Benarkah Tubuhmu Sepenuhnya Berubah Tiap 7 Tahun? Pahami Penjelasannya

Untuk memahami bagaimana kita bisa berubah, hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah memahami sel itu sendiri. Tubuh kita mampu menciptakan sel baru dengan beberapa cara: mitosis (proses pemisahan sel) dan sel baru dari sel induk. Untuk mengontrol pertumbuhan sel tersebut, tubuh secara spontan membunuh sel-sel tua karena jika tidak tubuhmu juga akan tumbuh tidak terkontrol.

Artikel curiosity.com menuliskan bahwa sel terbarukan setiap hari dan setiap sel memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Sebagai contoh sel di dalam perut diperbarui setiap dua hari, sedangkan sel kulit berganti setiap dua hingga tiga minggu. Ada pula umur sel yang sama tuanya dengan dirimu. Contohnya adalah sel otak. Sel otak tidak beregenerasi mengikuti umurmu dan sel di lensa matamu akan tetap seperti sepanjang hidupmu.

Rudolf Steiner, pencetus teori siklus tujuh tahun, mempercayai jika kamu sepenuhnya berubah setiap tujuh tahun. Fakta kesehatannya tidak demikian. Dengan adanya sel yang tidak pernah berubah sama sekali, itu mengindikasikan kalau ada bagian dari dirimu yang tidak berubah. Kamu tetap memiliki bagian kamu yang dahulu.

Howstuffworks.com turut membahas isu siklus tujuh tahun ini. Dalam artikelnya, mereka tidak menyangkal adanya pembaharuan sel tiap tujuh tahun berdasarkan penelitian Jonas Frisen.

Hanya saja jika terbilang tepat tujuh tahun, hal itu kurang pas karena faktanya sebagian besar sel tubuh digantikan sepenuhnya dalam kurun waktu tujuh hingga sepuluh tahun. Bahkan beberapa organ di antaranya jauh lebih cepat daripada waktu tersebut.

Ada satu artikel menarik dari dailymail.co.uk yang mencoba membongkar umur tiap organ yang kita miliki. Hasilnya berbeda-beda dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi, mulai dari umur responden hingga gaya hidupnya.

Sebagai contoh wanita berumur 43 tahun yang tidak merokok memiliki paru-paru yang diperkirakan berumur 55 tahun. Sedangkan pria yang berumur 61 tahun, tidak merokok dan juga berolahraga memiliki paru-paru berumur 63 tahun.

Scientificamerican.com menuliskan jika ada sebuah studi yang berhasil membantu seseorang yang mengalami gangguan mental dengan mengubah selnya. Teknik ini dipergunakan kepada penderita bipolar dan memang didapatkan adanya perbedaan hasil. Hal ini mengindikasikan bagaimana sel di tubuh kita sedikit banyak mempengaruhi keadaan mental kita.

Secara keseluruhan teori yang diajukan oleh Steiner tidaklah benar sepenuhnya karena tidak seluruh organ kita yang benar-benar berubah setiap tujuh tahun. Seberubah-berubahnya kamu, tetap ada sisimu yang berasal dari masa lalu. Jadi santai saja jika ada yang merasa kamu sepenuhnya berubah karena kenyataannya tidak demikian.

Bagaimana? Sudah jelas bukan mengenai teori perubahan tubuh yang terjadi setiap tujuh tahun? Berdasarkan hal ini, kamu berada di sisi mana? Yang mempercayai atau tidak percaya? Apapun pilihanmu selalu ingat untuk jaga kesehatan.