TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Post Concert Depression? Umum Terjadi Setelah Nonton Konser

Pernah mengalaminya?

ilustrasi konser Coldplay di Mexico (commons.wikimedia.org)

Ada rasa bahagia saat berkesempatan menghadiri konser musisi favorit. Apalagi jika penampilannya sudah dinanti-nanti. Ibarat masuk ke 'dunia lain', keseruan selama konser membuat seseorang bisa merasakan kepuasan, termotivasi, nostalgia, hingga surealisme. 

Namun, perasaan itu seolah sirna begitu konser usai dan kamu harus kembali ke 'dunia nyata'. Perasaan tidak nyaman yang muncul tersebut kerap disebut sebagai post concert depression. 

Apa itu post concert depression?

Sesuai namanya, post concert depression (PCD) berarti perasaan depresi yang muncul setelah seseorang menonton konser. Dilansir Choosing Therapy, istilah ini bukanlah diagnosis resmi secara medis. Meski demikian, kondisi ini dapat mencerminkan depresi klinis. 

Seseorang yang mengalami PCD dapat merasa sedih berlebihan. Di samping itu, PCD juga membuat seseorang merasa seperti tidak punya tujuan hidup setelah konser berlangsung.

Village Pipol menjelaskan, ada lima fase dari PCD. Pertama, penolakan. Pada fase ini kamu merasakan perasaan layaknya, "Ah, tidak mungkin ini sudah berakhir." Tahap kedua yakni kemarahan. Ini bisa dimulai segera setelah penyelenggara mengingatkan untuk keluar dari venue

Selanjutnya, terjadi bargain atau tawar-menawar dalam diri sendiri. Kamu mungkin memutar kembali video-video selama konser berlangsung, bahkan mempertimbangkan untuk hadir pada konser berikutnya.

Fase keempat yakni depresi. Pada fase ini, biasanya seseorang sudah memutar ulang semua video, mengunggah gambar, serta menatap merch yang dibeli atau didapat saat konser. Segala hal tersebut, umumnya dibarengan perasaan sedih sehingga membuatmu berpikir bahwa tidak ada aktivitas yang bisa membuatmu sebahagia saat konser berlangsung.

Pada saatnya, keempat fase tersebut akan terlewati. Jika sudah begitu, kamu bisa mengingat kembali kenangan konser dengan gembira. Selanjutnya, kamu akan masuk pada tahap penerimaan yang berarti menyadari bahwa kenangan indah yang dirasakan selama konser akan terus bertahan.

Baca Juga: Tidak Mengobati Depresi Tingkatkan Risiko Demensia

Mengapa post concert depression bisa terjadi?

konser Coldplay (instagram.com/coldplay)

Post concert depression sejatinya cukup sering dialami oleh penonton konser. Kembali ke aktivitas sehari-hari bisa membuat mereka serasa terjun di budaya baru. Adrenalin yang memicu rasa excited akan terus berkurang setelah konser berlangsung. 

Seluruh waktu yang mulanya digunakan untuk merencanakan dan menantikan konser, mendadak berubah. Hal yang dulunya menjadi titik fokus kegembiraan, seketika pun berlalu. Nah, perubahan tersebut dapat memicu 'lubang di perasaan' atau membuat seseorang merasa hampa. 

Gejala post concert depression

Gejala depresi pasca konser dapat tampak seperti gejala depresi tradisional. Termasuk perasaan kosong serta hidup yang terasa lebih membosankan dan suram setelah pergi ke konser.  Selain itu, gejala post concert depression juga dapat berbentuk hal berikut:

  • Ruminasi atau munculnya pikiran negatif terus-menerus
  • Kesedihan yang luar biasa
  • Ingin menghidupkan kembali konser itu berulang kali
  • Kerinduan untuk kembali di sebuah pertunjukan
  • Khawatir bahwa sesuatu yang begitu menarik tidak akan terjadi lagi
  • Terus-menerus melihat gambar dan video pertunjukan
  • Mengalami tahapan kesedihan
  • Merasa seolah-olah tidak ada yang penting.

Baca Juga: Menonton Video Pornografi dan Depresi, Adakah Hubungannya?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya