TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Patah Hati Bikin Kita Nggak Nafsu Makan? Ini Penjelasannya

Dari hati, pengaruhnya sampai ke perut

unsplash.com/Kelly Sikkema

Kalau kamu memutuskan untuk jatuh cinta, tentu tahu bahwa ada risiko patah hati yang menyertai. Meski tahu risiko tersebut, tetap saja yang namanya patah hati bisa terasa sangat menyakitkan dan kamu akan selalu berusaha untuk menghindarinya.

Patah hati terjadi ketika merasa kehilangan orang yang dicintai atau kehilangan kepercayaan, misalnya dikhianati. Misalnya, saat kehilangan anggota keluarga, hewan peliharaan, pekerjaan, pasangan, dan sebagainya.

Tak cuma menimbulkan kesedihan, tetapi patah hati bisa bikin stres berat. Stres tersebut bisa memengaruhi emosi dan fisik. Bahkan, terkadang butuh waktu yang lama, hingga bertahun-tahun untuk kembali bisa kembali pulih dan move on.

Ada banyak efek yang ditimbulkan dari patah hati. Mulai dari menangis, uring-uringan, hingga jadi malas makan. Untuk poin terakhir akan dibahas lebih jauh. Kenapa patah hati bikin nafsu makan berkurang atau hilang?

1. Alasan nafsu makan berkurang saat sedang patah hati

pexels.com/cottonbro

Studi yang dilakukan oleh Universitas Rutgers, Amerika Serikat (AS) meneliti partisipan yang merasakan patah hati. Dari situ, ditemukan bahwa bagian otak yang terhubung dengan rasa sakit hati memberikan respons kuat.

Kondisi tersebut membawa pengaruh ke detak jantung dan pada akhirnya membuat selera makan jadi kacau.

Melansir Elite Daily, konselor relationship Marina Pearson mengatakan bahwa saat mengalami patah hati, hal pertama yang dilakukan oleh tubuh adalah menciptakan lebih banyak hormon adrenalin. Keadaan ini membuat sistem pencernaan melambat, sehingga tubuh tidak akan merasa cepat lapar. 
 
Selain itu, hormon adrenalin yang meningkat akibat patah hati juga dapat membuat kadar hormon kortisol, hormon utama stres, melonjak. Kadar hormon kortisol yang melonjak ini dapat menyebabkan:

  • Peningkatan kadar gula darah
  • Hilangnya kalsium dari tulang
  • Tekanan darah tinggi
  • Kehilangan massa otot
  • Peningkatan lemak
  • Penurunan fungsi kognitif

Kalau sedang patah hati dan mengalami kondisi atas, baiknya jangan dibiarkan. Selain menemui dokter untuk cek kondisi fisik, kamu juga bisa curhat ke orang yang kamu percaya. Bila perlu, kamu bisa menemui ahli kejiwaan seperti psikolog untuk mendapat penanganan yang tepat.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Bisa Sembuhkan Patah Hati, Anti Galau-Galau Club!

2. Patah hati menyebabkan tekanan psikis

pixabay.com/Counselling

Melansir Vice, patah hati juga memberikan tekanan pada fisik dan psikis seseorang. Hal ini disampaikan oleh Gert ter Horst, profesor neurobiologi dan sekaligus direktur Neuroimaging Center di Universitas Groningen, Belanda.

“Jadi, semua respons yang timbul akibat stres itu akan tampak setelah seseorang patah hati. Pikiran, detak jantung lebih cepat, dan tingkat kortisol serta adrenalin seseorang akan meningkat,” ujar Horst kepada Vice.

Dirinya juga menambahkan bahwa hal tersebut akan membuat seseorang jadi susah tidur, bahkan menolak makanan padahal perut keroncongan.
 
Saat patah hati, tubuh seseorang akan masuk ke dalam mode bertahan hidup. Karenanya, aktivitas makan menjadi perhatian sekunder bagi orang-orang yang sedang patah hati.

Konstriksi dan relaksasi otot perut dan usus menjadi lebih sedikit, yang mana ini berakibat pada melambatnya pencernaan makanan.

Selain repons fisik terhadap stres, emosi yang dirasakan pun jadi "liar". Sedih, merasa tertekan, atau marah berdampak langsung pada nafsu makan cara kamu merasakan rasa makanan.

"Area otak yang bertanggung jawab atas emosi dan rasa sakit emosional juga [mengatur] cara kita makan, kebutuhan kita akan makanan, dan apa yang kita rasakan", jelas Horst. "Area yang menangani fungsi ini berdekatan, dan dapat saling memengaruhi," lanjutnya.

Kalau kamu tiba-tiba tak mau menyentuh makanan favoritmu setelah ditinggal pergi atau dikhianati kekasih, kurang lebih penyebabnya adalah kondisi di atas.

3. Reaksi tubuh saat patah hati

pixabay.com/stevepb

Mengutip YourTango, dijelaskan bahwa perpisahan tak cuma dapat menimbulkan luka emosional, tetapi juga akan terasa menyakitkan bagi tubuh. Ini karena stres akibat patah hati menyebabkan penurunan reseptor opioid endogen dalam otak, yang membuat tubuh terasa tak nyaman dan nyeri fisik.

Itulah alasan kenapa kamu bisa mengalami sakit perut atau dada terasa sesak saat sedih. Keluhan pada fisik ini pada umumnya akan menyebabkan penurunan nafsu makan.

4. Patah hati memunculkan pola makan yang tidak sehat

unsplash.com/Charisse Kenion

Saat patah hati, kebanyakan orang akan mencari comfort foodComfort food adalah makanan yang memberikan penghiburan atau perasaan nyaman. Makanannya sendiri berhubungan dengan sajian di masa kecil atau punya nilai sentimental, yang biasanya tinggi gula atau karbohidrat. Misalnya kue manis, cokelat, cake, cupcake, dan sebagainya. Sementara, sebagian lainnya justru tak berselera menyentuh makan apa pun.

Marina mengatakan, ketika sakit hati, tubuh pun akan merasa demikian.

"Tubuh hanya bisa berada dalam dua kondisi: baik kondisi memperbaiki diri (repair) atau istirahat (repose). Jika patah hati memengaruhi secara negatif, maka tubuh akan berada dalam kondisi memperbaiki diri. Bila terjadi terus-menerus, nafsu makan akan terdampak karena tubuh keadaan tubuh yang terus bekerja," jelasnya.

Selain itu, Horst juga mengatakan bahwa kebanyakan orang mengonsumsi makanan tinggi lemak saat nafsu makannya kembali. Misalnya banyak makan piza, burger, atau jenis junk food lainnya. Ini karena tubuh ngidam makanan tinggi kalori.

"Karena tubuh dalam kondisi stres, kamu butuh kalori lebih banyak. Itulah alasan kenapa lebih mudah memilih junk food ketimbang makanan sehat," ujar Horst.

Baca Juga: Bikin Patah Hati, Kenali Fenomena 'Ghosting' dari Perspektif Kesehatan

Verified Writer

Rizky Kusumo

Sedang menjajaki karir sebagai penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya