TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Manfaat Berdoa bagi Kesehatan Fisik dan Mental, Bisa Tenangkan Hati

Jangan remehkan kekuatan doa, ya

Ilustrasi keisalaman (IDN Times/Umi Kalsum

Tidak selamanya semua hal berada dalam kendali kita. Terkadang, ada hal-hal yang terjadi di luar rencana dan membuat kita terpuruk. Dalam keadaan tidak berdaya, tak sedikit orang yang memasrahkan semuanya pada Tuhan. Doa pun dipanjatkan sembari berharap, semuanya akan baik-baik saja seperti sediakala.

Lantas, apa manfaat berdoa bagi kesehatan mental, selain memberikan ketenangan jiwa? Cari tahu jawabannya di sini, yuk!

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

1. Berdampak pada tekanan darah dan detak jantung

insider.com

Percayakah kamu kalau berdoa berpotensi menguntungkan tekanan darah dan detak jantung? Hal ini dibuktikan dalam studi berjudul "Impact of Meditation on Resting and Ambulatory Blood Pressure and Heart Rate in Youth" yang diterbitkan di Psychosomatic Medicine tahun 2004.

Studi ini melibatkan 73 siswa sekolah menengah yang diminta terlibat dalam sesi meditasi 10 menit di sekolah dan di rumah setiap hari selama 3 bulan. Hasilnya, terlihat perbedaan yang signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik serta denyut jantung dari pretest ke posttest. Penurunan tekanan darah dan denyut jantung menandakan relaksasi.

2. Menunjukkan lebih sedikit depresi dan kecemasan, serta lebih banyak optimisme

tinybuddha.com

Berdoa mungkin tidak menghilangkan depresi dan kecemasan, tetapi setidaknya membantu menguranginya. Hal ini dibuktikan lewat penelitian berjudul "The Effect of Prayer on Depression and Anxiety: Maintenance of Positive Influence One Year After Prayer Intervention" yang diterbitkan di The International Journal of Psychiatry in Medicine tahun 2012.

Peneliti menyelidiki pengaruh doa pada depresi, kecemasan, dan emosi positif. Subjek dengan depresi dan kecemasan menjalani intervensi doa yang terdiri dari 6 sesi doa mingguan selama 1 jam yang ditindaklanjuti selama setahun.

Lalu, peneliti membandingkan temuan sebelum doa, setelah 6 sesi doa, 1 bulan dan 1 tahun setelah intervensi doa. Evaluasi pasca doa pada 1 bulan dan 1 tahun menunjukkan lebih sedikit depresi dan kecemasan, serta lebih banyak optimisme dan tingkat pengalaman spiritual yang lebih tinggi.

3. Menghasilkan efek positif pada fungsi otak dan kekebalan

freepik.com/nakaridore

Selanjutnya, berdoa dapat meningkatkan fungsi otak dan kekebalan. Penelitian berjudul "Alterations in Brain and Immune Function Produced by Mindfulness Meditation" yang diterbitkan di Psychosomatic Medicine tahun 2003 ini pun membuktikannya.

Subjek penelitian berjumlah 25 orang menjalani program pelatihan meditasi kesadaran selama 8 minggu. Peneliti mengukur aktivitas listrik otak sebelum dan sesudah meditasi, lalu mengukurnya kembali 4 bulan setelah program.

Hasilnya, terjadi peningkatan yang signifikan pada aktivasi anterior sisi kiri, bagian yang dikaitkan dengan pengaruh positif. Selain itu, terbukti bahwa meditasi bisa menghasilkan efek positif pada fungsi otak dan kekebalan.

Baca Juga: 5 Cara Cepat Menyingkirkan Perasaan Berduka, biar Mental Lebih Sehat!

4. Mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati yang positif

mawdsleigh.com

Tidak mengejutkan jika berdoa dibilang bisa mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati yang positif. Banyak bukti ilmiah yang mendukung ini, seperti studi berjudul "A Randomized Controlled Trial of Mindfulness Meditation Versus Relaxation Training: Effects on Distress, Positive States of Mind, Rumination, and Distraction" yang dipublikasikan di Annals of Behavioral Medicine tahun 2007.

Sebanyak 83 siswa mendapatkan meditasi kesadaran selama 1 bulan. Hasilnya, kelompok yang melakukan meditasi dan relaksasi mengalami penurunan signifikan dalam kesusahan serta peningkatan suasana hati positif.

Ini karena meditasi dapat mengurangi pikiran dan perilaku yang mengganggu. Dengan merenung dan berdoa, kita memiliki kesadaran untuk mengurangi tekanan.

5. Meningkatkan peluang terjadinya kehamilan

nhs.uk

Percaya atau tidak, perempuan yang berdoa atau didoakan memiliki tingkat kehamilan yang lebih tinggi? Agar semakin yakin, tengoklah penelitian yang berjudul "Does Prayer Influence the Success of in Vitro Fertilization-embryo Transfer? Report of a Masked, Randomized Trial" yang dipublikasikan di The Journal of Reproductive Medicine tahun 2001.

Subjek penelitian adalah 219 perempuan berusia 26-46 tahun yang dirawat secara berturut-turut dengan fertilisasi in vitro-transfer embrio (IVF-ET). Lalu, mereka dibagi menjadi dua kelompok: yang mendapatkan doa (intercessory prayer) dan tidak.

Ternyata, kelompok yang mendapatkan doa memiliki tingkat kehamilan yang lebih tinggi daripada yang tidak, dengan perbandingan 50 persen versus 26 persen. Akan tetapi, masih perlu penelitian lanjutan untuk membuktikan validitasnya.

6. Memperpendek masa tinggal di rumah sakit

hamiltonhealthsciences.ca

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal tahun 2001, ditemukan bahwa doa syafaat (intercessory prayer) dikaitkan dengan masa tinggal yang lebih singkat di rumah sakit. Tak hanya itu, pasien dengan infeksi aliran darah mengalami durasi demam yang lebih pendek.

Studi ini melibatkan 3.393 orang yang dirawat di sebuah pusat kesehatan antara tahun 1990 dan 1996, laman The Wire mengungkapkan. Lalu, ilmuwan membaginya menjadi dua kelompok, yakni yang berdoa atau tidak.

Melihat efek positif yang dihasilkan, ilmuwan merekomendasikan agar pemberian doa dipertimbangkan untuk digunakan dalam praktik klinis.

Baca Juga: Efek Doa pada Tubuh dan Kesehatan Manusia, Memberi Dampak Positif!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya