Bolehkah Lari saat Sedang Flu?

- Jangan berlari jika mengalami gejala demam, nyeri badan, sakit mata, atau kehilangan penciuman. Berlari bisa menyebabkan komplikasi serius dan menularkan virus flu.
- Risiko memaksakan lari saat sakit flu: Dehidrasi, gejala flu yang memburuk, pusing, kesulitan bernapas.
- Menunda lari dan olahraga berat beberapa hari jauh lebih baik daripada memaksakan diri dan berisiko memperburuk kondisi saat sedang flu.
Lari merupakan salah satu olahraga favorit banyak orang. Alasannya, olahraga ini tidak memerlukan peralatan yang rumit, tempat dan waktu khusus, serta bisa dilakukan siapa saja. Namun, saat sedang flu, banyak orang bertanya-tanya bolehkah mereka tetap berlari.
Saat sedang flu, tubuh sebenarnya sedang bekerja keras untuk melawan infeksi. Gejala seperti demam, nyeri otot, kelelahan, dan sakit kepala merupakan tanda bahwa sistem imun sedang aktif. Nah, di bahwa ini dibahas secara lengkap apakah aman berlari saat flu, risiko yang mungkin terjadi, jenis olahraga yang masih bisa dilakukan saat sedang sakit flu ringan, dan kapan waktu yang tepat untuk kembali ke rutinitas latihan setelah sakit.
1. Bolehkah lari saat sedang flu?
Jika kamu terkena flu dengan gejala seperti demam, nyeri badan, lelah, sakit di sekitar mata, atau kehilangan penciuman, sangat disarankan untuk berhenti berlari atau melakukan olahraga berat sejenak. Memaksakan diri untuk berlari dalam kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti miokarditis (radang jantung). Jika kamu mengalami nyeri dada, detak jantung cepat, sesak napas, atau kelelahan ekstrem saat memaksakan olahraga dalam kondisi sakit, segera hubungi dokter karena ini bisa menjadi tanda masalah serius.
Selain itu, flu termasuk penyakit yang menular. Jadi, berlari di tempat ramai saat flu sangat tidak disarankan karena bisa menyebarkan virus ke orang lain. Jika tubuh menunjukkan gejala demam, lelah, atau pegal di seluruh tubuh, sebaiknya istirahat dulu di rumah.
2. Risiko memaksakan lari saat sedang sakit flu
Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diwaspadai jika kamu terus berlari saat sedang flu:
Dehidrasi.
Gejala flu yang memburuk.
Pusing.
Kesulitan bernapas.
Tingkat risiko ini sangat bergantung pada seberapa parah gejala flu yang kamu alami. Jika kamu tetap ingin berlari saat sedang flu, lakukan dengan intensitas rendah dan perhatikan kondisi tubuh. Bagi yang memiliki penyakit kronis seperti asma atau gangguan jantung, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum berolahraga.
3. Tips merawat tubuh saat flu

Selama masa istirahat, tubuh membutuhkan perawatan yang tepat agar proses pemulihan lebih cepat. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
Minum banyak cairan seperti air putih, jus, teh, atau kaldu untuk mencegah dehidrasi.
Pilih minuman hangat seperti teh atau air lemon hangat untuk membantu melegakan hidung tersumbat.
Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat.
Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara dan mengurangi hidung mampet.
Konsumsi obat flu yang dijual bebas jika dibutuhkan.
4. Kapan bisa kembali berolahraga?
Idealnya, kamu bisa mulai berolahraga lagi 24 jam setelah semua gejala flu menghilang, terutama jika sebelumnya kamu mengalami demam. Mulailah dengan olahraga ringan seperti lari santai dalam jarak pendek, lalu secara bertahap tingkatkan intensitas dan durasinya. Jika masih belum pulih sepenuhnya, kamu juga bisa menyisipkan jeda berjalan kaki di tengah sesi lari.
5. Olahraga ringan yang aman dilakukan saat flu
Selama flu tidak disertai demam dan gejala berat, kamu masih tetap bisa berolahraga. Namun, alih-alih berlari, pilihlah olahraga ringan, seperti:
Berjalan kaki.
Bersepeda santai.
Peregangan tubuh.
Yoga ringan.
Hindari aktivitas fisik yang terlalu menguras tenaga seperti angkat beban berat atau latihan interval intens.
Kesimpulannya, mendengarkan sinyal tubuh adalah hal terpenting saat kamu sakit. Jangan ragu untuk beristirahat jika tubuh membutuhkannya. Menunda lari dan olahraga berat beberapa hari jauh lebih baik daripada memaksakan diri dan berisiko memperburuk kondisi saat sedang sakit flu. Setelah pulih sepenuhnya, kamu bisa kembali aktif secara bertahap dengan tubuh yang lebih siap dan sehat.
Referensi
"Running With a Cold: What You Should Know." Healthline. Diakses pada Juli 2025.
"You Should Not Exercise With the Flu." Medanta. Diakses pada Juli 2025.
"Running With a Cold: The Pros and Cons." Runner’s World. Diakses pada Juli 2025.