Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Fita Maulina, SpOG
Ibu hamil cenderung lebih banyak tidur saat hamil, utamanya selama trimester pertama. Meskipun begitu, kualitas tidur akan turun secara signifikan dan menyebabkan ibu hamil sering kelelahan.
Penyebab kualitas tidur yang buruk saa hamil baik pada trimester pertama, kedua, ataupun ketiga dipengaruhi oleh perubahan hormon saat kehamilan, serta keluhan yang menyertai kehamilan itu sendiri.
Perubahan hormon selama hamil menyebabkan berubahnya irama sirkardian. Ibu hamil yang biasanya mengantuk pada malam hari cenderung malah terjaga dan sulit tidur, dan ini dapat menyebabkan ibu hamil sering mengantuk pada siang harinya. Ini wajar, karena ibu hamil sedang dipersiapkan untuk menyambut calon bayi, yang nantinya akan sering terbangun pada malam hari untuk menyusui atau mengganti popok.
Keluhan selama hamil seperti mual, muntah, dan sakit kepala sering dialami saat trimester satu; keluhan sulit bernapas, kesemutan, dan nyeri pinggang sering dialami saat trimester dua dan tiga, yang mana keluhan tersebut normal terjadi selama kehamilan.
Sering kali dokter kandungan menganjurkan ibu hamil untuk menyiasati sulit tidur dengan cara:
- Afirmasi positif, menyadari ini memang kondisi normal dalam kehamilan.
- Melakukan aktivitas fisik bisa dengan berolahraga atau melakukan aktivitas seperti biasa seperti saat sebelum hamil.
- Mempraktikkan kebiasaan tidur yang lebih baik, termasuk tempat dan waktu tidur yang konsisten.
- Pastikan suasana kamar tenang, gelap, dan sejuk.
- Hindari makan makanan dalam jumlah banyak dan menstimulasi pencernaan, seperti makanan pedas/asam/berbumbu mendekati waktu istirahat malam.
- Lakukan meditasi sesaat sebelum tidur, lakukan peregangan lembut.
- Minum air putih secukupnya dan hindari kafein untuk menghindari sering terbangun untuk ke toilet.
- Mengatasi ketidaknyamanan otot dan kaki.
- Menghindari penggunaan gadget di tempat tidur.