11 Antihistamin Alami untuk Membantu Meredakan Alergi

- Gejala alergi, misalnya rinitis alergi, umumnya bisa diatasi dengan obat. Namun, obat alergi bisa menyebabkan efek samping yang tidak disukai.
- Ada beberapa cara alami yang bisa kamu coba untuk meredakan alergi, misalnya dengan vitamin C, berberine, probiotik, dan spirulina.
Alergi bisa menjadi sebuah tantangan bagi mereka yang mengalaminya. Gejalanya seperti bersin, mata gatal, hidung tersumbat, dan tekanan pada sinus.
Gejala alergi, misalnya rinitis alergi, umumnya bisa diatasi dengan obat. Namun, obat alergi bisa menyebabkan efek samping yang tidak disukai.
Ada beberapa cara alami yang bisa kamu coba untuk meredakan alergi. Cek daftarnya di bawah ini.
1. Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin larut air yang ditemukan dalam makanan nabati seperti jeruk, sayuran berdaun hijau, dan beri. Vitamin ini memiliki beberapa fungsi, seperti membantu menyembuhkan luka dan mengatasi infeksi.
Penelitian tahun 2023 menemukan, vitamin C membantu memperbaiki gejala rinitis alergi, seperti bersin dan gatal-gatal. Ini juga didukung penelitian lain, yang menyebut sifat antioksidan kuat vitamin C sebagai penangkal potensial terhadap stres oksidatif yang memainkan peran penting dalam alergi.
Para peneliti mengamati bahwa vitamin C intravena dosis tinggi juga dapat mengurangi gejala alergi. Mereka juga melaporkan bahwa kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan alergi.
Suplemen vitamin C banyak tersedia di pasaran. Dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin C jika kamu terbukti kekurangan vitamin C atau tidak mampu mendapatkan cukup vitamin C melalui makanan.
2. Probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat membantu menjaga atau meningkatkan tingkat bakteri baik usus. Mereka dapat ditemukan di beberapa sumber makanan, seperti sauerkraut, yoghurt, tempe, dan kombucha.
Menurut studi, probiotik dapat membantu mengurangi dan mencegah gejala alergi. Disebutkan juga bahwa probiotik dapat membantu mengurangi gejala asma dan dermatitis atopik.
Jika sering mengalami gejala rinitis alergi, tidak ada salahnya untuk menambahkan asupan probiotik dalam pola makan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya tanyakan kepada dokter.
3. Jelatang

Jelatang merupakan tanaman berbunga yang berasal dari Asia dan Afrika Utara bagian barat. Ini juga bisa menjadi antihistamin alami. Sebuah studi 2009 menemukan bahwa jelatang dapat mengurangi gejala alergi.
Herbal ini sudah berabad-abad digunakan baik secara topikal maupun secara oral untuk mengobati berbagai kondisi. Beberapa praktisi naturopati menggembar-gemborkan efeknya sebagai antihistamin. Meski demikian, studi tahun 2017 menemukan bahwa jelatang memiliki efek yang mirip dengan pil plasebo.
Para peneliti mencatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami apakah tanaman tersebut efektif untuk alergi.
Kamu dapat membeli jelatang sebagai suplemen atau teh bubuk. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk sakit perut, retensi cairan, berkeringat, dan diare. Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
4. Kuersetin
Kuersetin adalah antioksidan yang ditemukan secara alami dalam bawang bombai, apel, jeruk bali, okra, dan produk lainnya.
Penelitian tahun 2020 melaporkan, kuersetin memiliki sifat anti alergi dan antihistamin. Namun, bukti efektivitasnya beragam sehingga tidak cukup bukti untuk menunjukkan bahwa kuersetin dapat meredakan gejala rinitis alergi.
Kuersetin secara alami terdapat dalam banyak makanan dan herbal, seperti:
- Apel.
- Buah beri.
- Teh hitam.
- Brokoli.
- Teh soba.
- Anggur.
- Ginkgo biloba.
- Teh hijau.
Namun, mengonsumsinya dalam bentuk suplemen akan lebih baik dalam mengatasi gejala alergi dibanding mendapatkannya dari makanan. Ini karena kadar flavonoid dari makanan jauh lebih rendah.
Kuersetin umumnya aman bagi kebanyakan orang, walaupun beberapa orang dapat mengalami sakit kepala dan kesemutan sebagai efek samping. Mengonsumsinya dalam dosis tinggi, terutama dalam jangka panjang, berpotensi merusak ginjal.
5. Bromelain

Bromelain adalah senyawa yang paling umum ditemukan pada nanas, tetapi kamu juga bisa menemukannya dalam bentuk suplemen. Ini dikenal efektif dalam mengobati gangguan pernapasan dan peradangan yang berhubungan dengan alergi.
Analisis tahun 2023 menemukan, bromelain mungkin efektif melawan sinusitis, sejenis peradangan pada saluran hidung yang disebabkan oleh alergi atau pilek.
Para ahli merekomendasikan mendapatkan bromelain dengan mengonsumsi nanas daripada suplemen.
6. Kayu manis
Beberapa orang menggunakan ekstrak kulit pohon Cinnamomum zeylanicum—yang nama lainnya termasuk kayu manis Ceylon dan kayu manis asli—sebagai antihistamin alami.
Kayu manis memiliki sejarah panjang digunakan dalam pengobatan tradisional China, India, Mesir, dan Eropa untuk mengobati penyakit autoimun dan pilek. Hal ini menunjukkan bahwa obat ini mungkin memiliki efek menguntungkan pada peradangan dan iritasi hidung.
Menurut uji coba pada tikus tahun 2021, ekstrak kayu manis mungkin memiliki sifat antihistamin yang efektif meredakan peradangan hidung.
7. Butterbur

Butterbur merupakan ekstrak tumbuhan dari semak yang tumbuh di Asia, Eropa, dan beberapa bagian Amerika Utara.
Studi tahun 2012 menunjukkan bahwa tanaman ini mungkin efektif dalam mengurangi intensitas dan frekuensi serangan migrain.
Selain itu, tanaman ini juga dapat membantu dalam mengobati alergi hidung. Sebuah penelitian tahun 2023 menemukan bahwa butterbur adalah pilihan pengobatan alami yang aman dan efektif bagi penderita rinitis alergi musiman.
Konsumsilah butterbur dengan hati-hati karena dapat menyebabkan reaksi alergi pada mereka yang sensitif terhadap ragweed, krisan, marigold, dan aster.
Selain itu, ekstrak butterbur mentah mengandung senyawa tertentu yang disebut alkaloid yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan kanker. Namun, ada juga ekstrak butterbur yang tidak mengandung zat ini. Akan tetapi, belum ada penelitian yang meneliti efek jangka panjang dari penggunaan produk ini. Jadi, berkonsultasilah dulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
8. Ekstrak lada hitam
Ekstrak lada hitam adalah obat tradisional lain yang telah digunakan banyak orang untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan bakteri, diabetes, dan peradangan.
Sebuah penelitian pada tikus menemukan bahwa ekstrak lada hitam berdampak positif pada gejala alergi pada hidung dengan mengurangi peradangan. Namun, perlu penelitian lebih lanjut tentang kemanjuran ekstrak lada hitam sebagai pengobatan alergi pada manusia.
9. Berberine
Berberine adalah ekstrak dari buah barberry dan telah menjadi obat populer di China karena khasiatnya yang diduga sebagai antibakteri, gastrointestinal, antijamur, dan antiradang.
Meskipun belum ada cukup penelitian pada manusia untuk membuktikan hal ini, tetapi penelitian pada tikus telah menemukan bahwa berberine menunjukkan efek antiradang pada rinitis alergi.
10. Spirulina

Spirulina adalah jenis alga yang dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau bubuk. Beberapa penelitian menunjukkan efek antihistamin dari spirulina.
Misalnya, sebuah penelitian tahun 2020 yang membandingkan spirulina dengan antihistamin cetirizine pada 53 pasien dengan rinitis alergi menemukan bahwa spirulina lebih efektif dalam memperbaiki gejala alergi. Namun, para peneliti mencatat bahwa untuk mendapatkan manfaat dari efek ini, kamu butuh dosis tinggi sekitar 2 gram spirulina dalam empat dosis harian.
11. Alternatif lain

Banyak produk atau praktik alternatif yang dapat membantu pengobatan alergi. Meskipun sebagian besar umumnya tidak memiliki bukti kuat untuk mendukungnya, tetapi ada dua yang diyakini dapat membantu:
- Akupunktur: Praktik ini melibatkan penggunaan jarum tipis untuk merangsang aliran energi (chi), merupakan salah satu terapi alternatif untuk pengobatan alergi.
- Irigasi hidung: Menuangkan air garam steril ke dalam saluran hidung dan membilasnya telah terbukti dapat meredakan gejala alergi hidung.
Pendekatan ini mungkin paling efektif bila dikombinasikan dengan pengobatan alergi lainnya, seperti obat antihistamin yang dijual bebas, seperti:
- Fexofenadine.
- Diphenhydramine.
- Chlorpheniramine.
- Loratadine.
- Brompheniramine.
- Clemastine.
- Cetirizine.
Jika antihistamin alami tidak membantu meredakan gejala alergi, atau gejala lebih sering muncul atau makin parah, bicarakan dengan dokter tentang antihistamin resep yang lebih kuat atau pengobatan lainnya.
Referensi
Healthline. Diakses pada Mei 2024. 6 Natural Antihistamines to Help with Allergies.
Ghalibaf, Mohammad Hossein Eshaghi, Farzaneh Kianian, dkk. “The effects of vitamin C on respiratory, allergic and immunological diseases: an experimental and clinical-based review.” Inflammopharmacology 31, no. 2 (27 February 2023): 653–72.
Lopez-Santamarina, Aroa, Esther Gonzalez Gonzalez, dkk. “Probiotics as a Possible Strategy for the Prevention and Treatment of Allergies. A Narrative Review.” Foods 10, no. 4 (March 25, 2021): 701.
Roschek, Bill, Ryan C. Fink, dkk. “Nettle extract (Urtica dioica) affects key receptors and enzymes associated with allergic rhinitis.” PTR. Phytotherapy Research/Phytotherapy Research 23, no. 7 (January 12, 2009): 920–26.
Bakhshaee M, Mohammad Pour AH, dkk. "Efficacy of Supportive Therapy of Allergic Rhinitis by Stinging Nettle (Urtica dioica) root extract: a Randomized, Double-Blind, Placebo- Controlled", Clinical Trial. Iran J Pharm Res. 2017 Winter;16(Suppl):112-118.
Holland, S., S.D. Silberstein, dkk. “Evidence-based guideline update: NSAIDs and other complementary treatments for episodic migraine prevention in adults: [RETIRED].” Neurology 78, no. 17 (April 24, 2012): 1346–53.
Medical News Today. Diakses pada Mei 2024. Top 8 natural antihistamines for allergies.
Verywell Health. Diakses pada Mei 2024. 6 Natural Antihistamines to Help With Allergies.