Jangan Percaya! 5 Mitos Tentang Kemoterapi yang Selama Ini Salah
Kemoterapi tidak seseram yang kamu kira kok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker merupakan penyakit yang sangat menakutkan bagi kita semua. Dokter akan menyarankan kepada penderita kanker untuk melakukan kemoterapi sebagai proses pengobatan. Kemoterapi dilakukan dengan cara memberikan zat kimia terhadap sel-sel kanker. Tujuan adalah untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker pada tubuh. Proses kemoterapi memakan waktu cukup lama, yaitu antara 4-6 bulan lamanya.
Tetapi sebagian orang menganggap kalau proses kemoterapi begitu menakutkan. Mereka menganggap kalau kemoterapi memiliki efek samping yang sangat berbahaya. Sehingga terdapat mitos-mitos mengenai kemoterapi yang sudah banyak dipercaya oleh masyarakat. Berikut merupakan mitos mengenai kemoterapi yang selama ini salah. Simak ulasannya supaya kamu tidak salah paham lagi.
1. Rambut pasien akan mengalami kebotakan
Salah satu mitos yang dipercaya oleh banyak orang mengenai kemoterapi ialah kemoterapi dapat menyebabkan kebotakan. Padahal penderita kanker yang menjalani kemoterapi tidak akan mengalami kebotakan secara langsung.
Rontok atau tidaknya rambut penderita kanker dipengaruhi oleh zat kimia tertentu untuk mengatasi kanker dan respon tubuh terhadap zat kimia tersebut. Kemudian, stadium kanker atau obat kemoterapi yang digunakan tidak akan mempengaruhi kebotakan akibat kemoterapi.
Baca Juga: 5 Mitos Tentang Kanker Payudara Ini Sebaiknya Tidak Kamu Percaya
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Fakta Kanker Kandung Kemih, Laki-laki Lebih Beresiko!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.