6 Alasan Kenapa Orang Malas Pakai Masker, Jangan Ditiru!

Selalu ada 1001 alasan untuk tidak menggunakan masker

Selamat datang 2021! Setahun sudah virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 merebak dan hingga kini berbagai negara masih berjuang untuk menurunkan angka penularan, termasuk Indonesia.

Dengan angka kasus yang kian menanjak, sayangnya banyak juga orang yang tidak melindungi dirinya dengan baik, sesimpel menggunakan masker saat ke luar rumah. Atau kalaupun dipakai, masker tidak menutup hidung, mulut, dan dagu dengan sempurna. Bahkan ada yang menggantungnya di leher! Padahal, virus SARS-CoV-2 masih merajalela.

Pemerintah dan berbagai pihak lainnya tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Akan tetapi, banyak yang menganggapnya sebagai angin lalu.

Kenapa pakai masker itu penting?

6 Alasan Kenapa Orang Malas Pakai Masker, Jangan Ditiru!pexels.com/cottonbro

Untuk memahami fungsi masker, penting untuk memahami bagaimana virus corona penyebab COVID-19 menyebar terlebih dulu.

Melansir BBC, ketika virus menginfeksi seseorang, SARS-CoV-2 akan membajak sel mereka untuk menggandakan diri. Saat berkembang biak, partikel virus baru ini kemudian keluar dari sel dan tersuspensi di dalam cairan tubuh, di paru-paru, mulut, dan hidung. Ketika orang yang terinfeksi batuk, orang tersebut dapat mengeluarkan droplet - yang dikenal sebagai aerosol - berisi virus ke udara.

Menurut buku panduan Natural Ventilation for Infection Control in Health-Care Settings yang diterbitkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), seseorang bisa mengeluarkan 3.000 droplet sekali batuk. Ada pula kekhawatiran bahwa virus juga bisa menyebar saat orang yang terinfeksi berbicara. 

Sebuah laporan berjudul "Could SARS-CoV-2 be transmitted via speech droplets?" yang diterbitkan oleh medRxiv tahun 2020 menunjukkan bahwa kita bisa menyemprotkan ribuan droplet yang tak kasatmata ke udara hanya dengan mengucapkan kata-kata "stay healthy".

Begitu keluar dari mulut, banyak droplet yang berukuran lebih besar akan dengan cepat mengendap di permukaan terdekat. Sementara itu, menurut laporan berjudul Generation and Behavior of Airborne Particles (Aerosols) yang diterbitkan oleh Pusat Pengandalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), droplet yang lebih kecil tetap melayang di udara selama berjam-jam, di mana mereka bisa dihirup. 

Sementara perilaku droplet berisi virus di ruangan ber-AC dan lingkungan luar ruangan kurang dipahami dengan baik, mereka dianggap menetap di permukaan lebih cepat di udara yang terganggu. Ada juga beberapa laporan bahwa virus corona dapat menyebar melalui sistem ventilasi di gedung, salah satunya dimuat di jurnal JAMA Network pada Maret 2020 lalu.

Setelah memahami bagaimana SARS-CoV-2 menyebar, tentu kita harus paham cara melidungi diri dengan baik untuk mencegah penularan. Nah, salah satunya adalah dengan pakai masker.

Kalau kamu hingga saat ini masih disiplin pakai masker saat ke luar rumah atau ketika sedang sakit atau berada dekat orang sakit, pertahankan! Buat orang yang malas atau tidak disiplin pakai masker, biasanya alasan-alasan di bawah ini yang mereka gunakan.

1. Pengap!

6 Alasan Kenapa Orang Malas Pakai Masker, Jangan Ditiru!https://unsplash.com/Usman Yousaf

Namanya juga pakai masker, napas tentu tidak seleluasa ketimbang saat tidak pakai masker. Beberapa orang menganggap bahwa masker bisa menghambat asupan oksigen, bahkan sampai menyebabkan hipoksia atau bahasa sederhananya kekurangan oksigen. Namun, sebenarnya tidak ada korelasi antara pakai masker dengan asupan oksigen dalam tubuh.

Kalau kamu merasa pengap saat pakai masker, tenang! Kebutuhan oksigen dalam tubuh kalian tercukupi. Melansir Healthline, Robert Glatter, seorang dokter di layanan gawat darurat dari Lenox Hill Hospital, Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa tidak ada yang namanya hipoksia pada orang dewasa sehat yang pakai masker, apa pun jenis maskernya (kain, medis, atau masker N95).

2. Bikin jerawatan dan kulit belang

6 Alasan Kenapa Orang Malas Pakai Masker, Jangan Ditiru!pexels.com/Anna Shvets

Mungkin ini banyak dikeluhkan oleh kaum hawa, yang mengalami atau khawatir muncul jerawat, beruntusan, dan kulit belang di wajah. Jerawat akibat pemakaian masker alias maskne memang sudah dilaporkan banyak terjadi. Namun, itu semua bisa dicegah.

Saat memakai masker, kamu bisa pakai topi untuk melindungi wajah dari paparan sinar matahari. Tak ada topi, payung juga bisa. Tambahan perlindungan dengan face shield juga bisa!

Satu lagi yang tak kalah penting, perhatikan juga perawatan dan kebersihan wajah. Misalnya dengan menggunakan pelembap, tabir surya, serta lakukan pembersihan wajah secara teratur.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Sudah Pernah Tertular COVID-19 Tanpa Disadari

3. Masih di bawah umur

6 Alasan Kenapa Orang Malas Pakai Masker, Jangan Ditiru!pexels.com/Ketut Subiyanto

Menurut WHO, anak-anak usia di bawah 5 tahun tidak diwajibkan untuk memakai masker, karena mereka belum paham betul tentang cara menggunakan masker sesuai dengan yang direkomendasikan. Dikhawatirkan, kalau pemakaian masker salah secara teknis, bukannya melindungi mereka, malah sebaliknya.

Kalau usia anak sudah di atas 6 tahun, barulah WHO menganjurkan anak-anak pakai masker. Karena pada usia ini, mereka sudah mulai bersekolah dan berinteraksi sosial. Itu pun harus di bawah bimbingan orang tua maupun guru.

4. Cuma dekat rumah, kok!

6 Alasan Kenapa Orang Malas Pakai Masker, Jangan Ditiru!unsplash.com/@alvinmahmudov

Banyak juga, nih, orang tidak pakai masker yang menggunakan alasan ini! Banyak masyarakat yang berpikir buat apa pakai masker kalau cuma mau ke warung yang letaknya tinggal jalan kaki sedikit?

Pikiran meremehkan seperti itulah yang membuat orang-orang mudah tertular. Kita, kan, nggak pernah tau orang-orang yang berpapasan dengan kita selama perjalanan menuju warung, pembeli lainnya, atau mungkin saja pemilik warung tersebut adalah orang tanpa gejala dan pada saat itu juga tidak pakai masker. Hiii!

5. Masalah kepercayaan

6 Alasan Kenapa Orang Malas Pakai Masker, Jangan Ditiru!https://unsplash.com/@markusspiske

Ada dua kepercayaan yang ikut andil yang membuat tak sedikit orang menolak pakai masker. 

Kepercayaan pertama adalah kepercayaan yang datang dari orang-orang yang pada dasarnya tidak percaya dengan COVID-19. Alasannya macam-macam. Mulai dari penyakit tersebut adalah bentuk konspirasi, data yang menyebutkan bahwa kasus kematian akibat SARS-CoV-2 disebabkan oleh penyakit bawaan dari orang itu sendiri yang sebetulnya sudah sangat kronis. 

Atau alasan lain yang sering membuat orang tidak percaya keberadaan virus ini adalah tidak (atau belum) ditemukannya kasus COVID-19 di tengah keluarga atau orang terdekat mereka, atau belum ada kenalan mereka yang meninggal dunia karenanya.

Kepercayaan kedua berasal dari kaum cendekiawan yang percaya dengan herd immunity. Menurut mereka, pada akhirnya virus corona ini akan jadi seperti virus influenza musiman, yang akan dimaklumi keberadaannya sepuluh atau dua puluh tahun mendatang. Generasi yang mampu bertahan di era pandemik ini akan punya sistem imun yang kebal terhadap SARS-CoV-2 dan akan mewariskannya ke anak-anak mereka.

Sebaiknya, percayalah dengan ilmu pengetahuan dan apa yang sudah dikatakan oleh berbagai ahli kesehatan. Menurut data angka kasus dari Johns Hopkins, yaitu 88.782.137 kasus COVID-19 global per 9 Januari 2021, masa belum percaya juga, sih, bahwa COVID-19 ini nyata? 

6. Bikin sakit di bagian belakang telinga

https://www.youtube.com/embed/5J0-mBtsYak

Beberapa orang nggak betah pakai masker karena alasan ini. Mungkin masker kain yang berbahan lembut dan tali pengikatnya halus, keluhan ini tidak akan dirasakan. Namun, kalau pakai masker bedah yang talinya terbuat dari karet, mungkin itu yang membuat telinga sakit, merah, gatal, bahkan sampai menyebabkan iritasi. 

Solusi masalah ini gampang banget! Melansir Health, ini yang bisa kamu lakukan:

  • Pakai klip masker yang banyak dijual online
  • Pakai bandana atau topi yang sudah dipasangkan kancing di bagian samping untuk mengaitkan tali masker
  • Pakai masker dengan tali berbahan non karet

Kamu juga bisa pakai plester yang ukurannya sudah disesuaikan untuk ditempel di bagian belakang telinga. Selain itu, jangan lupa juga untuk merawat kulit di area telinga dengan mengaplikasikan pelembap secara rutin serta rajin membersihkannya.

Tuh, lihat saja Baekhyun EXO pakai masker dan patuh protokol kesehatan lainnya. Masa kalian nggak? 

Selain pakai masker, jangan lupa juga untuk cuci tangan dengan air mengalir sabun sesering mungkin, hindari menyentuh wajah apalagi jika belum cuci tangan, jaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter, jauhi kerumunan, dan tetap di rumah bila tidak ada kebutuhan mendesak. Meski vaksin COVID-19 sudah mulai didistribusikan, tetapi protokol kesehatan jangan sampai kendor. Bila kita semua patuh dan pemerintah menjalankan tugasnya dengan baik, niscaya pandemik COVID-19 akan segera berakhir. 

Baca Juga: Apakah Orang yang Sudah Terinfeksi COVID-19 Butuh Vaksin? Ini Faktanya

Berta Gratia Photo Writer Berta Gratia

Hello, it's gratia here..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya