Untuk menghitung rate haert zone dapat menggunakan rumus karvonen:
([Denyut jantung maksimum – denyut jantung istirahat] x % intensitas) + denyut jantung istirahat = zona latihan.
1. Denyut jantung maksimum
Denyut jantung maksimal = 220 – usia
Untuk lebih detail, kamu bisa melakukan tes stres latihan untuk mengetahui dalam memompa dan mengalirkan darah, atau bisa dengan tes VO2 maks.
2. Denyut jantung istirahat
Denyut jantung istirahat adalah kebalikan dari denyut jantung maksimum, yakni jumlah detak jantung dalam satu menit ketika tubuh beristirahat. kamu bisa menggunakan monitor detak jantung, atau cukup meletakkan jari di pergelangan tangan dan menghitung jumlah denyut dalam satu menit di pagi hari.
3. Cadangan detak jantung
Cadangan detak jantung dihitung dengan mengurangi antara detak jantung maksimum dan detak jantung istirahat.
Denyut jantung maksimal – denyut jantung istirahat = cadangan denyut jantung.
4. Target detak jantung per zona
Terakhir, tinggal menemukan target detak jantung di setiap zona. Pertama, kalikan cadangan detak jantung dengan persentase detak jantung maksimal dari zona berikut ini.
Zona 1: 50% (0,5)
Zona 2: 60% (0,6)
Zona 3: 70% (0,7)
Zona 4: 80% (0,8)
Zona 5: 90% (0,9)
Kalau sudah, kamu bisa menambahkan kembali angka detak jantung istirahat. Hasil yang kamu temukan adalah target detak jantung untuk setiap zona.