TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siap Menikah? Ini 5 Persiapan Kesehatan Pranikah yang Mesti Dicek

Calon pengantin harus tahu kondisi kesehatan masing-masing

Ilustrasi Pernikahan (IDN Times/Arief Rahmat)

Ada banyak hal yang perlu disiapkan oleh para calon pengantin. Bukan cuma soal finansial, tetapi pasangan juga harus tahu kondisi kesehatan masing-masing sebelum melangsungkan pernikahan.

Mengutip buku saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon Pengantin yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, dr. Hj. Dini Silvia, MM, dalam diskusi online Pre Marriage Health Talk yang digagas oleh Komunitas Muslimah Teman Tumbuh, mengatakan bahwa setidaknya ada lima persiapan kesehatan pranikah yang perlu dipahami oleh calon pengantin.

Apa saja? Simak baca terus penjelasannya di bawah ini.

1. Persiapan fisik

Ilustrasi Menikah (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelum menikah, hendaknya para calon pengantin menjalani pemeriksaan kesehatan yang meliputi:

  • Pemeriksaan tanda-tanda vital, yakni suhu, nadi, frekuensi napas, dan tekanan darah.
  • Pemeriksaan status gizi, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan tanda-tanda anemia.
  • Pemeriksaan darah rutin, yakni Hb, golongan darah, dan resus.
  • Pemeriksaan urine rutin.
  • Pemeriksaan lain atas indikasi seperti gula darah, penyakit menular seksual (PMS), HIV, malaria, talasemia, hepatitis B, tes TORCH (toksoplasmosis, rubela, cytomegalovirus, herpes), dan lain sebagainya.

Baca Juga: 10 Makanan Bergizi untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Tubuh Setiap Hari

2. Persiapan gizi  

Ilustrasi Keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Status gizi calon pengantin perempuan sangat perlu diperhatikan, salah satunya adalah untuk mempersiapkan kehamilan. Status gizi ini dapat ditentukan dari pengukuran indeks massa tubuh (IMT).

IMT merupakan proporsi standar berat badan terhadap tinggi badan. Jika IMT <17,0, maka calon pengantin bisa dikatakan sangat kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau kurang energi kronis (KEK) tingkat berat.

Sementara itu, jika IMT 17-18,5 maka calon pengantin tersebut termasuk kategori kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK tingkat ringan.

Untuk calon pengantin wanita, diperlukan tambahan pengukuran lingkar lengan atas, yang bertujuan untuk mengetahui adanya risiko KEK. Ambang batas lingkar lengan atas pada perempuan usia subur dengan KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Bila kurang dari angka tersebut, artinya ia mengalami KEK.

Solusinya adalah calon pengantin dianjurkan untuk melakukan berbagai persiapan gizi sebelum memasuki jenjang pernikahan, yakni sebagai berikut:

  • Menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang konsumsi gizi seimbang.
  • Setiap calon pengantin perempuan dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah yang mengandung zat besi dan asam folat seminggu sekali.
  • Bagi calon pengantin perempuan yang mengalami KEK dan anemia, perlu ditentukan penyebabnya dan mendapatkan penanganan sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
  • Untuk mendapatkan asupan gizi seimbang, dianjurkan untuk mengonsumsi lima kelompok pangan yang berbeda setiap hari atau setiap kali makan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah, dan minuman).
  • Biasakan minum air putih setidaknya 8 gelas per hari.
  • Hindari minum teh atau kopi setelah makan.
  • Batasi konsumsi garam, gula, dan lemak atau minyak.

3. Imunisasi tetanus  

Ilustrasi Menyuntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Persiapan ketiga yang perlu dilakukan oleh calon pengantin wanita adalah imunisasi tetanus dan difteri (Td). Ini adalah imunisasi untuk perempuan usia subur, termasuk ibu hamil dan calon pengantin, yang merupakan lanjutan yang terdiri dari imunisasi terhadap penyakit tetanus dan difteri.

Ini langkah penting agar perempuan yang ingin menikah memiliki kekebalan, sehingga apabila memasuki masa kehamilan dan melahirkan, sang ibu dan bayi akan terlindungi dari penyakit tetanus.

Setiap perempuan usia subur, yaitu 15-49 tahun, diharapkan sudah mendapatkan lima kali imunisasi tetanus lengkap (T5).

4. Menjaga kesehatan organ reproduksi  

Ilustrasi Hamil (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelum menikah, setiap calon pengantin harus menjaga kesehatan reproduksi supaya bisa berfungsi dengan baik. Berikut adalah tips menjaganya:

  • Sebaiknya ganti celana dalam minimal 2 kali sehari.
  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
  • Bersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang dengan menggunakan air bersih dan keringkan menggunakan handuk atau tisu.
  • Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembap, atau bau khusus perempuan.
  • Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembersih vagina.
  • Tidak boleh memakai pembalut tipis (pantyliner) terlalu lama.
  • Rutin periksa ke dokter jika sering mengalami keputihan, berbau, dan berwarna.
  • Bagi laki-laki dianjurkan untuk sunat terlebih dahulu.

Baca Juga: 10 Kesalahan Umum Merawat Vagina, Bisa Membahayakan Kesehatan Miss V

Verified Writer

Santi Rizki

Aku tak pernah berhenti!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya