TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Resusitasi Jantung Paru atau CPR yang Benar, Wajib Tahu!

Lakukan kompresi dada dengan benar

ilustrasi RJP (unsplash.com/ Martin Splitt)

Resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan. Upaya ini berfungsi untuk memberikan asupan oksigen dan sirkulasi darah ke organ tubuh.

RJP bisa dilakukan untuk orang yang mengalami serangan jantung, kecelakaan, atau tenggelam. Pandemi COVID-19 juga membuat prosedur RJP yang benar makin dibutuhkan karena infeksi COVID-19 menyerang saluran pernapasan. 

1. Cara melakukan RJP

ilustrasi nadi karotis (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Menurut Kementerian Kesehatan RI, berikut cara melakukan RJP yang benar:

  • Pastikan orang yang ingin ditolong mengalami kehilangan kesadaran. Kamu bisa memanggil orang tersebut dengan nada yang cukup keras disertai dengan tepukan pada dada atau bahu.
  • Jika orang tersebut tidak merespons, periksa nadi karotis yang terletak di leher sebelah kanan atau kiri. Gunakan dua jari dan raba selama 10 detik untuk memastikan denyut nadi. Untuk pasien laki-laki, letakkan jari di sekitar jakun, sedangkan untuk pasien perempuan geser jari ke kanan atau kiri hingga menemukan otot sternoclidomastoideus
  • Jika kamu tidak menemukan nadi karotis, segera hubungi bantuan medis di nomor 119. Jika di sekitar kamu terdapat alat automated external defibrillator (AED), segera lakukan RJP dengan alat tersebut. 
  • Tahap awal RJP dimulai dengan membuka jalan pernapasan pasien dengan menengadahkan kepala pasien. Setelah itu, lakukan kompresi dada disertai tekanan dengan kekuatan penuh dan berirama. kompresi dada dilakukan di setengah bawah dari tulang dada.  

Baca Juga: Mengapa Kerumunan Bisa Picu Henti Jantung? Ini Penjelasannya

2. Cara melakukan kompresi dada yang benar

ilustrasi kompresi dada (cpr.heart.org)

Penting untuk diingat bahwa kompresi dada harus dilakukan dengan benar. RJP dilakukan dengan kedalaman tekanan 5 sentimeter (cm), ritme 100-120 kali/menit, tanpa interupsi, disertai dengan memberi bantuan pernapasan sebanyak dua kali setelah melakukan 30 kompresi dada. 

Pemberian RJP sangat diperlukan bagi penderita henti jantung. Upaya RJP bisa memberikan sirkulasi darah dan suplai oksigen menuju otak dan otot jantung. Ini akan menolong pasien yang mengalami masalah kardiovaskular.  

Baca Juga: 7 Pertolongan Pertama saat Asam Lambung Naik, Jangan Panik!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya