TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tinggi Antioksidan, Dapatkan 7 Manfaat Ini Bila Rutin Minum White Tea

Rasanya lembut dan segar, banyak manfaatnya pula!

unsplash.com/五玄土 ORIENTO

Seperti halnya teh hitam dan teh hijau, white tea atau teh putih juga berasal dari tumbuhan Camellia sinensis. Namun, proses pembuatannya berbeda, sehingga aroma dan rasanya pun tidak sama. Bagaimana dengan manfaatnya bagi kesehatan?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu diketahui bahwa teh putih berasal dari daun dan kuncup Camellia sinensis yang dipanen lebih awal, tepat sebelum kuncupnya benar-benar terbuka dan masih tertutup oleh rambut putih halus.

Antara teh hitam dan teh hijau, teh putih termasuk jenis teh yang pemrosesannya lebih sedikit. Itulah yang membuat teh putih lebih banyak mengandung antioksidan.

Selain itu, kandungan kafeinnya pun lebih rendah ketimbang teh hijau dan teh hitam. Dari segi rasa, rasa teh putih lebih ringan (mild), sehingga teh ini bisa jadi alternatif bagi orang-orang yang tidak menyukai rasa teh yang kuat.

Penasaran dengan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh teh putih? Simak ulasannya berikut ini, ya!

1. White tea membantu meningkatkan fokus

pixabay.com/Miloslav Hamřík

Teh putih mengandung banyak senyawa amino acid l-theanin, yang mana senyawa ini juga banyak terdapat di teh hijau. Senyawa tersebut dipercaya dapat menenangkan dan meningkatkan fokus.

Suatu penelitian berskala kecil yang dimuat di International Journal of Development Research menunjukkan bahwa minum teh putih sebanyak 20 mg bisa membantu meningkatkan fokus dan performa partisipan yang menghadapi ujian. Meski demikian, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikannya.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa teh putih memiliki senyawa polifenol catechin yang sedikit lebih banyak daripada teh hijau. Ini merupakan senyawa polifenol yang khas ditemukan dalam teh, yang berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi.

Seperti yang kita ketahui, antioksidan berperan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh senyawa radikal bebas. Jika kadar radikal bebas terlampau tinggi dalam tubuh, itu bisa menimbulkan banyak masalah bagi tubuh.

Senyawa catechin juga diduga berpotensi untuk menghambat penyakit neurodegeneratif.

Baca Juga: 5 Ragam Khasiat Teh Chamomile bagi KesehatanTubuh, Wajib Dicoba!

2. Dapat membantu menurunkan risiko resistansi insulin

pexels.com/PhotoMIX Company

Teh putih memiliki manfaat untuk menurunkan risiko diabetes dan resistansi insulin, termasuk white tea. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang berperan untuk membantu mengatur gula darah dalam tubuh.

Orang-orang dengan resistansi insulin memiliki gangguan sensitivitas insulin, sehingga pengaturan gula darah di dalam tubuh tidak normal dan menyebabkan kadarnya dalam tubuh tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme.

Senyawa catechin yang terkandung dalam teh putih, seperti epigallocatechin gallate (EGCG) dan senyawa polifenol lainnya, diduga dapat membantu menurunkan risiko resistansi insulin.

Melansir Healthline, suatu penelitian dengan hewan uji menyatakan bahwa polifenol dan EGCG dalam teh putih diduga dapat membantu meningkatkan aktivitas insulin dan mencegah terjadinya kenaikan kadar gula darah.

Suatu tinjauan dari 17 penelitian yang melibatkan lebih dari 1.100 partisipan menunjukkan bahwa polifenol dalam teh dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap manusia.

3. Membantu melindungi tulang dari osteoporosis

unsplash.com/Owen Beard on Unsplash

Osteoporosis adalah kondisi tulang menjadi keropos dan berlubang. Beberapa faktor penyebab osteoporosis adalah radikal bebas dan inflamasi kronis. Kedua faktor tersebut menekan sel yang membantu pertumbuhan tulang dan mendorong pembentukan sel-sel yang merusak tulang.

Senyawa catechin dalam teh putih dipercaya dapat mengurangi risiko tersebut dengan menekan pertumbuhan sel yang dapat merusak tulang. Selain itu, teh putih juga mengandung mangan, yang dapat mendukung kesehatan tulang dan menurunkan risiko osteoporosis.

4. Menurunkan risiko penyakit jantung

unsplash.com/jesse orrico

Polifenol dalam teh putih dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan beberapa cara. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polifenol dapat membuat pembuluh darah relaks dan meningkatkan sistem imun.

Suatu penelitian dalam jurnal Enviromental Health and Preventive Medicines menyatakan bahwa polifenol dapat mencegah kolesterol jahat (LDL) teroksidasi, yang mana hal itu adalah salah satu faktor terjadinya penyakit jantung.

Sebuah tinjauan dari 5 penelitian yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa minum teh 3 kali sehari dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebanyak 21 persen.

Meski teh punya bisa membantu mendukung kesehatan jantung, tetapi akan lebih baik jika kamu memperbaiki pola makan dan menjalankan gaya hidup sehat, seperti memperbanyak konsumsi sayur dan buah, olahraga rutin, dan istirahat cukup.

5. Melindungi gigi dari serangan bakteri

unsplash.com/Rafael Rocha

Fluoride, tannin, dan catechin yang terkandung dalam teh hijau dapat membantu menguatkan gigi dan melindungi gigi dari bakteri.

Fluoride dapat membantu mencegah gigi berlubang dengan membentuk permukaan yang tahan asam, yang dihasilkan oleh bakteri dan gula.

Tannin, senyawa polifenol lain dalam teh putih, bersinergi dengan fluoride untuk mencegah plak gigi yang disebabkan oleh bakteri. Senyawa catechin menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap bakteri plak.

6. Membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson

pexels.com/Anna Shvets

Adanya kandungan EGCG dapat membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Penelitian dengan test-tube dan hewan uji menunjukkan bahwa EGCG dapat menekan radikal bebas, menurunkan inflamasi, dan menurunkan risiko lain yang dapat menyebabkan kedua penyakit tersebut.

Beberapa penelitian dengan test-tube lainnya juga menunjukkan bahwa EGCG dapat mencegah terjadinya protein menggumpal dan terlipat secara tidak tepat, yang mana ini dapat mendorong terjadinya inflamasi yang menyebabkan kerusakan saraf otak.

Melansir Healthline, sebuah analisis dari 8 penelitian dengan 5.600 partisipan menunjukkan, orang yang meminum teh memiliki risiko penyakit Parkinson 15 persen lebih rendah daripada orang yang tidak minum teh.

Analisis lain dari 26 penelitian pada lebih dari 52.500 partisipan menunjukkan bahwa minum teh setiap hari dikaitkan dengan risiko gangguan otak 35 persen lebih rendah, seperti penyakit Alzheimer.

Baca Juga: 6 Manfaat Teh Pu-erh, dari Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker!

Verified Writer

Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya