TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

#GiziLokal: Manfaat Mengonsumsi Buah Juwet atau Jamblang

Benarkah buah ini bisa bantu pengobatan diabetes?

ilustrasi buah jamblang (instagram.com/nitishnehra5)

Pernahkah kamumakan buah di atas? Memiliki beberapa nama, yaitu juwet, jamblang, black plum, atau Java plum, dengan nama ilmiah Syzygium cumini. Berasal dari India, tetapi buah ini juga ditemui di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Pohonnya bisa tumbuh hingga setinggi 30 meter dan dapat hidup lebih dari 100 tahun. Daunnya lebat, teduh, dan terkadang digunakan sebagai makanan ternak. Buahnya lonjong dengan warna hijau ketika masih mentah, lalu berubah menjadi hitam ketika sudah matang. Rasanya manis dan agak asam.

Penasaran, apa manfaat mengonsumsi buah jamblang atau juwet bagi kesehatan? Let's find out together!

1. Menunjukkan aktivitas antikanker

ilustrasi sel kanker (dietdoctor.com)

Beberapa penelitian telah menunjukkan potensi buah jamblang (S. cumini) untuk memerangi kanker, seperti studi yang dalam jurnal Natural Product Sciences tahun 2007. Terbukti bahwa ekstrak kasarnya menunjukkan aktivitas sitotoksik yang kuat pada beberapa jenis sel kanker manusia.

Sementara itu, riset yang dipublikasikan dalam jurnal Ecancermedicalscience  tahun 2008 menunjukkan bahwa ekstrak kasar buah jamblang mampu menghambat pertumbuhan dan menginduksi apoptosis pada sel kanker serviks. Apoptosis adalah kematian sel terprogram untuk mempertahankan kestabilan populasi sel.

Dalam bijinya, ditemukan tanin (meliputi asam ellagic, asam galat, ellagitannins, dan corilagen) serta komponen fenolik (seperti asam ferulic, asam caffeic, quercetin, dan veratrole). Terbukti, asam caffeic dan turunannya efektif melawan sel HL-60 (leukemia manusia). Sementara itu, asam ellagic menunjukkan aktivitas antikanker terhadap kanker kulit, pankreas, usus besar, dan kerongkongan.

2. Bisa membantu pengobatan diabetes

ilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Sebelum penemuan insulin, jamblang adalah tanaman obat yang paling sering direkomendasikan sebagai terapi adjuvan untuk diabetes tipe 2. Terapi adjuvan adalah terapi tambahan (di luar terapi utama) untuk menghancurkan sel kanker mikroskopik yang mungkin masih ada.

Banyak laporan yang menunjukkan keberhasilan buah jamblang dalam mengurangi gejala diabetes tipe 2. Contohnya, dalam studi yang diterbitkan di Journal of Pharmacological Sciences tahun 2012. Ilmuwan menyelidiki apakah ekstrak biji jamblang (100, 200, dan 400 mg/kg berat badan) memberikan efek menguntungkan pada resistansi insulin, profil lipid serum, status antioksidan, dan/atau sel pankreas.

Hewan uji adalah tikus Wistar albino diabetes yang diberi diet tinggi lemak yang diinduksi streptozotocin. Hasilnya, dilihat dari pemeriksaan mikroskopis pankreas, terjadi perubahan mendekati kondisi normal setelah diberi ekstrak jamblang dengan dosis 400 mg/kg berat badan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa ekstrak biji jamblang menunjukkan efek menguntungkan pada diabetes.

Baca Juga: #GiziLokal: Manfaat Belimbing Wuluh atau Belimbing Sayur

3. Bisa dijadikan pengawet alami

ilustrasi buah jamblang (instagram.com/southernspicetales)

Mungkin sulit dipercaya, tetapi nyatanya jamblang atau juwet bisa dijadikan sebagai bahan pengawet alami dalam industri makanan atau farmasi. Ini berkat sifat antioksidan dan antibakteri yang terdapat pada ekstrak daun Syzygium cumini, mengacu pada penelitian dalam jurnal PLOS One tahun 2013.

Studi tersebut menyoroti komposisi kimia, aktivitas antioksidan, dan antibakteri dari minyak atsiri dan ekstrak kasar daunnya (dengan metanol dan metilen klorida). Hasilnya, aktivitas antibakteri serta kandungan total fenolat dan flavonoidnya lebih tinggi pada ekstrak daun dengan metanol dibandingkan ekstrak lainnya.

4. Menunjukkan efek gastroprotektif dan anti-ulserogenik

ilustrasi lambung (express.co.uk)

Riset yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Hemorheology and Microcirculation tahun 2003 menunjukkan bahwa tanin yang diekstraksi dari tanaman jamblang memiliki efek gastroprotektif dan anti-ulserogenik.

Gastroproteksi didefinisikan sebagai kemampuan faktor endogen dan obat-obatan untuk melawan kerusakan mukosa lambung melalui mekanisme yang tidak berhubungan dengan penghambatan sekresi asam, mengutip studi yang dipublikasikan dalam Journal of the Chilean Chemical Society tahun 2013.

Penelitian ini melibatkan 68 tikus yang mengalami kerusakan mukosa lambung akibat pemberian oral larutan HCl atau etanol. Kemudian, 30 tikus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kontrol negatif, omeprazole, dan tanin.

Hasilnya, tanin dari ekstrak jamblang menunjukkan penurunan kerusakan mukosa lambung yang sangat signifikan. Dosis 20 gram tanin per kilogram berat badan tikus menunjukkan konsentrasi radikal bebas perut yang jauh lebih rendah. Seperti yang kita tahu, kadar radikal bebas dalam tubuh terlalu tinggi dapat membahayakan kesehatan.

5. Dapat menurunkan tekanan darah

ilustrasi tekanan darah tinggi (clevelandclinic.org)

Jamblang punya kemampuan dalam mengurangi tekanan darah dan denyut jantung! Ini dibuktikan dalam studi yang diterbitkan di jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine tahun 2014.

Penelitian tersebut mengevaluasi efek antihipertensi dari ekstrak hidroalkohol daun jamblang pada tikus Wistar hipertensi spontan dan normotensif. Terbukti bahwa pemberian ekstrak hidroalkohol daun jamblang secara oral setiap hari bisa menurunkan tekanan darah dengan pengurangan maksimum hingga 62 persen.

Penelitian dalam Journal of the Medical Sciences tahun 2017 menunjukkan hasil yang tak jauh berbeda. Terbukti bahwa pemberian ekstrak etanol daging buah jamblang bisa mencegah peningkatan tekanan darah dan kadar malondialdehid (MDA) pada tikus yang mengalami stres restraint kronis. MDA adalah senyawa reaktif yang terbentuk secara alami dan merupakan penanda stres oksidatif.

Baca Juga: #GiziLokal: Manfaat Mengonsumsi Andaliman untuk Kesehatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya