Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Vaksin Heksavalen?

Petugas kesehatan Puskesmas (tengah) memvaksinasi bayi peserta PBI BPJS Kesehatan di Semarang, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)
Petugas kesehatan Puskesmas (tengah) memvaksinasi bayi peserta PBI BPJS Kesehatan di Semarang, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)
Intinya sih...
  • Vaksin heksavalen adalah vaksin kombinasi yang memberikan perlindungan terhadap 6 penyakit dalam satu suntikan.
  • Bayi diberikan 3 dosis vaksin heksavalen pada usia 8 minggu, 12 minggu, dan 16 minggu sebagai bagian dari jadwal imunisasi rutin.
  • Sebagian besar bayi bisa mendapatkan vaksin heksavalen kecuali jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau pernah mengalami reaksi alergi serius terhadap vaksin sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada tahun-tahun pertama kehidupan, bayi menghadapi masa yang sangat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi. Karena itu, jadwal imunisasi dasar menjadi fondasi untuk melindungi mereka sejak dini. Seiring berkembangnya teknologi medis, kini tersedia vaksin kombinasi yang dirancang untuk memberi perlindungan lebih luas sekaligus membuat proses imunisasi menjadi lebih praktis bagi orang tua.

Salah satu inovasi yang makin banyak dibicarakan adalah vaksin heksavalen. Vaksin ini dijuluki “6-in-1” karena mampu memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit dalam satu suntikan. Dengan kehadirannya, kunjungan imunisasi bisa menjadi lebih efisien, sementara cakupan perlindungan tetap optimal.

Isi vaksin heksavalen

Vaksin heksavalen adalah bagian dari jadwal imunisasi rutin bayi. Vaksin ini sangat penting karena melindungi anak dari penyakit-penyakit yang bisa berakibat fatal atau menimbulkan komplikasi jangka panjang. Isinya:

  • Difteri: Infeksi serius yang bisa menyebabkan masalah pernapasan, kerusakan jantung, dan sistem saraf.
  • Hepatitis B: Infeksi hati yang dapat menjadi kronis dan meningkatkan risiko kanker hati.
  • Hib (Haemophilus influenzae type b): Bakteri yang dapat menyebabkan meningitis dan infeksi serius lainnya pada anak kecil.
  • Polio: Virus yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen.
  • Tetanus: Infeksi yang menyerang sistem saraf, menimbulkan kejang otot, dan bisa berakibat fatal.
  • Batuk rejan/pertusis: Infeksi pernapasan yang sangat menular, berbahaya terutama bagi bayi karena dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Kapan bayi mendapatkan vaksin heksavalen?

Seorang bayi saat menjalani imunisasi di Posyandu Rampai.
Seorang bayi saat menjalani imunisasi di Posyandu Rampai. (IDN Times/Dini Suciatingrum)

Bayi diberikan tiga dosis vaksin heksavalen sebagai bagian dari jadwal imunisasi. Vaksin ini diberikan pada usia:

  • 8 minggu
  • 12 minggu
  • 16 minggu

Jika anak melewatkan jadwal vaksinasi ini, segera konsultasikan dengan dokter.

Bayi yang tidak bisa diberikan vaksin heksavalen

Sebagian besar bayi bisa mendapatkan vaksin heksavalen. Mereka hanya tidak bisa menerima vaksin ini jika:

  • Pernah mengalami reaksi alergi serius (anafilaksis) terhadap dosis vaksin sebelumnya.
  • Pernah mengalami reaksi alergi serius terhadap kandungan vaksin (termasuk neomycin, polymyxin, formaldehida, atau polysorbate 80).

Jika anak memiliki kondisi yang memengaruhi otak, seperti epilepsi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum vaksin diberikan.

Jika anak sedang mengalami demam tinggi, tunggu hingga kondisinya membaik sebelum vaksinasi.

Jika anak sedang sakit namun tidak demam tinggi, periksa dengan dokter, perawat, atau petugas kesehatan apakah vaksin tetap bisa diberikan.

Potensi efek samping

ilustrasi bayi saat menjalani imunisasi di Posyandu.
ilustrasi bayi saat menjalani imunisasi di Posyandu. (IDN Times/Dini Suciatingrum)

Seperti semua obat, vaksin heksavalen dapat menimbulkan efek samping, meskipun tidak semua bayi mengalaminya.

Efek samping yang umum:

  • Bengkak atau nyeri di tempat suntikan.
  • Demam.
  • Mudah lelah.
  • Hilang nafsu makan.
  • Muntah atau diare.
  • Rewel/iritabilitas.

Bayi bisa diberikan parasetamol anak untuk membantu meredakan gejala, tetapi sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.

Segera buat janji dengan dokter atau cari bantuan medis darurat apabila bayi:

  • Berusia di bawah 3 bulan dan memiliki suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih, atau kamu menduga bayi demam.
  • Berusia 3–6 bulan dan memiliki suhu tubuh 39 derajat Celcius atau lebih, atau kamu menduga bayi demam.
  • Terlihat tidak sehat dan kamu khawatir dengan kondisi bayi.

Reaksi alergi

Efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi berat (anafilaksis), sangat jarang terjadi dan biasanya muncul dalam hitungan menit.

Tenaga kesehatan yang memberikan vaksin telah dilatih untuk menangani reaksi alergi dan segera memberikan pertolongan.

Referensi

"Understanding Pentavalent and Hexavalent Vaccines." Sabin Vaccine Institute. Diakses November 2025.

"Hexavalent vaccines: What can we learn from head-to-head studies?" National Immunization Technical Advisory Groups. Diakses November 2025.

"6-in-1 vaccine." National Health Service. Diakses November 2025.

"Hexavalent vaccine: less injections and more protection for babies." WHO Regional Office for Africa. Diakses November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Seberapa Berkualitas Tidurmu? Cek Melalui Kuis Ini

22 Nov 2025, 20:40 WIBHealth
Petugas kesehatan Puskesmas (tengah) memvaksinasi bayi peserta PBI BPJS Kesehatan di Semarang, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)

Apa Itu Vaksin Heksavalen?

22 Nov 2025, 19:47 WIBHealth