TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Menggosok Gigi, Segera Ubah!

Salah satunya langsung berkumur setelah selesai gosok gigi

ilustrasi menyikat gigi (pixabay.com/slavoljubovski)

Menggosok gigi sebenarnya kegiatan yang biasa dilakukan sejak kecil dan setiap hari. Meskipun ini hal yang rutin dilakukan, tetapi tak sedikit yang melakukan kesalahan dalam menyikat gigi.

Maka jangan heran banyak orang yang mengalami masalah gigi seperti gigi berlubang dan karang gigi. Supaya tak keliru, hindari kesalahan yang sering dilakukan saat menggosok gigi berikut ini. 

1. Lupa mengganti sikat gigi secara teratur

ilustrasi sikat gigi (pixabay.com/Hans)

Dilansir Health Digest, tak sedikit yang menggunakan satu sikat gigi dalam waktu terlalu lama. Tidak mengganti sikat gigi secara teratur juga bisa memberi dampak yang kurang baik.

Jika terlalu lama tak diganti maka bulu sikat akan aus dan banyak kotoran yang menumpuk. Seiring waktu, bulu sikat gigi bisa menjadi pipih dan tidak efektif saat membersihkan gigi.

Kita disarankan untuk mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan, atau bila bulu sikat terlihat sudah rusak.

Baca Juga: Kenali 7 Kebiasaan Buruk Penyebab Menumpuknya Karang Gigi

2. Menggosok gigi segera setelah sarapan

ilustrasi sarapan di tempat tidur (pixabay.com/StockSnap)

Gosok gigi ternyata tidak perlu dilakukan langsung setelah sarapan. Meskipun ini masuk akal karena dapat menghilangkan bakteri dan sisa makanan, tetapi yang lebih disarankan adalah menggosok gigi sebelum sarapan.

Kenapa? Saat kita bangun pada pagi hari, bakteri di mulut sudah berkembang biak. Untuk menghilangkannya, gosok gigilah sebelum makan pagi. Fluorida dalam pasta gigi juga bisa membantu melindungi gigi dari makanan.

Selain itu, dilansir Healthline, makanan sarapan juga termasuk yang paling asam, misalnya jus jeruk. Ini bisa membuat bulu sikat membawa asam jauh ke dalam email. Oleh karena itu, American Dental Association (ADA) menyarankan untuk menunggu selama 1 jam setelah makan untuk menyikat gigi. Bila merasa tak nyaman menunggu selama itu, kamu bisa mengunyah permen karet tanpa gula.

3. Hanya menggosok gigi sehari sekali

menyikat gigi (pexels.com/cottonbro)

Menggosok gigi sekali sehari bukanlah hal yang tepat. ADA merekomendasikan untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, yaitu sebelum sarapan dan sebelum tidur untuk mencegah penumpukan bakteri.

Sepanjang hari—dan malam—lapisan lengket yang disebut plak menempel di gigi dan di sepanjang garis gusi. Makan makanan manis dapat menyebabkan plak menyerang enamel gigi, dan itulah penyebab gigi berlubang.

Bila plak dibiarkan dalam waktu lama, penumpukan tersebut lama-lama bisa mengeras dan membentuk karang gigi. Karang gigi diketahui dapat menyebabkan penyakit gusi. Jadi, untuk mencegah bolak-balik ke dokter gigi karena masalah pada gigi dan gusi, sikat gigilah setidaknya dua kali sehari.

4. Menggosok gigi terlalu cepat

ilustrasi menggosok gigi (freepik.com/wayhomestudio)

Banyak yang menyikat gigi terlalu cepat karena merasa tak punya banyak waktu, sudah terbiasa, atau memang tak nyaman sikat gigi berlama-lama. Seperti halnya mencuci tangan, ada durasi yang disarankan untuk menjaga gigi tetap bersih, yaitu 2 menit.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Dental Hygiene tahun 2012, ditemukan bahwa orang-orang yang menyikat gigi selama 2 menit menghilangkan jumlah plak dua kali lipat daripada mereka yang menyikat gigi lebih cepat.

Selain itu, fokus membersihkan gigi selama 2 menit juga dapat membantu memastikan tidak ada area gigi yang ketinggalan untuk dibersihkan. Maka dari itu, yuk, mulai biasakan untuk menggosok gigi selama 2 menit! 

5. Menggosok dengan arah bolak-balik seperti menggergaji

ilustrasi menyikat gigi (freepik.com/gpointstudio)

Gerakan menyikat gigi yang keliru, yaitu dengan arah bolak balik, baik itu ke atas dan ke bawah, dari sisi ke sisi seperti menggergaji, malah bisa menyebabkan gusi surut dan mengekspos akar gigi, sehingga menjadikannya sensitif.

Gigi malah bisa rusak dan gusi bisa robek karena gerakan yang keliru. Untuk menghindarinya, miringkan sikat gigi sekitar 45 derajat dan gosok perlahan dengan gerakan pendek. Gerakan naik turun hanya dapat digunakan untuk membersihkan gigi bagian belakang. Sikat dengan lembut, ya.

6. Berkumur setelah menggosok gigi

ilustrasi berkumur dengan air (bathroomcity.co.uk)

Coba, siapa yang langsung berkumur dengan air setelah menyikat gigi? Banyak, nih, yang melakukannya.

Perlu diketahui bahwa berkumur dengan air setelah menggosok gigi ternyata merupakan sebuah kesalahan. Ini karena kamu akan langsung membilas fluorida dari mulut, yang mana ini merupakan bahan terpenting dalam pasta gigi.

Fluorida sangat membantu kesehatan gigi dan mulut dengan cara memperkuat enamel gigi, membuatnya lebih tahan terhadap kerusakan gigi, serta mengurangi jumlah asam yang diproduksi bakteri pada gigi.

7. Menyimpan sikat gigi dengan cara yang salah

ilustrasi wadah penyimpan sikat gigi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dilansir Mouth Healthy, setelah selesai menggosok gigi, letakkan sikat gigi dalam posisi tegak dan biarkan mengering oleh udara di sekitarnya. Hindari menyimpannya di dalam wadah tertutup, karena kuman memiliki peluang besar untuk tumbuh. Selain itu, hindari juga memasang penutup sikat setelah menggunakan sikat gigi.

Faktanya, sebagian besar bakteri yang ditemukan di bulu sikat mati seketika oleh udara terbuka, dilansir Insider.

Baca Juga: 12 Cara Memutihkan Gigi dengan Mudah dan Alami, Tanpa Perlu Bleaching

Verified Writer

Senja Nilasari

freelance writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya