ilustrasi makan berat usai gym (pexels.com/Andres Ayrton)
Kebiasaan makan setelah gym bisa memberi dampak jangka panjang terhadap kebugaran. Jika sering terburu-buru menyantap makanan berat, tubuh berisiko mengalami gangguan pencernaan berulang. Hal ini bisa mengurangi kenyamanan saat berolahraga berikutnya. Sebaliknya, mengatur waktu makan dengan jeda yang tepat memberi kesempatan bagi tubuh untuk benar-benar pulih.
Konsistensi dalam pola makan juga berhubungan dengan hasil latihan. Makan berat dengan komposisi gizi seimbang pada waktu yang tepat membantu otot berkembang lebih baik dan energi lebih stabil. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini menjaga metabolisme tetap sehat dan mendukung tujuan fitness, entah itu menurunkan berat badan atau meningkatkan massa otot. Jadi, mengatur waktu makan setelah gym bukan sekadar soal kenyamanan sesaat, melainkan investasi untuk tubuh yang lebih kuat.
Setelah gym, tubuh memang membutuhkan asupan energi, tetapi waktu dan jenis makanan perlu diperhatikan agar manfaat latihan tidak berkurang. Memberi jeda sebentar hingga mengatur porsi bisa membantu tubuh pulih lebih baik. Dengan begitu, kebiasaan makan setelah gym menjadi bagian dari strategi menjaga kesehatan, bukan sekadar menghilangkan rasa lapar.
Referensi
"Exercise: How to get started." Mayo Clinic. Diakses pada September 2025.
"What to Eat After a Workout." Healthline. Diakses pada September 2025.
"How Long Should You Wait to Work Out After Eating?" Men’s Health. Diakses pada September 2025.
"Should You Eat Before or After a Workout?" Gold’s Gym. Diakses pada September 2025.
"Should You Work Out Before or After Dinner?" OnePeloton. Diakses pada September 2025.
"Post-Workout Nutrition: What to Eat After Exercising." Verywell Fit. Diakses pada September 2025.
"Eating Tips for Before and After Exercise." American Diabetes Association. Diakses pada September 2025.