TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan yang Aman Dikonsumsi saat Kemoterapi, Enak dan Bernutrisi

Penting untuk menyeimbangkan efek samping kemoterapi #IDNTimesHealth

ilustrasi kemoterapi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Menurut data InfoDatin Kementrian Kesehatan Indonesia, jumlah penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Data hasil Risketidas tahun 2013 dan tahun 2018 menampilkan adanya peningkatan prevelansi kanker dari 1,4% menjadi 1,49%. 

Cara paling umum yang dilakukan untuk mengobati kanker adalah dengan metode kemoterapi. Menurut laman Mayo Clinic, kemoterapi merupakan perawatan obat yang memakai bahan kimia kuat untuk memerangi sel-sel kanker yang tumbuh cepat di tubuh.

Meski begitu, masih ada efek samping kemoterapi yang harus diwaspadai. Dilansir Cancer, efek samping kemoterapi antara lain adalah kehilangan nafsu makan, kelelahan, mudah berdarah dan memar, rambut rontok,  infeksi, anemia, sembelit, mual dan muntah, diare, mati rasa, nyeri, dan masih banyak lagi. 

Efek samping itu terjadi karena sel kanker dan kemo terapi bertarung cepat di dalam tubuh. Karena obat-obatan kemo cepat menyebar ke seluruh tubuh, mereka bisa mempengaruhi sel-sel yang sehat dan normal ikut rusak dengan cepat.  Oleh sebab itu, tubuh perlu mengonsumsi makananan bernutrisi tinggi untuk menyeimbangkan perawatan kanker.

Menurut laporan ilmiah berjudul Oncology, Williston Park, N.Y. tahun 2010, terdapat beberapa makanan yang rasanya enak di perut, ringan, serta padat akan nutrisi. Inilah makanan bernutrisi yang baik dimakan saat dan sesudah kemoterapi tersebut. 

1. Telur

ilustrasi telur rebus (unsplash.com/Anton Nikolov)

Kelelahan adalah hal yang wajar dialami pasca perawatan kemoterapi. Nah, supaya tubuh bisa kembali segar, ada baiknya pasien segera mengonsumsi telur.

Sebagai sumber protein dan lemak sehat, telur dapat mengisi kembali energi serta menjaga massa otot yang sangat dibutuhkan selama kemoterapi. Dilansir Healthline, telur sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan benar-benar matang untuk mencegah keracunan makanan. Telur rebus dengan kuning telur yang menebal dan putih telur yang mengeras jadi pilihan yang tepat untuk pasien yang menjalani kemoterapi.

Baca Juga: Salah Satu Kanker Paling Mematikan, Ini 5 Fakta Kanker Pankreas

2. Kacang almond atau mete

ilustrasi kacang almond (unsplash.com/Nacho Fernández)

Kacang-kacangan seperti almond atau kacang mete terbilang mudah dibawa untuk camilan. Almond dan mete mengandung lemak sehat, protein, vitamin, serta mineral yang tinggi. Selain itu, kandungan mangan dan tembaga pada almond juga mendukung kebutuhan nutrisi pasien dengan perawatan kemoterapi.  

Menurut jurnal ilmiah International Journal of Molecular Sciences tahun 2011, mineral mangan membentuk dismutase superoksida yang menjadi antioksidan terkuat dalam melawan radikal bebas seperti sel kanker yang merusak sel tubuh.

Almond bisa dimakan langsung atau disajikan sebagai topping pada oatmeal dan sereal. Untuk pasien yang mengalami sariawan, almond bisa digantikan dengan mentega kacang.

3. Biskuit asin dan roti gandum utuh

ilustrasi biskuit (pexels.com/Anna Pyshniuk)

Kemoterapi sering kali membuat pasien mengalami diare atau mual. Kalau begini, ada baiknya mengonsumsi roti gandum utuh atau biskuit asin. 

Menurut Oncologist Journal tahun 2012, roti dan biskuit asin dapat mengembalikan natrium yang hilang akibat diare atau muntah. Makanlah biskuit sebagai camilan. kombinasikan dengan kacang, keju ricotta, atau alpukat yang dihancurkan jika ingin lebih bernutrisi dan enak.  

4. Alpukat

ilustrasi hidangan dari alpukat (pexels.com/Trang Doan)

Kandungan nutrisi dan kalori yang tinggi bikin alpukat cocok digunakan untuk memancing nafsu makan. Menurut ulasan ilmiah Critical Reviews in Food Sciences and Nutrition 2013, setengah buah alpukat mengandung nutrisi yang tinggi dan lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Selain itu, alpukat juga memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat yang tinggi ini berfungsi untuk melancarkan pencernaan sekaligus menjadi makanan pada bakteri di usus.

Baca Juga: Cara Mencegah Kanker Serviks, Kanker Berbahaya Kedua di Indonesia

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya