TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Vaksin Demam Berdarah, Efektif Hingga 80,2 Persen 

Vaksin Dengue dapat memberikan perlindungan bertahun-tahun

Ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyebutkan bahwa kasus DBD di Indonesia mencapai 131.265 kasus pada tahun 2022.

Pada September tahun 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin edar vaksin Dengue (Qdenga). Ini menjadi vaksin Dengue kedua yang memiliki izin edar oleh BPOM setelah Dengvaxia. Berikut fakta-fakta vaksin dengue yang harus kamu tahu. 

1. Bisa diberikan untuk usia 6–45 tahun

ilustrasi orang tua dan anak (unsplash.com/Alexander Dummer)

Vaksin Qdenga bisa diberikan kepada orang usia 6 sampai 45 tahun. Vaksin ini terdaftar atas nama PT Takeda Indonesia dan diproduksi oleh IDT Biologika GmbH Germany. Vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan interval pemberian tiga bulan antar dosisnya. 

Untuk anak di bawah 6 tahun, data studi klinis saat ini menunjukkan efektivitas vaksin pada usia ini lebih rendah dibandingkan pada kelompok usia 6–45 tahun. Saat ini belum tersedia data efektivitas vaksin Qdenga untuk usia di atas 45 tahun. 

2. Dapat mencegah demam berdarah hingga 80,2 persen

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Efektivitas vaksin Qdenga ditunjukkan oleh data studi klinis fase 3 dan didukung data imunogenisitas studi klinik fase 3 dan fase 2. Secara keseluruhan, efektivitas vaksin ini dapat mencegah DBD sebesar 80,2 persen, sementara efektivitasnya untuk mencegah hospitalisasi akibat virus dengue sebesar 95,4 persen.

Kedua subjek yang memiliki antibodi maupun tidak terhadap virus dengue memiliki efikasi yang baik. Untuk analisis keamanan pada usia 6–45 tahun, vaksin Qdenga secara keseluruhan aman dan dapat ditoleransi dengan baik. 

Baca Juga: Demam Berdarah Sebabkan 1.183 Kematian di Indonesia pada 2022

3. Efek samping vaksin dengue

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Dari analisis BPOM, efek samping vaksin dengue Qdenga umumnya bersifat ringan hingga sedang. Efek samping lokal yang dilaporkan yaitu nyeri pada tempat suntikan, eritema (bercak kemerahan), dan pembengkakan yang bersifat sementara. Efek samping ini biasanya akan ilang dalam 1–3 hari setelah pemberian vaksin.

Efek samping sistemik yang dilaporkan meliputi sakit kepala, nyeri otot, tidak enak badan, rasa lelah, iritabilitas, mengantuk, hilang nafsu makan, dan demam. 

Tidak ada kejadian pendarahan setelah pemberian vaksin. Reaksi hipersensitivitas memiliki presentasi di bawah 0,1 persen dari semua subjek. 

4. Vaksin dengue dapat memberikan perlindungan bertahun-tahun

ilustrasi anak (unsplash.com/Ben Wicks)

Lamanya perlindungan vaksin masih terus dipelajari. Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), hingga saat ini, diketahui bahwa vaksin dapat memberikan perlindungan terhadap DBD setidaknya selama 6 tahun.

Seiring waktu dengan pemberian vaksin dengue, para peneliti akan terus melihat durasi vaksin dapat melindungi penerimanya. Walaupun vaksin ini terbilang efektif, tetapi tetap ada risiko beberapa orang yang divaksinasi masih dapat terinfeksi DBD.

Baca Juga: Cegah Demam Berdarah dengan Cara Tepat, Ayo Vaksin!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya