Cara Resusitasi Jantung Paru atau CPR yang Benar, Wajib Tahu!

- Resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan.
- RJP bisa dilakukan untuk orang yang mengalami serangan jantung, kecelakaan, atau tenggelam.
- Kompresi dada pada RJP harus dilakukan dengan benar. RJP dilakukan dengan kedalaman tekanan 5 sentimeter (cm), ritme 100–120 kali/menit, tanpa interupsi, disertai dengan memberi bantuan pernapasan sebanyak dua kali setelah melakukan 30 kompresi dada.
Resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan. Upaya ini berfungsi untuk memberikan asupan oksigen dan sirkulasi darah ke organ tubuh.
RJP bisa dilakukan untuk orang yang mengalami serangan jantung, kecelakaan, atau tenggelam.
1. Cara melakukan RJP

Menurut Kementerian Kesehatan RI, berikut cara melakukan RJP yang benar:
- Pastikan orang yang ingin ditolong mengalami kehilangan kesadaran. Kamu bisa memanggil orang tersebut dengan nada yang cukup keras disertai dengan tepukan pada dada atau bahu.
- Jika orang tersebut tidak merespons, periksa nadi karotis yang terletak di leher sebelah kanan atau kiri. Gunakan dua jari dan raba selama 10 detik untuk memastikan denyut nadi. Untuk pasien laki-laki, letakkan jari di sekitar jakun, sedangkan untuk pasien perempuan geser jari ke kanan atau kiri hingga menemukan otot sternoclidomastoideus.
- Jika kamu tidak menemukan nadi karotis, segera hubungi bantuan medis di nomor 119. Jika di sekitar kamu terdapat alat automated external defibrillator (AED), segera lakukan RJP dengan alat tersebut.
- Tahap awal RJP dimulai dengan membuka jalan pernapasan pasien dengan menengadahkan kepala pasien. Setelah itu, lakukan kompresi dada disertai tekanan dengan kekuatan penuh dan berirama. kompresi dada dilakukan di setengah bawah dari tulang dada.
2. Cara melakukan kompresi dada yang benar

Penting untuk diingat bahwa kompresi dada harus dilakukan dengan benar. RJP dilakukan dengan kedalaman tekanan 5 sentimeter (cm), ritme 100–120 kali/menit, tanpa interupsi, disertai dengan memberi bantuan pernapasan sebanyak dua kali setelah melakukan 30 kompresi dada.
Pemberian RJP sangat diperlukan bagi penderita henti jantung. Upaya RJP bisa memberikan sirkulasi darah dan suplai oksigen menuju otak dan otot jantung. Ini akan menolong pasien yang mengalami masalah kardiovaskular.
3. CPR playlist

Pedoman merekomendasikan laju kompresi dada 100–120 kompresi per menit, atau sekitar 2 per detik. Mampu mempertahankan laju kompresi ini sangat penting untuk efektivitas CPR.
Selama pelatihan, orang sering diajarkan untuk melakukannya sambil menyenandungkan lagu seperti lagu "Stayin’ Alive" Bee Gees untuk mencapai tempo yang tepat untuk kompresi dada. Namun, ada banyak sekali lagu lain dengan tempo yang sama. Lagu-lagu dengan tempo antara 100 dan 120 ketukan per menit berada dalam kisaran yang tepat.
Berikut ini daftar beberapa lagu lain yang bisa kamu senandungkan saat melakukan kompresi dada, rekomendasi American Heart Association:
- "Please Please Please" – Sabrina Capenter.
- "Adventure of a Lifetime" – Coldplay
- "Can’t Stop the Feeling" – Justin Timberlake
- "Uptown Funk" – Mark Ronson, Bruno Mars
- "Just a Girl" – No Doubt
- "More Than A Feeling" – Boston
- "Eye of the Tiger" – Survivor
- "Grenade" – Bruno Mars
- "Rolling in the Deep" – Adele
- "Take a Chance on Me – ABBA
- "Ice Ice Baby" – Vanilla Ice
- "Rhythm Nation" – Janet Jackson
- "Whenever, Wherever" – Shakira
- "Getting’ Jiggy Wit It" – Will Smith
- "Under Pressure" – Queen
- "Paparazzi" – Lady Gaga
- "Jolene" – Dolly Parton
4. Penyakit kardiovaskular menjadi kasus paling mematikan

Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan. Ini menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, yang terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya (Institute for Health Matrics and Evaluation, 2019).
Di Indonesia, berdasarkan data BPJS pada November 2022 menunjukkan biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah menghabiskan hampir separuh dari total biaya, sebesar Rp10,9 triliun, dengan jumlah kasus 13.972.050.
WHO memperkirakan akan ada 23,6 juta kasus kematian akibat penyakit kardiovaskular pada tahun 2030. Salah satu kasus paling mematikan dari penyakit kardiovaskular adalah jantung yang berhenti mendadak.
Itulah cara melakukan resusitasi jantung paru atau CPR dengan benar, upaya untuk menyelamatkan seseorang dari kematian. Pastikan kamu melakukan RJP dengan benar agar tidak membahayakan pasien.
Referensi
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juni 2024. Yuk, Mengenal Resusitasi Jantung Paru (RJP)
American Heart Association. Diakses pada Juni 2024. CPR Playlist.
Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Juni 2024. Cegah Penyakit Jantung dengan Menerapkan Perilaku CERDIK dan PATUH.