidak BAB yang kerap kita alami, lho. Hal ini mungkin disalahpahami atau beberapa kali dianggap hanya mulas sekilas. 

Meski tidak selalu menandakan masalah kesehatan serius, kamu harus tetap tahu. Dengan demikian, bisa dilakukan pencegahan atau mendapatkan pengobatan segera jika memang dibutuhkan.

Penyebab perut mulas, tapi tidak BAB

Rasa mulas di perut tidak selalu menandakan ingin buang air. Bisa jadi tubuhmu sedang memberi kode lain yang disalahartikan oleh otak. Mungkin karena memang terbiasa mengaitkan sakit perut dengan ke toilet. Padahal, pemicunya bisa alasan yang lain. Apa saja?

1. Perubahan pola makan

Ilustrasi makan mie instan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Alasan utama penyebab perut mulas, tapi tidak BAB yang paling sering terjadi adalah adanya perubahan pola makan. Kamu mungkin mulai melakukan diet sehat, tetapi mengganti makanan secara tiba-tiba dapat jadi tantangan bagi tubuh.

Misalnya, ketika kamu beralih dari makan burger cepat saji ke salad, perut tentu membutuhkan waktu buat menyesuaikan diri. Gas dan kembung adalah efek samping yang umum terjadi karena hal ini, melansir Mana MD.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika perut mulas karena ini? Kamu dapat melakukan perubahan secara bertahap, ya. Pastikan juga menu makanmu memenuhi kebutuhan gizi harian. Perhatikan tubuh, jika menunjukkan reaksi negatif, maka segera dapatkan bantuan ahlinya.

2. Sembelit

Constipation alias sembelit merupakan kondisi ketika frekuensi buang air besar jadi lebih jarang dan tinja sulit dikeluarkan, melansir Cleveland Clinic. Sembelit terjadi ketika usus besar menyerap terlalu banyak air dari kotoran.

Dikatakan sembelit apabila kamu buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Pemicunya bisa karena pola makan, rutinitas, hingga asupan serat yang tidak tercukupi. 

Akibatnya, kamu mungkin merasakan nyeri dan begah seperti belum mengosongkan isi perut sepenuhnya. Kondisi ini juga dapat memicu mual dan kembung yang mengganggu.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi BAB Keras, Bebas Sembelit dan Sakit Perut

3. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

ilustrasi sakit perut (freepik.com/jcomp)

Penyebab perut mulas, tapi tidak BAB yang berikutnya mungkin dipicu oleh irritable bowel syndrome alias IBS. Istilah tersebut diartikan sebagai kelainan umum yang memengaruhi lambung dan usus atau saluran pencernaan.

Kondisi ini menunjukkan beberapa gejala di antaranya kram, sakit perut, kembung, gas, bahkan diare, atau sebaliknya sembelit. Pemicu IBS beragam, mulai kontraksi usus, infeksi parah, hingga gangguan sistem saraf, melansir Mayo Clinic.

IBS tidak selalu berdampak serius bagi kesehatan. Namun, kondisi ini tetap harus mendapat perawatan medis. IBS yang tidak diobati dapat menyebabkan wasir, mengganggu aktivitas harian, hingga memengaruhi suasana hati.

4. Lazy Bowel Syndrome

Ada beberapa sindrom terkait kesehatan pencernaan yang bisa jadi penyebab perut mulas, tapi tidak BAB. Salah satunya adalah lazy bowel syndrome alias sindrom perut atau usus malas. Bahasa lainnya adalah slow transit constipation yang ditandai dengan lambatnya pergerakan limbah dalam sistem pencernaan.

Kelainan saraf enterik memicu berkurangnya atau terhambatnya gerakan peristaltik. Pada kasus yang lebih jarang, kondisi ini juga dapat menjadi bawaan lahir atau yang disebut penyakit Hirschsprung.

Gejala utama penyakit ini mirip dengan sembelit. Di samping itu, tinja yang keras menyebabkan seseorang perlu mengejan ekstra hingga akhirnya memicu wasir. Beberapa orang melaporkan bahwa kondisi ini menyebabkan ketidakmampuan mengontrol buang air besar, melansir Osmosis.

5. Ketidakseimbangan hormon

ilustrasi perempuan sakit perut (freepik.com/jcomp)

Letak rahim dan ovarium perempuan membuat organ pencernaan mengosongkan diri lebih lambat. Efeknya, kamu mungkin merasakan kembung, sembelit, mual, dan batu empedu. Selain itu, estrogen dan progesteron pun dapat memengaruhi pencernaan secara keseluruhan.

Fluktuasi hormon ini dapat memengaruhi kecepatan pergerakan makanan melalui usus, melansir Duly Health and Care. Alhasil, pergerakan usus jadi lebih cepat dan memicu diare, mual, hingga sakit perut.

Baca Juga: Kenapa Cuaca Dingin Bikin Perut Kamu Terasa Mulas? Ini 7 Fakta Uniknya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya