TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Kesehatan Mental dan Kekuatan Mental, Ini Kata Pakar

Kekuatan mental bisa dilatih dengan berpikir positif

ilustrasi cahaya matahari (unsplash.com/Silviu Zidaru)

Kekuatan mental dan kesehatan mental sering digunakan secara bergantian, tetapi kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda.

Banyak kamus mendefinisikan kesehatan mental sebagai "tidak adanya penyakit mental". Namun, tidak mengalami depresi, kecemasan, atau penyakit lain bukan berarti seseorang kuat secara mental.

IDN Times telah menghubungi Hoshael Waluyo Erlan, Mental Health Counselor di IDN Media, untuk menjelaskan perbedaan kesehatan mental dan kekuatan mental, serta tips melatih kekuatan mental. 

1. Perbedaan kesehatan mental dan kekuatan mental

ilustrasi kekuatan mental (unsplash.com/Jackson David)

Secara sederhana, Hoshael menjelaskan bahwa kekuatan mental adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali dari situasi negatif, sedangkan kesehatan mental adalah kondisi mental secara keseluruhan. 

Hal ini akan lebih mudah dipahami membandingkannya dengan perbedaan antara kesehatan fisik dan kekuatan fisik. Contohnya membangun massa otot dapat meningkatkan kesehatan fisik kamu. Akan tetapi, otot yang lebih besar tidak menjamin kamu imun terhadap masalah kesehatan fisik, seperti darah tinggi. 

Latihan yang membangun kekuatan mental juga akan meningkatkan kesehatan mental kamu. Kesehatan mental yang lebih baik membuatnya lebih mudah untuk tumbuh kuat secara mental. 

"Mental health itu mencakup semua, dari proses yang terjadi di otak kita, body chemistry kita, sampai itu memengaruhi keadaan psikologis kita, sementara mental strength itu berkaitan dengan kekuatan kita," ucap Hoshael saat diwawancarai IDN Times pada Selasa (25/10/2022). 

Baca Juga: Mengenal Bipolar Lebih Dekat, Jangan Diagnosis Diri Sendiri 

2. Tips melatih kekuatan mental melalui emosi

ilustrasi mengelola emosi (unsplash.com/Fernando Brasil)

Hoshael menjelaskan bahwa melatih kekuatan mental bisa dibagi melalui tiga bagian, yaitu perasaan, pikiran, dan perilaku. Ia menyampaikan hal pertama yang bisa dilakukan untuk melatih kekuatan mentalnya adalah dengan memproses perasaannya dengan baik. 

Seseorang mempunyai dua pilihan dalam mengelola perasaan, yaitu menerima atau menghindari perasaannya.

Contoh latihan yang bisa kamu lakukan untuk melatih kekuatan mental adalah dengan menerima perasaan tidak nyaman. Ini merupakan keterampilan yang bisa membuat seseorang mengelola perasaannya lebih baik. 

 "Mengelola perasaan menjadi salah satu tips di ranah emosi. Deal sama emosi kamu dan pahami emosi kamu seperti apa. Kenapa kamu sedih? Kenapa kamu marah? Ini bisa menjadi latihan (kekuatan mental)," jelas Hoshael. 

3. Tips melatih kekuatan mental melalui pikiran

ilustrasi berpikir positif (pexels.com/Vlada Karpovich)

Latihan kekuatan mental melalui pikiran akan membantu kamu berpikir secara berbeda. Ini dapat mencakup latihan apa pun yang membantu seseorang berpikir lebih positif, merangkai ulang pikiran negatif, atau mengembangkan pola pikir yang lebih realistis.

Salah satu tips yang diberikan Hoshael untuk melatih kekuatan mental melalui pikiran adalah dengan mengenal diri sendiri. Jika kamu bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan diri secara tepat, hal ini bisa melatih kekuatan mental kamu. 

Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan menulis rasa bersyukur dalam jurnal. Cara ini bisa mengaktifkan dan memperkuat pikiran dan perasaan positif. 

"Kalau kamu tidak bisa membedakan kelemahan dan kelemahan diri secara tepat, berarti ada kemungkinan penilaianmu salah terhadap dirimu sendiri. Ini hal yang harus dilatih," kata Hoshael. 

Baca Juga: Ketahui Masalah Kesehatan Mental dengan metode RTT

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya