TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Sumber Nutrisi yang Baik untuk Otak, Cegah Penyakit Degeneratif

Pastikan sudah masuk ke dalam menu makananmu, ya!

ilustrasi seseorang yang sedang bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Otak adalah salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi sentral karena menjadi pusat pengendali organ-organ lainnya. Oleh sebab itu, kesehatannya harus dijaga agar dapat berfungsi dengan normal dalam waktu yang lama.

Kabar baiknya, menjaga kesehatan otak bisa dilakukan dengan cara memenuhi asupan nutrisi yang diperoleh dari makanan bergizi. Rutin mengonsumsi makanan yang baik untuk otak akan menjaga kinerja organ tersebut tetap prima di masa depan. Supaya tidak penasaran, yuk, cek tujuh sumber nutrisi yang baik untuk kesehatan otak di bawah ini!

1. Buah beri

ilustrasi buah blueberry (unsplash.com/Davies Designs Studio)

Mengonsumsi buah beri, seperti stroberi, bluberi, raspberry, dan sejenisnya ternyata dapat menjaga fungsi otak tetap normal. Harvard Medical School melaporkan, kandungan flavonoid dalam buah beri bisa meningkatkan kemampuan otak dalam mengingat.

Dalam studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari Brigham and Women's Hospital (BWH)  disebutkan bahwa wanita yang rutin mengonsumsi satu atau dua porsi stroberi dan bluberi setiap minggu dapat menunda penurunan memori hingga 2,5 tahun. Keren banget!

2. Buah jeruk

ilustrasi potongan buah jeruk (unsplash.com/Kathryn Aleksa)

Berdasarkan studi yang dilaksanakan oleh Travica, dkk., dan diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience tahun 2019, diperoleh hasil bahwa konsentrasi vitamin C dalam darah berhubungan dengan performa seseorang untuk fokus, memberi perhatian, mengingat, kecepatan dalam mengambil keputusan, dan mengenali sesuatu.

Untungnya, mudah sekali untuk memenuhi asupan vitamin C. Cukup dengan mengonsumsi satu buah jeruk ukuran sedang, maka kebutuhan harianmu akan terpenuhi.

Baca Juga: Studi: Rajin Makan Sayur dan Buah Bikin Mental Anak Sehat

3. Sayuran hijau

ilustrasi sayuran kale (pexels.com/Eva Elijas)

Harvard Medical School melansir, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kale, dan collard mengandung folat, lutein, vitamin K, dan beta-karoten yang penting untuk menjaga kinerja otak. Nutrisi yang terkandung dalam sayuran tersebut membantu memperlambat kemunduran kognitif seseorang.

Oleh sebab itu, rutin mengonsumsi sayuran hijau, terutama yang disebutkan di atas dapat menjaga kesehatan otak. Jika selama ini kamu tidak suka mengonsumsinya, belajar makan sayur mulai sekarang, ya!

4. Ikan berlemak

ilustrasi potongan ikan salmon (unsplash.com/David B Townsend)

Dilansir Harvard Medical School, ikan berlemak seperti salmon, kod, tuna, dan pollack mengandung omega-3. Zat ini merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat menurunkan kadar beta-amyloid dalam darah. Beta-amyloid adalah protein pembentuk gumpalan yang merusak otak pada penderita Alzheimer.

Namun, jika kamu tidak suka atau tidak bisa mengonsumsi ikan karena alasan tertentu, kamu masih bisa mendapat asupan omega-3 dari alpukat, walnut, atau suplemen. Konsultasikan dengan dokter untuk keterangan lebih lanjut.

5. Kacang-kacangan

ilustrasi walnut (unsplash.com/Tom Hermans)

Mengonsumsi kacang-kacangan, terutama walnut dapat menjaga kesehatan otak. Harvard Medical School melaporkan, kacang tersebut mengandung asam alfa linoleat (ALA). Ini merupakan jenis asam lemak omega-3 yang bisa menurunkan tekanan darah dan membersihkan arteri.

Itulah kenapa, memasukkan walnut ke dalam menu sehari-hari sangat disarankan. Otak jadi lebih sehat dan memori bisa terjaga lebih lama.

6. Kopi dan teh

ilustrasi secangkir espresso (pexels.com/Marta Dzedyshko)

Tenyata, memiliki kebiasaan minum kopi atau teh bisa memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan otak. Dilansir Harvard Medical School, kafein yang terkandung di dalamnya dapat membantu meningkatkan konsentrasi.

Healthline menambahkan, kafein dan antioksidan juga berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga mood tetap baik. Jadi, kamu bisa minum kopi atau teh sebelum dan selama bekerja untuk menjaga konsentrasi tetap stabil.

Baca Juga: Gejala Gegar Otak Tak Kunjung Pulih? Waspadai Sindrom Pasca Gegar Otak

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya