Tidak Hanya IQ, Mengasah EQ dan SQ Anak Juga Penting
Bagaimana cara melatihnya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang tua yang marah atau kecewa ketika anaknya tidak mendapatkan nilai matematika yang baik. Padahal, kecerdasan setiap anak berbeda-beda. Ada yang linguistiknya bagus, ada yang lebih unggul dalam bidang kinestetik.
Selain itu, jangan hanya berpatokan pada intelligence quotient (IQ) saja. Sebab, emotional quotient (EQ) dan social quotient (SQ) anak juga perlu diasah.
Pritta Tyas, M.Psi., Psikolog, akan menjelaskan lebih lanjut seputar “Tips Kembangkan EQ, IQ, dan SQ Seimbang pada Anak” dalam program Thursday Parenting Class yang disiarkan secara langsung di Instagram @childlife.id pada Kamis (29/9/2022). Simak, yuk!
1. Orang tua harus membantu anak mengenali apa yang ia rasakan
Emotional quotient atau EQ adalah kemampuan seseorang untuk mengelola emosinya. Emosi yang dimaksud bukan hanya marah dan sedih, tetapi juga bahagia, takut, jijik, dan terkejut.
"Termasuk bagaimana seseorang merasakan apa yang sedang dialami, memaknainya, dan mengomunikasikannya. Lalu, bagaimana dia berempati terhadap orang lain dan me-manage stres yang dialami," Pritta mendefinisikan kecerdasan emosional.
Jangan buru-buru menyimpulkan anak memiliki kecerdasan emosional yang rendah jika mereka terbiasa melempar barang ketika marah. Ini karena bagian otak yang berfungsi untuk mengelola emosi masih dalam tahap perkembangan.
Namun, jangan mewajarkan kebiasaan tersebut. Orang tua tetap perlu melatih EQ anak. Misalnya, membantu anak mengenali apa yang dia rasakan dan belajar cara menghadapi kekecewaan.
Baca Juga: Untuk Mencegah Tantrum, Ajari Anak Mengenali Emosi