Apa Itu Post Concert Depression? Umum Terjadi Setelah Nonton Konser
Pernah mengalaminya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada rasa bahagia saat berkesempatan menghadiri konser musisi favorit. Apalagi jika penampilannya sudah dinanti-nanti. Ibarat masuk ke 'dunia lain', keseruan selama konser membuat seseorang bisa merasakan kepuasan, termotivasi, nostalgia, hingga surealisme.
Namun, perasaan itu seolah sirna begitu konser usai dan kamu harus kembali ke 'dunia nyata'. Perasaan tidak nyaman yang muncul tersebut kerap disebut sebagai post concert depression.
Apa itu post concert depression?
Sesuai namanya, post concert depression (PCD) berarti perasaan depresi yang muncul setelah seseorang menonton konser. Dilansir Choosing Therapy, istilah ini bukanlah diagnosis resmi secara medis. Meski demikian, kondisi ini dapat mencerminkan depresi klinis.
Seseorang yang mengalami PCD dapat merasa sedih berlebihan. Di samping itu, PCD juga membuat seseorang merasa seperti tidak punya tujuan hidup setelah konser berlangsung.
Village Pipol menjelaskan, ada lima fase dari PCD. Pertama, penolakan. Pada fase ini kamu merasakan perasaan layaknya, "Ah, tidak mungkin ini sudah berakhir." Tahap kedua yakni kemarahan. Ini bisa dimulai segera setelah penyelenggara mengingatkan untuk keluar dari venue.
Selanjutnya, terjadi bargain atau tawar-menawar dalam diri sendiri. Kamu mungkin memutar kembali video-video selama konser berlangsung, bahkan mempertimbangkan untuk hadir pada konser berikutnya.
Fase keempat yakni depresi. Pada fase ini, biasanya seseorang sudah memutar ulang semua video, mengunggah gambar, serta menatap merch yang dibeli atau didapat saat konser. Segala hal tersebut, umumnya dibarengan perasaan sedih sehingga membuatmu berpikir bahwa tidak ada aktivitas yang bisa membuatmu sebahagia saat konser berlangsung.
Pada saatnya, keempat fase tersebut akan terlewati. Jika sudah begitu, kamu bisa mengingat kembali kenangan konser dengan gembira. Selanjutnya, kamu akan masuk pada tahap penerimaan yang berarti menyadari bahwa kenangan indah yang dirasakan selama konser akan terus bertahan.
Baca Juga: Tidak Mengobati Depresi Tingkatkan Risiko Demensia
Baca Juga: Menonton Video Pornografi dan Depresi, Adakah Hubungannya?