TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Manfaat Klorofil bagi Kesehatan, Bisa Lindungi dari Kanker?

Yuk, coba dan buktikan sendiri!

ilustrasi minuman dari klorofil (jasminavico.com)

Seperti yang kita ketahui, klorofil atau zat hijau daun adalah molekul yang berperan utama dalam proses fotosintesis tanaman. Akan tetapi, sangat sedikit yang tahu bahwa klorofil bisa dikonsumsi!

Klorofil bisa didapatkan dari suplemen. Dilansir Healthline, suplemen klorofil sebenarnya adalah klorofilin, yang mengandung tembaga, bukan magnesium.

Lantas, apa manfaat mengonsumsi klorofil bagi kesehatan? Benarkah bisa dimanfaatkan untuk detoksifikasi dan melindungi dari kanker? Let's find out together!

1. Memperbaiki kondisi kulit

ilustrasi kulit di area tangan (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Klorofil terbukti mengurangi peradangan dan pertumbuhan bakteri pada luka kulit. Berdasarkan penelitian tentang perawatan luka yang diterbitkan tahun 2008, salep yang mengandung papain-urea-chlorophyllin lebih efektif daripada perawatan lain.

Selain itu, 10 orang yang memiliki jerawat dan pori-pori besar mengalami perbaikan kulit ketika gel klorofilin topikal dipakai selama 3 minggu. Ini dibuktikan dalam studi yang diterbitkan di Journal of Drugs in Dermatology tahun 2015.

Sementara, menurut studi lain terbukti bahwa memakai klorofilin topikal selama 8 minggu bisa memperbaiki kulit yang rusak akibat sinar matahari. Gel topikal yang mengandung 0,066 persen chlorophyllin complex salts ini dioleskan ke pipi dan hidung setiap pagi dan sore hari.

2. Membantu menurunkan berat badan

ilustrasi lingkar pinggang yang mengecil (pixabay.com/happyveganfit)

Klorofil cair diklaim bisa membantu penurunan berat badan. Akan tetapi, penelitian tentang topik ini masih sangat terbatas.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Appetite tahun 2014, terjadi penurunan berat badan pada orang yang mengonsumsi suplemen membran tumbuhan hijau (termasuk klorofil) sekali sehari. Studi ini melibatkan 38 perempuan usia 40-65 tahun.

Peserta studi memiliki indeks massa tubuh 25-33 kg/m2. Mereka diminta mengonsumsi 5 gram membran tanaman hijau sekali sehari sebelum sarapan selama 12 minggu.

Hasilnya, lingkar pinggang, lemak tubuh, leptin, dan angka di timbangan berkurang. Selain itu, konsumsi membran tumbuhan hijau juga menurunkan kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat.

Baca Juga: Yuk Konsumsi Jamu Kunyit Asam, Minuman Tradisional Tinggi Antioksidan

3. Meningkatkan kualitas sel darah merah

ilustrasi sel darah merah dalam tubuh (Pixabay/qimono)

Klaim lain yang kerap terdengar adalah klorofil cair bisa meningkatkan kualitas sel darah merah. Apakah benar? Coba tengok studi yang diterbitkan di jurnal Indian Pediatrics pada tahun 2004.

Studi tersebut menunjukkan bahwa rumput gandum (wheatgrass) yang mengandung sekitar 70 persen klorofil bisa mengurangi jumlah transfusi darah yang dibutuhkan pengidap talasemia, penyakit kelainan darah.

Secara kimiawi, klorofil mirip dengan hemoglobin, protein penting dalam sel darah merah. Dilansir Medical News Today, jus rumput gandum yang kaya klorofil bisa mengobati gangguan defisiensi hemoglobin seperti anemia dan talasemia.

4. Melindungi dari kanker

ilustrasi sel kanker (reprocell.com)

Yang menarik, peneliti melihat efek klorofil dan klorofilin pada kanker. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity tahun 2018, terlihat efek klorofil pada penurunan sel kanker pankreas.

Dengan mengonsumsi klorofil oral setiap hari, ukuran tumor pada tikus berkurang secara signifikan. Tikus tersebut awalnya mendapat transplantasi sel kanker pankreas manusia.

Begitu pula dengan uji coba pada ikan trout. Ditemukan bahwa klorofil bisa mengurangi kejadian tumor perut sebesar 24-45 persen dan tumor hati sebesar 29-63 persen, dilansir Healthline.

Tak hanya pada hewan, ada pula uji coba terhadap manusia. Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer Prevention Research tahun 2009, klorofil bisa membatasi aflatoksin yang tertelan. Aflatoksin adalah senyawa yang dapat menyebabkan kanker.

Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Konsumsi Kolagen, Benarkah Baik bagi Kulit?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya